Berapa Persen Lulusan Sarjana yang Menganggur? Ini Jawabannya

Kamis, 13 Oktober 2022 - 15:47 WIB
loading...
Berapa Persen Lulusan...
Sarjana, predikat bagi lulusan perguruan tinggi tak sedikit yang menganggur. Foto DOK Ist
A A A
JAKARTA - Sarjana , predikat bagi lulusan perguruan tinggi ini tidak menjamin semuanya dapat bekerja sesuai apa yang diharapkan. Tak sedikit bahkan menjadi penganggur.

Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) yang terbaru, dari total 42,13 % pengangguran terbuka di Indonesia mulai dari tingkat tamat SD sampai Universitas tercatat sebesar 5,83 % adalah sarjana yang menganggur.

Angka ini turun sekitar 1,37 % dari tahun sebelumnya dimana pada periode tahun 2020 sarjana yang menganggur tercatat sebesar 7,35 % di Indonesia.

Baca juga : Pengangguran Masih Tinggi, Indef Beberkan Solusi

Meningkatnya persentasi sarjana pengangguran pada 2020 itu kemungkinan besar dikarenakan munculnya pandemi Covid 19. Namun bila dibandingkan dengan periode tahun 2019, terdapat peningkatan sekitar 0,34% dimana pada periode tersebut angka pengangguran terbuka untuk lulusan universitas sebesar 5,64%.

Sarjana yang menganggur ini juga lebih banyak 0,11% dibanding diploma yang masih belum mendapat pekerjaan di angka 5,87%.

Hal ini menjadi sebuah ironi, ketika kebanyakan orang berpandangan bahwa memiliki pendidikan yang tinggi akan mendapat pekerjaan lebih mapan. Padahal sebaliknya justru masih banyak sarjana yang masih menganggur.

Dilansir dari unair.ac.id, Alfeus Nehemia, Head of Human Capital dari PT Praweda Ciptakarsa Informatika mengungkapkan pemikirannya tentang mengapa sarjana masih menganggur.

Setelah lulus seorang sarjana selalu berekspektasi tinggi terkait gaji dan pekerjaan yang mudah. Kepercayaan diri tinggi berlabel fresh grade sebenarnya bukanlah modal utama untuk bekerja.

Baca juga : Duh, Pengangguran Meningkat Tembus 8,75 Juta Orang

Karena perusahaan tak hanya melihat dari almamater sekolah melainkan tentang kompetensi dan pengalaman yang dimiliki. Hal tersebutlah yang menjadi landasan penilaian layak tidaknya digaji tinggi.

Selain itu banyak juga lulusan sarjana yang bekerja tidak pada bidangnya demi memperoleh gaji yang tinggi. Hal tersebut secara tidak langsung mencaplok mata pencaharian jurusan lain.

Persaingan yang tidak sehat ini membuat banyak dari sarjana dengan kemampuan terspesialisasi kurang mendapatkan tempat.

Tentunya angka ini diharapkan akan turun di tahun berikutnya. Namun melihat isu resesi ekonomi yang terjadi baru-baru ini justru membuat beberapa perusahaan besar melakukan PHK terhadap karyawannya.
(bim)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2621 seconds (0.1#10.140)