Selamat, Tim Spektronics ITS Jadi Jawara Chem-E-Car di Jerman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah tahun lalu berhasil meraih juara II, kali ini tim Spektronics ITS sukses menduduki podium di posisi pertama atau juara I pada ajang Chem-E-Car internasional bertajuk VDI ChemCar Competition 2022. Kompetisi ini diselenggarakan oleh kjVI VDI Germany secara luring di Aachen, Jerman, Rabu (14/9/2022) lalu.
Anggota tim Spektronics ITS Silma Elvaretta Aska yang turut hadir langsung di kompetisi mengungkapkan, inovasi yang dibawa tim Spektronics ITS pada tahun ini merupakan inovasi terbaru dengan beberapa pengembangan dari inovasi kompetisi sebelumnya. Mobil purwarupa yang diusung oleh tim dalam kompetisi bergengsi ini adalah Spektronics 22.
Baca juga: Unpad Dukung Perubahan Seleksi Masuk PTN, Simak 3 Alasannya
Cara kerja purwarupa mobil Spektronics 22 ini memanfaatkan reaksi hidrogen peroksida dengan katalis ferri klorida, sehingga menghasilkan air dan oksigen yang bertekanan dan dalam jumlah yang besar. Kemudian, air dan oksigen tersebut akan mengalir dan memutar turbin untuk membuat mobil dapat bergerak maju. “Inovasi kami juga terdapat pada komponen purwarupa mobil tersebut,” terang Silma, melalui siaran pers, Jumat (16/9/2022).
Keunggulan purwarupa mobil ini, lanjut Silma, terletak pada lima fitur unik. Antara lain adalah 3D Printed Pelton Turbine, 1:2 Ratio Timing Pulley, Solenoid Valve, Electrical Delayer Circuit, dan Alumunium Hollow. Pertama, 3D Printed Pelton Turbine dan 1:2 Ratio Timing Pulley dipilih karena memiliki efektivitas gerak yang tinggi, sehingga dapat menggerakkan roda mobil cukup dengan tekanan udara yang rendah.
Lebih lanjut, Solenoid Valve dan Electrical Delayer Circuit merupakan katup udara yang bekerja menggunakan sistem otomatisasi. Katup tersebut akan secara otomatis menutup dalam waktu tertentu, agar tekanan dan suhu yang dihasilkan bisa lebih optimal untuk menggerakkan mobil. “Lalu agar mobil dapat bergerak dengan ringan, kami memanfaatkan Aluminium Hollow karena bersifat kuat dan ringan,” ungkap Silma.
Tim yang diketuai oleh Rahardian Mahendra Daniswara dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini beranggotakan lima orang. Yaitu Bernadus Krisna Brata dan Alifah Salsabila dari Departemen Teknik Kimia, Wahyu Febianto dari Departemen Teknik Elektro, Silma Elvaretta Aska dari Departemen Teknik Kimia Industri, serta Engghar Fauzan Latif dari Departemen Teknik Perkapalan.
Baca juga: Kemendikbudristek Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia Tahap II
Silma menjelaskan bahwa kompetisi tersebut terdiri dari dua tahap. yakni tahap penyisihan dan tahap final. Pada tahap penyisihan, tim membuat dokumen tentang purwarupa mobil sebanyak 108 halaman dalam kurun waktu dua minggu. Setelah itu pada tahap final, tim menyusun dokumen safety aspect pada purwarupa mobil yang meliputi perhitungan tekanan, temperatur, hingga mekanisme kinerja mobil dalam waktu hanya satu bulan.
Di antara kedua tahapan pengumpulan dokumen tersebut, Silma mengatakan bahwa selama satu bulan tim melakukan run car setiap hari dari pagi hingga malam. Run car ini bertujuan untuk mengecek keadaan mobil, mempelajari perilakunya, hingga mencari data yang akan dipakai untuk lomba. Selama proses tersebut, tim Spektronics memastikan mobil mencapai jarak tertentu dengan beban tertentu pula. “Harus benar-benar presisi dan mendapat zero error,” terangnya.
Menghadapi permasalahan tersebut, Rahardian bersama tim tetap optimistis dan yakin semua usaha, kerja keras, biaya, serta semua dukungan yang diberikan berbagai pihak akan terbayar. Tim ITS ini tidak takut gagal berangkat dan tetap mempersiapkan semua keperluan sesuai dengan timeline.
Proses panjang mendapatkan gelar juara ini tentunya juga berkat dukungan berbagai pihak. Mendampingi setiap langkah tim, terdapat Prof Hamzah Fansuri dari Departemen Kimia ITS dan Dr Rendra Panca Anugraha dari Departemen Teknik Kimia ITS sebagai advisor. Tak lupa, dukungan juga datang dari Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS, Ikoma ITS, PLN Pembangkit Jawa Bali (PJB), PT Energi Quarto Indonesia, PT Petro Oxo Nusantara, dan PT Petrokimia Gresik.
