Komisi X DPR Akan Minta Penjelasan Resmi Terkait Tim Bayangan Nadiem
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim bayangan yang disebut Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menjadi sorotan di tengah masyarakat. Komisi X DPR rencananya akan meminta penjelasan resmi terkait hal ini.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan, frasa atau terminologi "shadow organization" atau tim bayangan yang dijelaskan Nadiem ketika menghadiri United Nations Transforming Education Summit sangat berlebihan dan merendahkan SDM yang ada di Kemendikbudristek.
Baca juga: Tim Bayangan Nadiem Jadi Sorotan, Begini Penjelasan Kemendikbdudristek
"Sehingga perlu ada penjelasan resmi ke Komisi X, terkait peran, fungsi, dan anggarannya dalam SOTK Kemendikbudristek," kata Fikri ketika dihubungi, Sabtu (24/9/2022).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, penjelasan resmi tersebut akan diminta saat Rapat Kerja dengan Kemendikbudristek yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (26/9/2022) pukul 10.00 WIB.
Fikri menuturkan, internal Kemendikbudristek melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) perlu mengaudit sejauhmana sistem kerja dan bagaimana peran tim bayangan Nadiem itu.
"Terutama dalam penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran karena dalam statemen Nadiem, ketua tim shadow setara dengan dirjen," tutur Fikri.
Menurutnya, Komisi X sejatinya dalam posisi mendukung dalam konteks akselerasi transformasi teknologi dalam dunia pendidikan. Hanya saja, tekannya, perlu ada roadmap yang jelas terlebih dulu.
Baca juga: 100 Sekolah Terbaik di Indonesia Berdasarkan Nilai UTBK 2022, Bisa Jadi Referensi
Bahkan, lanjutnya, Komisi X sudah lama merekomendasikan Kemendikbudristek untuk membuat peta jalan pendidikan yang sampai saat ini tidak kunjung diselesaikan.
"Karena kebijakan pendidikan menyangkut masa depan bangsa. Penggunaan teknologi adalah tools daya dukungnya," lanjutnya.
Jika Nadiem pecaya diri dengan apa yang dipaparkan di forum internasional itu, dia menyarankan Nadiem untuk mulai membuka diri untuk berkomunikasi langsung dengan berbagai elemen pemangku kepentingan pendidikan di dalam negeri.
Diberitakan sebelumnya,Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengaku memiliki 400 orang yang tergabung dalam tim bayangan yang tidak masuk dalam struktur birokrasi namun melekat dengan Kemendikbudristek . Tim yang disebut setara dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) di Kemendikbudristek ini sontak menjadi sorotan.
Pernyataan Nadiem mengenai tim bayangan 400 orang ini awalnya diunggah di Instagram resminya @nadiemmakarim ketika dia sedang menghadiri United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB. Postingan tersebut diunggah Rabu (21/9/2022).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mengatakan, frasa atau terminologi "shadow organization" atau tim bayangan yang dijelaskan Nadiem ketika menghadiri United Nations Transforming Education Summit sangat berlebihan dan merendahkan SDM yang ada di Kemendikbudristek.
Baca juga: Tim Bayangan Nadiem Jadi Sorotan, Begini Penjelasan Kemendikbdudristek
"Sehingga perlu ada penjelasan resmi ke Komisi X, terkait peran, fungsi, dan anggarannya dalam SOTK Kemendikbudristek," kata Fikri ketika dihubungi, Sabtu (24/9/2022).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, penjelasan resmi tersebut akan diminta saat Rapat Kerja dengan Kemendikbudristek yang dijadwalkan berlangsung pada Senin (26/9/2022) pukul 10.00 WIB.
Fikri menuturkan, internal Kemendikbudristek melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) perlu mengaudit sejauhmana sistem kerja dan bagaimana peran tim bayangan Nadiem itu.
"Terutama dalam penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran karena dalam statemen Nadiem, ketua tim shadow setara dengan dirjen," tutur Fikri.
Menurutnya, Komisi X sejatinya dalam posisi mendukung dalam konteks akselerasi transformasi teknologi dalam dunia pendidikan. Hanya saja, tekannya, perlu ada roadmap yang jelas terlebih dulu.
Baca juga: 100 Sekolah Terbaik di Indonesia Berdasarkan Nilai UTBK 2022, Bisa Jadi Referensi
Bahkan, lanjutnya, Komisi X sudah lama merekomendasikan Kemendikbudristek untuk membuat peta jalan pendidikan yang sampai saat ini tidak kunjung diselesaikan.
"Karena kebijakan pendidikan menyangkut masa depan bangsa. Penggunaan teknologi adalah tools daya dukungnya," lanjutnya.
Jika Nadiem pecaya diri dengan apa yang dipaparkan di forum internasional itu, dia menyarankan Nadiem untuk mulai membuka diri untuk berkomunikasi langsung dengan berbagai elemen pemangku kepentingan pendidikan di dalam negeri.
Diberitakan sebelumnya,Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengaku memiliki 400 orang yang tergabung dalam tim bayangan yang tidak masuk dalam struktur birokrasi namun melekat dengan Kemendikbudristek . Tim yang disebut setara dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) di Kemendikbudristek ini sontak menjadi sorotan.
Pernyataan Nadiem mengenai tim bayangan 400 orang ini awalnya diunggah di Instagram resminya @nadiemmakarim ketika dia sedang menghadiri United Nations Transforming Education Summit di Markas Besar PBB. Postingan tersebut diunggah Rabu (21/9/2022).
(nnz)