Pengajar Muda Beri Akses Pendidikan untuk Anak di Indonesia Timur

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 10:46 WIB
loading...
Pengajar Muda Beri Akses Pendidikan untuk Anak di Indonesia Timur
Melalui gerakan Indonesia Mengajar, para pengamar muda bangun ekosistem pendidikan untuk anak di Indonesia Timur. Foto/Indonesia Mengajar.
A A A
JAKARTA - Gerakan Indonesia Mengajar konsisten membangun ekosistem pendidikan di wilayah Indonesia bagian timur. Dengan mengirimkan para pengajar muda, hak anak untuk mendapat pendidikan pun dapat terwujud.

Public and Partner Engagement Indonesia Mengajar Alief Wicaksono mengatakan, sudah 12 tahun berjalan, Indonesia Mengajar tetap memiliki komitmen kuat untuk membangun ekosistem pendidikan di Indonesia Timur.

"Indonesia Mengajar sampai saat ini kami masih jalan dengan program utama yakni pengajar muda. Yaitu mengirimkan relawan pengajar muda seorang sarjana ke timur Indonesia," katanya ketika ditemui di Jakarta.

Baca juga: Wow, Pengajuan Kuota Guru PPPK 2022 Meningkat 143 Persen

Alief menjelaskan, para pengajar muda itu akan tinggal selama satu tahun penuh ke pelosok Indonesia. Beberapa di antaranya akan dikirim ke Kepulauan Aru, Kepulauan Yapen, juga Fak-Fak.

Dia menerangkan, saat ini ada 80 pengajar muda yang sedang bertugas di lapangan. Mereka tidak di gaji melainkan hanya diberikan uang saku. Untuk bergabung di Indonesia Mengajar pihaknya mensyaratkan minimal lulusan sarjana yang tidak dibatasi dari kampus negeri ataupun swasta.

"Bahkan ada lulusan dari luar negeri seperti dari Leiden University. Ada juga yang dariTurki dan lulusan S2 dari Jerman," ungkapnya.

Selain itu, katanya, pihaknya juga tidak membatasi dari lulusan sarjana pendidikan saja melainkan dari berbagai jurusan. Namun pihaknya akan memberikan pelatihan intensif selama dua bulan untuk mengakomodir para pengajar muda yang belum pernah mengajar dan belum pernah juga ke daerah pelosok.

"Kami rekrut pengajar muda secara sadar untuk mendaftar. Dengan catatan selama satu tahun tidak boleh pulang, bahkan tidak ada sinyal, tempat terjauh, susah air dan listrik. Kalau mau join ayo, kami bantu dari segi akomodasi sehari-hari," ujarnya.

Alief menerangkan, tugas utama pengajar muda yakni menjadi guru di sekolah, kemudian pelibatan aktif di masyarakat, dan ketiga terlibat aktif dalam membangun dan menjalin komunikasi jejaring antar aktor pendidikan di daerah.

Instagram Indonesia Mengajar menyampaikan, pendaftaran Pengajar Muda Angkatan XXIV masih dibuka hingga 10 Oktober 2022. Pendaftaran dapat dilakukan di laman pm.indonesiamengajar.org .

Baca juga: Ini Ciri-ciri Anak Memiliki IQ Tinggi, Nomor 2 Banyak Orang Tua Tak Menyangka

Kiprah Pegiat Pendidikan di Indonesia Timur

Dalam Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia yang digelar akhir September 2022 lalu, para pegiat pendidikan diundang Indonesia Mengajar untuk menyampaikan potret pendidikan di timur Indonesia. Salah satunya Founder Yayasan Papuahe Indonesia, Ratna Catur Hastuti, yang menceritakan misinya untuk mentranformasi generasi Papua. Dia merintis program pendampingan bagi anak-anak Papua, sebelum dan setelah mereka melakukan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Mereka bisa kami karantina sebelum pergi ke Jawa atau sekolah tinggi ke luar Papua yang lain sesuai passion mereka. Kami akan carikan orang tua asuh dan pendampingan di bawah Yayasan Papuahe Indonesia," terang Ratna.

"Harapannya, mereka mencapai target keoptimalannya untuk dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga menjadi berkat bagi tanah Papua. Sehingga, mereka akan kembali ke Papua dan membangun Papua," ucapnya.

Pihaknya rutin menjelajahi kampung-kampung untuk menemukan potensi anak-anak Papua. Bagi siswa kelas 3 SMA yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar Papua akan didampingi selama satu tahun sampai bisa ikut tes dan masuk di kampus yang dituju.

"Misalnya yang ingin masuk fakultas kedokteran, dari Yayasan Papuahe akan mendampingi untuk masuk tes. Setelah itu kita carikan donator, diasramakan lagi di Jawa," pungkasnya.

Sementara Pegiat Pendidikan di Nusa Tenggara Timur Regina berjuang memberikan pembelajaran Bahasa Inggris bagi anak-anak NTT. Regina mengaku pada awalnya mendapat penolakan dari orang tua namun Regina tetap gigih menyampaikan pentingnya memiliki kemampuan bahasa Inggris yang dipandang sebagai bahasa internasional ini.

Kegigihan Regina membuahkan hasil. Anak-anak mulai tertarik belajar bahasa Inggris, berkat metode yang dia gunakan, yakni dengan menggunakan permainan tradisional atau benda-benda di sekitar.

Hal berikutnya ialah dia menyerahkan seluruh topik pembelajaran kepada anak-anak, sehingga mereka hanya akan belajar topik yang ingin mereka kuasai.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1268 seconds (0.1#10.140)