Resmi, Kemendikbudristek Ubah SNMPTN-SBMPTN Jadi SNBP-SNBT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) secara resmi mengubah skema jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana.
Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022, tak hanya jalur SNMPTN yang mengalami perubahan nama, perubahan juga terjadi pada jalur SBMPTN yang saat ini disebut sebagai Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT ).
Dengan demikian, penerimaan mahasiswa baru di PTN terbagi menjadi tiga jalur yakni SNBP , SNBT, serta seleksi secara nasional berdasarkan tes.
Dua jalur penerimaan nasional yang akhirnya tergabung dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) juga telah mulai disosialisaikan melalui berbagai media sosial seperti pada akun Instagram @snpmb_bp3.
Dalam keterangan tersebut, tercatat Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim turut menyetujui keterangan yang tertuang dalam Pasal 4 Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022.
"Seleksi nasional berdasarkan prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi prestasi akademik dan/atau nonakademik," tulis keterangan tersebut, Senin (26/9/2022).
Seperti diketahui, Kemendikbudristek telah meluncurkan tiga transformasi seleksi masuk PTN pada 7 September 2022.
Mendikbudristek Nadiem Makarim menerangkan bahwa pada SNBP, pihaknya akan merubah sistem penilaian dengan memberikan bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran.
Menurut Nadiem, sistem penilaian tersebut dapat mendorong seluruh peserta didik untuk dapat berprestasi dalam seluruh mata pelajaran secara holistik.
Sementara itu, pada jalur SNBT, Kemendikbudristek akan menghapus sejumlah tes mata pelajaran yang sebelumnya diujikan dalam SBMPTN.
Adapun penghapusan tes mata pelajaran yang diujikan dalam SBMPTN kedepannya akan digantikan oleh tes skolastik yang dinilai berdasarkan potensi kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, serta Bahasa Inggris.
Sedangkan pada Seleksi Mandiri (SM) yang dilakukan oleh masing-masing PTN, Nadiem mewajibkan seluruh PTN di Indonesia untuk mengumumkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan SM.
Seperti jumlah calon mahasiswa, metode penilaian, dan besaran biaya atau metode penentuan besaran biaya yang selambat-lambatnya harus diumumkan sebelum pelaksanaan SM dilakukan.
Selanjutnya, setelah melakukan pembukaan seleksi mandiri, PTN juga diwajibkan untuk melaporkan sejumlah hal, yaitu jumlah peserta seleksi yang lulus, masa sanggah selama lima hari kerja setelah pengumuman hasil seleksi, dan tata cara penyanggahan hasil seleksi yang dapat dilakukan oleh calon mahasiswa baru.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana.
Baca Juga
Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 48 Tahun 2022, tak hanya jalur SNMPTN yang mengalami perubahan nama, perubahan juga terjadi pada jalur SBMPTN yang saat ini disebut sebagai Seleksi Nasional Berdasarkan Tes ( SNBT ).
Dengan demikian, penerimaan mahasiswa baru di PTN terbagi menjadi tiga jalur yakni SNBP , SNBT, serta seleksi secara nasional berdasarkan tes.
Dua jalur penerimaan nasional yang akhirnya tergabung dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) juga telah mulai disosialisaikan melalui berbagai media sosial seperti pada akun Instagram @snpmb_bp3.
Baca Juga
Dalam keterangan tersebut, tercatat Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim turut menyetujui keterangan yang tertuang dalam Pasal 4 Permendikbud Nomor 48 Tahun 2022.
"Seleksi nasional berdasarkan prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi prestasi akademik dan/atau nonakademik," tulis keterangan tersebut, Senin (26/9/2022).
Seperti diketahui, Kemendikbudristek telah meluncurkan tiga transformasi seleksi masuk PTN pada 7 September 2022.
Mendikbudristek Nadiem Makarim menerangkan bahwa pada SNBP, pihaknya akan merubah sistem penilaian dengan memberikan bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran.
Menurut Nadiem, sistem penilaian tersebut dapat mendorong seluruh peserta didik untuk dapat berprestasi dalam seluruh mata pelajaran secara holistik.
Sementara itu, pada jalur SNBT, Kemendikbudristek akan menghapus sejumlah tes mata pelajaran yang sebelumnya diujikan dalam SBMPTN.
Adapun penghapusan tes mata pelajaran yang diujikan dalam SBMPTN kedepannya akan digantikan oleh tes skolastik yang dinilai berdasarkan potensi kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, serta Bahasa Inggris.
Sedangkan pada Seleksi Mandiri (SM) yang dilakukan oleh masing-masing PTN, Nadiem mewajibkan seluruh PTN di Indonesia untuk mengumumkan sejumlah informasi yang berkaitan dengan SM.
Seperti jumlah calon mahasiswa, metode penilaian, dan besaran biaya atau metode penentuan besaran biaya yang selambat-lambatnya harus diumumkan sebelum pelaksanaan SM dilakukan.
Selanjutnya, setelah melakukan pembukaan seleksi mandiri, PTN juga diwajibkan untuk melaporkan sejumlah hal, yaitu jumlah peserta seleksi yang lulus, masa sanggah selama lima hari kerja setelah pengumuman hasil seleksi, dan tata cara penyanggahan hasil seleksi yang dapat dilakukan oleh calon mahasiswa baru.
(mpw)