Kasus Jual Beli Kursi di Jalur Mandiri Harus Menjadi Entry Point Memperbaiki Sistem di PTN

Jum'at, 02 September 2022 - 18:55 WIB
loading...
Kasus Jual Beli Kursi...
Webinar bertajuk Gagasan Penghapusan Penerimaan Mahasiswa dari Jalur Mandiri pada Jumat (2/9/2022). FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Dibekuknya Rektor Universitas Lampung Profesor Karomani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gegara kasus jual beli kursi harus dijadikan sebagai batu loncatan untuk mencegah penyimpangan dan memperbaiki sistem penerimaan calon mahasiswa baru lewat jalur mandiri di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) .

Demikian disampaikan Peneliti Kebijakan Publik dan Pendidikan Universitas Paramadina Totok Amin Soefijanto, Ed.D yang didapuk menjadi pembicara di webinar bertajuk "Gagasan Penghapusan Penerimaan Mahasiswa dari Jalur Mandiri" pada Jumat (2/9/2022). "Sebenarnya, masalah di jalur mandiri bisa menjadi entry point kita perbaiki sistem keuangan di PTN," kata Totok.

Menurutnya, upaya memperbaiki sistem keuangan di PTN harus dimulai dengan membuat laporan-laporan dan pelaksanaan penerimaan calon mahasiswa baru kepada publik. Semisal, berapa jumlah kuota kursi calon mahasiswa baru yang disediakan di sebuah PTN, kemudian berapa yang diterima dan berapa biayanya.

Baca juga: Tolak Jalur Mandiri Dihapus, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Beri 3 Catatan Penting Ini

"Jadi tidak hanya PTN, semua perguruan tinggi swasta juga harus memberikan laporan-laporan keuangan secara rutin kepada publik. Itu salah satu bentuk exposure akan mengurangi kejadian penyimpangan dari sisi keuangan," kata Totok.

Upaya memperbaiki sistem di PTN juga harus didukung dengan SDM yang profesional dan memiliki tanggungjawab tinggi. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya oknum yang melakukan penyimpangan. "Yang juga harus dilakukan adalah transparansi dalam penerimaan mahasiswa baru untuk menghilangkan peluang- pelung penyimpangan, sehingga publik lebih percaya lagi dengan sistemnya," kata Totok.

Sementara itu, Ketua Bidang Keanggotaan DPP Partai Perindo Sururi Alfaruq menyoroti upah pendidik atau dosen di perguruan tinggi yang begitu minim. Misalnya, lulusan doktor di sebuah universitas luar negeri yang menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Tanah Air mendapatkan upah yang tidak sesuai dengan ekspektasi saat kuliah di luar negeri.



"Intinya adalah dari sisi kesejahteraan perlu ada perbaikan. Ada doktor lulusan luar negeri dan mengajar di kampus Indonesia dengan gaji yang minim sekali," katanya.

Karena itu, Partai Perindo mendorong Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) untuk mengusulkan kepada pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan para dosen di Indonesia khususnya dari sisi upah.

"Perlu ada intervensi, perlu dipikirkan tentang kesejahteraannya. Bagaimana memikirkan kesejahteraan para pengajar di perguruan tinggi. Perlu ada usulan ke pemerintah karena tujuannya untuk memperbaiki kualitas perguruan tinggi," tegas Faruq.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kapan Pendaftaran Seleksi...
Kapan Pendaftaran Seleksi Mandiri Universitas Brawijaya 2025 Dibuka? Camaba Siap-siap Ya
Kapan UM PTKIN 2025...
Kapan UM PTKIN 2025 Dibuka? Ini Persyaratan, Alur, dan Biaya Pendaftarannya
Bagaimana Cara Meningkatkan...
Bagaimana Cara Meningkatkan Peluang Diterima di SNBT 2025?
H-3 Penutupan SNBT,...
H-3 Penutupan SNBT, Ini Daya Tampung Prodi Sastra Indonesia di 3 PTN
Jadwal dan Cara Daftar...
Jadwal dan Cara Daftar Jalur Mandiri UGM 2025, Simak di Sini!
20 PTN dengan Penerimaan...
20 PTN dengan Penerimaan Mahasiswa Terbanyak di SNBP 2025, Tidak ada UI dan UGM!
Selamat, 173.028 Siswa...
Selamat, 173.028 Siswa Dinyatakan Diterima di PTN melalui Jalur SNBP 2025
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Peserta yang Lulus SNBP 5 Tahun Terakhir, Terus Meningkat?
Pengumuman Kelulusan...
Pengumuman Kelulusan SNBP 2025 Hari Ini Jam 3 Sore, Cek Hasil di Mana?
Rekomendasi
Puncak Arus Balik Lebaran,...
Puncak Arus Balik Lebaran, 42.189 Kendaraan Pemudik Menyeberang ke Jawa dari Bakauheni
Dukung Pergub Baru PPSU,...
Dukung Pergub Baru PPSU, Anggota DPRD Minta Rekrutmen Petugas Bebas Pungli
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Ayo Dukung Garuda Muda!...
Ayo Dukung Garuda Muda! Streaming Indonesia vs Yaman U-17 di VISION+ Sekarang
Lebih Fleksibel dan...
Lebih Fleksibel dan Tahan Lama, Ini Alasan Banyak Orang Beralih ke Custom Furniture
Militer Iran Siaga Tinggi,...
Militer Iran Siaga Tinggi, Peringatkan Negara-negara Arab Tak Dukung AS Serang Teheran
Berita Terkini
Siapa Mahasiswa Pertama...
Siapa Mahasiswa Pertama di UGM? Ini Profil Prof Hardjoso Prodjopangarso
5 jam yang lalu
13 Pantun Halalbihalal...
13 Pantun Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1446 H untuk Acara di Sekolah
6 jam yang lalu
Lembab atau Lembap,...
Lembab atau Lembap, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
8 jam yang lalu
13 Rektor ITS dari Masa...
13 Rektor ITS dari Masa ke Masa, Dokter, Militer, hingga yang Diangkat Jadi Menteri
22 jam yang lalu
10 Sekolah Kedinasan...
10 Sekolah Kedinasan Gratis yang Banyak Diburu di 2024, Lulus Jadi PNS
1 hari yang lalu
Ayah Maia Estianty Ternyata...
Ayah Maia Estianty Ternyata Mantan Rektor ITS dan Arsitek Legendaris, Ini Profilnya
1 hari yang lalu
Infografis
Microsoft Down, Sistem...
Microsoft Down, Sistem Penerbangan di Seluruh Dunia Kacau
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved