Guru Penggerak: Bukan Sekadar Guru yang Baik
loading...
A
A
A
Dengan karakteristik tersebut maka menurut Mandikbud para guru penggerak akan menjadi lilin dan obor perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sebab kehadiran mereka akan memberikan dampak yang luar biasa tidak hanya kepada guru-guru yang lain, tapi juga akan memberikan dampak terhadap sekolah serta mampu menjadi perubahan di masing-masing unit pendidikannnya, bahkan di luar unit pendidikannya.
Untuk melaksanakan Merdeka Belajar Episode 5 : Guru Penggerak ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merekrut guru terbaik swasta dan negeri, baik guru tetap maupun honorer dari semua jenjang pendidikan yang akan diberikan pelatihan agar memiliki kemampuan melakukan perubahan di sekolah.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril pada kesempatan sama mengatakan Guru Penggerak telah melalui proses studi berbasis dampak dan bukti. Bagi mereka yang terpilih menjadi Guru Penggerak, akan diberikan modul-modul yang terdiri 1-3 paket, di antaranya praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. "Seleksi akan dimulai 13 Juli ini. Untuk angkatan 1 ini akan merekrut 2800 guru dari seluruh Indonesia, negeri dan swasta," ujar Iwan.
Untuk diketahui sasaran kriteria daerah yang bisa mengikuti program Guru Penggerak adalah mewakili dari 6 region di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua dan Maluku). Adanya kebutuhan kepala sekolah pada setiap daerah yang dilihat dari angka kepala sekolah yang akan pensiun pada periode 2020-2024. Guru yang boleh mengikuti berasal dari derah yang tidak melakukan pemilihan kepala daerah pada tahun 2020. Sasaran lainnya adalah daerah non-3T karena pada masa pandemi Covid-19, program pendidikan akan dilakukan secara virtual maupun daring (online).
Untuk menjadi guru penggerak, guru harus lulus seleksi dan mengikuti pendidikan guru penggerak selama sembilan (9) bulan. Sementara kuota sasaran Guru Penggerak tahun 2020-2024 sebanyak 405.900 orang.
Untuk melaksanakan Merdeka Belajar Episode 5 : Guru Penggerak ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merekrut guru terbaik swasta dan negeri, baik guru tetap maupun honorer dari semua jenjang pendidikan yang akan diberikan pelatihan agar memiliki kemampuan melakukan perubahan di sekolah.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril pada kesempatan sama mengatakan Guru Penggerak telah melalui proses studi berbasis dampak dan bukti. Bagi mereka yang terpilih menjadi Guru Penggerak, akan diberikan modul-modul yang terdiri 1-3 paket, di antaranya praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. "Seleksi akan dimulai 13 Juli ini. Untuk angkatan 1 ini akan merekrut 2800 guru dari seluruh Indonesia, negeri dan swasta," ujar Iwan.
Untuk diketahui sasaran kriteria daerah yang bisa mengikuti program Guru Penggerak adalah mewakili dari 6 region di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua dan Maluku). Adanya kebutuhan kepala sekolah pada setiap daerah yang dilihat dari angka kepala sekolah yang akan pensiun pada periode 2020-2024. Guru yang boleh mengikuti berasal dari derah yang tidak melakukan pemilihan kepala daerah pada tahun 2020. Sasaran lainnya adalah daerah non-3T karena pada masa pandemi Covid-19, program pendidikan akan dilakukan secara virtual maupun daring (online).
Untuk menjadi guru penggerak, guru harus lulus seleksi dan mengikuti pendidikan guru penggerak selama sembilan (9) bulan. Sementara kuota sasaran Guru Penggerak tahun 2020-2024 sebanyak 405.900 orang.
(alf)