Anggota tim Spektronics ITS Silma Elvaretta Aska yang turut hadir langsung di kompetisi mengungkapkan, inovasi yang dibawa tim Spektronics ITS pada tahun ini merupakan inovasi terbaru dengan beberapa pengembangan dari inovasi kompetisi sebelumnya. Mobil purwarupa yang diusung oleh tim dalam kompetisi bergengsi ini adalah Spektronics 22.
Baca juga: Unpad Dukung Perubahan Seleksi Masuk PTN, Simak 3 Alasannya
Cara kerja purwarupa mobil Spektronics 22 ini memanfaatkan reaksi hidrogen peroksida dengan katalis ferri klorida, sehingga menghasilkan air dan oksigen yang bertekanan dan dalam jumlah yang besar. Kemudian, air dan oksigen tersebut akan mengalir dan memutar turbin untuk membuat mobil dapat bergerak maju. “Inovasi kami juga terdapat pada komponen purwarupa mobil tersebut,” terang Silma, melalui siaran pers, Jumat (16/9/2022).
Keunggulan purwarupa mobil ini, lanjut Silma, terletak pada lima fitur unik. Antara lain adalah 3D Printed Pelton Turbine, 1:2 Ratio Timing Pulley, Solenoid Valve, Electrical Delayer Circuit, dan Alumunium Hollow. Pertama, 3D Printed Pelton Turbine dan 1:2 Ratio Timing Pulley dipilih karena memiliki efektivitas gerak yang tinggi, sehingga dapat menggerakkan roda mobil cukup dengan tekanan udara yang rendah.
Lebih lanjut, Solenoid Valve dan Electrical Delayer Circuit merupakan katup udara yang bekerja menggunakan sistem otomatisasi. Katup tersebut akan secara otomatis menutup dalam waktu tertentu, agar tekanan dan suhu yang dihasilkan bisa lebih optimal untuk menggerakkan mobil. “Lalu agar mobil dapat bergerak dengan ringan, kami memanfaatkan Aluminium Hollow karena bersifat kuat dan ringan,” ungkap Silma.
Tim yang diketuai oleh Rahardian Mahendra Daniswara dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini beranggotakan lima orang. Yaitu Bernadus Krisna Brata dan Alifah Salsabila dari Departemen Teknik Kimia, Wahyu Febianto dari Departemen Teknik Elektro, Silma Elvaretta Aska dari Departemen Teknik Kimia Industri, serta Engghar Fauzan Latif dari Departemen Teknik Perkapalan.
Baca juga: Kemendikbudristek Kembali Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia Tahap II
Silma menjelaskan bahwa kompetisi tersebut terdiri dari dua tahap. yakni tahap penyisihan dan tahap final. Pada tahap penyisihan, tim membuat dokumen tentang purwarupa mobil sebanyak 108 halaman dalam kurun waktu dua minggu. Setelah itu pada tahap final, tim menyusun dokumen safety aspect pada purwarupa mobil yang meliputi perhitungan tekanan, temperatur, hingga mekanisme kinerja mobil dalam waktu hanya satu bulan.
Di antara kedua tahapan pengumpulan dokumen tersebut, Silma mengatakan bahwa selama satu bulan tim melakukan run car setiap hari dari pagi hingga malam. Run car ini bertujuan untuk mengecek keadaan mobil, mempelajari perilakunya, hingga mencari data yang akan dipakai untuk lomba. Selama proses tersebut, tim Spektronics memastikan mobil mencapai jarak tertentu dengan beban tertentu pula. “Harus benar-benar presisi dan mendapat zero error,” terangnya.
Menghadapi permasalahan tersebut, Rahardian bersama tim tetap optimistis dan yakin semua usaha, kerja keras, biaya, serta semua dukungan yang diberikan berbagai pihak akan terbayar. Tim ITS ini tidak takut gagal berangkat dan tetap mempersiapkan semua keperluan sesuai dengan timeline.
Proses panjang mendapatkan gelar juara ini tentunya juga berkat dukungan berbagai pihak. Mendampingi setiap langkah tim, terdapat Prof Hamzah Fansuri dari Departemen Kimia ITS dan Dr Rendra Panca Anugraha dari Departemen Teknik Kimia ITS sebagai advisor. Tak lupa, dukungan juga datang dari Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS, Ikoma ITS, PLN Pembangkit Jawa Bali (PJB), PT Energi Quarto Indonesia, PT Petro Oxo Nusantara, dan PT Petrokimia Gresik.
(nnz)