10 Negara yang Penduduknya Paling Malas Berjalan Kaki di Dunia, Indonesia Peringkat 1

JAKARTA - Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Stanford University , Amerika Serikat (AS), melacak ponsel dari 717.000 orang di 111 negara. Penelitian ini untuk menilai seberapa aktif warga di suatu negara dalam hal berjalan kaki.

Penelitian yang dilakukan pada 2017 dan diterbitkan dalam jurnal Nature menyebutkan bahwa warga di Hong Kong merupakan yang paling aktif. Sebab, rata-rata penduduk Hong Kong berjalan kaki hingga 6.880 langkah setiap hari.



Penelitian serupa juga dilakukan di Indonesia dan hasilnya sangat berbeda. Indonesia dinilai menjadi negara paling malas karena penduduknya hanya berjalan 3.513 langkah setiap hari menurut peneliti Stanford University tersebut.

Sebagai perbandingan, warga Inggris berjalan 5.444 langkah setiap hari, kurang dari tiga mil (5 km). Sedangkan warga Amerika Serikat berjalan sebanyak 4.774 langkah tiap harinya.

Dilihat dari rata-rata jumlah langkah kaki, beberapa negara disebut memiliki penduduk yang rajin berjalan kaki dan ada pula warga negara yang malas bergerak, salah satunya Indonesia.



Seorang profesor bioteknologi yang memimpin penelitian tersebut, Scott Delp mengatakan, penelitian ini 1.000 kali lebih besar daripada studi sebelumnya dalam hal pergerakan manusia, sebagaimana dilansir dari USA Today.

Lantas, negara mana yang pantas mendapatkan predikat negara paling malas di dunia? Jawabannya ternyata Indonesia. Penduduk Indonesia rata-rata hanya menghabiskan 3.513 langkah sehari.

Angka ini masih berada di bawah rata-rata penduduk dunia yang menghabiskan 4.961 langkah per hari.

Berikut daftar 10 besar negara paling malas di dunia menurut penelitian Stanford University:

1. Indonesia (3.513 langkah per hari)

2. Arab Saudi (3.807 langkah per hari)

3. Malaysia (3.963 langkah per hari)

4. Filipina (4.008 langkah per hari)

5. Afrika Selatan (4.105 langkah per hari)

6. Qatar (4.158 langkah per hari)

7. Brasil (4.289 langkah per hari)

8. India (4.297 langkah per hari)

9. Mesir (4.315 langkah per hari)

10. Yunani (4.350 langkah per hari)

Minim bergerak atau yang kini dikenal dengan gaya hidup sedenter meningkatkan risiko obesitas. Di Indonesia sendiri, prevalensi obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi obesitas berada di angka 21,8. Angka ini terus meningkat dari 14,8 pada tahun 2013 dan 10,5 pada tahun 2007.