Perpustakaan Punya Peran Penting untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perpustakaan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan masyarakat. Selain itu perpustakaan juga berdampak signifikan bagi penggunanya.
Hal ini diutarakan Pustakawan Ahli Utama I Wayan Tunjung dari Sekretariat Daerah Provinsi Bali dalam orasi ilmiahnya.
Menurutnya, hal tersebut mengandung arti, perpustakaan dapat menjawab tantangan yang dialami masyarakat melalui penyediaan informasi terkini.
Baca juga: 30 Jurusan SMK Paling Diminati, Lulus Bisa Langsung Kerja
Dengan demikian, perpustakaan harus memiliki inovasi, mengingat tugasnya sebagai garda terdepan dalam mengembangkan literasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Semakin jelas inovasi yang dikembangkan, semakin jelas pula arah perpustakaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah Covid-19,” tegasnya, melalui keterangan resmi, Kamis (13/10/2022).
Pada hari kedua Orasi Ilmiah, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Ofy Sofiana, mengukuhkan empat Pustakawan Ahli Utama yakni I Wayan Tunjung dan I Gusti Ayu Komang (I.G.A.K) Suryati dari dari Sekretariat Daerah Provinsi Bali, serta Sri Sumekar dan Woro Titi Haryanti dari Perpusnas.
Pustakawan Ahli Utama, Sri Sumekar pada penelitiannya menemukan permasalahan dalam pelaksanaan pelestarian dan pengelolaan naskah kuno Nusantara. Permasalahan tersebut diindikasikan dalam tiga hal.
Baca juga: Wamenag: Pendidikan Berkualitas Kunci Utama untuk Generasi Emas 2045
Yakni belum optimalnya pelaksanaan fungsi pelestarian baik di Perpusnas, dinas perpustakaan provinsi, dan lembaga penyimpan naskah kuno Nusantara; belum semua regulasi terkait dengan pelestarian ditindaklanjuti; serta belum optimalnya pelaksanaan kebijakan dan program pengelolaan naskah Nusantara.
Pelestarian dan pengelolaan naskah kuno nusantara merupakan amanah yang dibebankan oleh Pemerintah kepada Perpusnas. Baginya, implementasi kebijakan dengan tepat akan menjadi kunci dalam penguatan fungsi pembinaan pelestarian dan pengelolaan naskah kuno Nusantara, baik tingkat pusat maupun daerah.
Sementara itu, Pustakawan Ahli Utama, I.G.A.K Suryati mengatakan dalam membangun masyarakat dibutuhkan strategi yang efektif dan mengena di hati masyarakat. Strategi “memenangkan hati masyarakat” adalah dengan menggunakan terminologi perubahan yang berasal dari kearifan lokal. Dengan demikian, masyarakat merasa lebih dekat dan punya rasa memiliki.
Dia menambahkan, menempatkan kearifan lokal sebagai motor transformasi perpustakaan berarti juga memberdayakan dan merangkul masyarakat dengan hal yang mereka kenal dan menjadi keseharian.
“Dalam urusan budaya untuk saat ini, menjadi salah satu tugas pustakawanlah untuk mengubah mitos menjadi etos, mentransformasi tataran mistik menjadi praktik, tentu demi solusi menuju kesejahteraan sosial ekonomi,” ungkapnya.
Sementara Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI Woro Titi Haryanti menjelaskan, Sumber daya manusia (SDM) aparatur menjadi aset yang sangat penting dalam sebuah organisasi pemerintahan. Hal ini dikarenakan SDM sangat berperan dalam mewujudkan tujuan pemerintahan yang telah ditetapkan.
Dia menjelaskan, Peraturan Menteri PANRB No. 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara mengamanatkan bahwa salah satu strategi dalam pengembangan talenta adalah melalui ASN corporate university (corpu). Secara khusus dijelaskan, ASN corpu menjadi sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.
“Corpu bukanlah sebuah intensitas yang berdiri sendiri. Corpu muncul sebagai bagian dari organisasi induk dan tentunya memberikan layanan kepada organisasi induknya. Corpu merupakan intensitas pendidikan yang digunakan sebagai alat strategis yang dirancang untuk membantu organisasi induknya mencapai misinya,” paparnya
Hal ini diutarakan Pustakawan Ahli Utama I Wayan Tunjung dari Sekretariat Daerah Provinsi Bali dalam orasi ilmiahnya.
Menurutnya, hal tersebut mengandung arti, perpustakaan dapat menjawab tantangan yang dialami masyarakat melalui penyediaan informasi terkini.
Baca juga: 30 Jurusan SMK Paling Diminati, Lulus Bisa Langsung Kerja
Dengan demikian, perpustakaan harus memiliki inovasi, mengingat tugasnya sebagai garda terdepan dalam mengembangkan literasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Semakin jelas inovasi yang dikembangkan, semakin jelas pula arah perpustakaan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah Covid-19,” tegasnya, melalui keterangan resmi, Kamis (13/10/2022).
Pada hari kedua Orasi Ilmiah, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Ofy Sofiana, mengukuhkan empat Pustakawan Ahli Utama yakni I Wayan Tunjung dan I Gusti Ayu Komang (I.G.A.K) Suryati dari dari Sekretariat Daerah Provinsi Bali, serta Sri Sumekar dan Woro Titi Haryanti dari Perpusnas.
Pustakawan Ahli Utama, Sri Sumekar pada penelitiannya menemukan permasalahan dalam pelaksanaan pelestarian dan pengelolaan naskah kuno Nusantara. Permasalahan tersebut diindikasikan dalam tiga hal.
Baca juga: Wamenag: Pendidikan Berkualitas Kunci Utama untuk Generasi Emas 2045
Yakni belum optimalnya pelaksanaan fungsi pelestarian baik di Perpusnas, dinas perpustakaan provinsi, dan lembaga penyimpan naskah kuno Nusantara; belum semua regulasi terkait dengan pelestarian ditindaklanjuti; serta belum optimalnya pelaksanaan kebijakan dan program pengelolaan naskah Nusantara.
Pelestarian dan pengelolaan naskah kuno nusantara merupakan amanah yang dibebankan oleh Pemerintah kepada Perpusnas. Baginya, implementasi kebijakan dengan tepat akan menjadi kunci dalam penguatan fungsi pembinaan pelestarian dan pengelolaan naskah kuno Nusantara, baik tingkat pusat maupun daerah.
Sementara itu, Pustakawan Ahli Utama, I.G.A.K Suryati mengatakan dalam membangun masyarakat dibutuhkan strategi yang efektif dan mengena di hati masyarakat. Strategi “memenangkan hati masyarakat” adalah dengan menggunakan terminologi perubahan yang berasal dari kearifan lokal. Dengan demikian, masyarakat merasa lebih dekat dan punya rasa memiliki.
Dia menambahkan, menempatkan kearifan lokal sebagai motor transformasi perpustakaan berarti juga memberdayakan dan merangkul masyarakat dengan hal yang mereka kenal dan menjadi keseharian.
“Dalam urusan budaya untuk saat ini, menjadi salah satu tugas pustakawanlah untuk mengubah mitos menjadi etos, mentransformasi tataran mistik menjadi praktik, tentu demi solusi menuju kesejahteraan sosial ekonomi,” ungkapnya.
Sementara Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI Woro Titi Haryanti menjelaskan, Sumber daya manusia (SDM) aparatur menjadi aset yang sangat penting dalam sebuah organisasi pemerintahan. Hal ini dikarenakan SDM sangat berperan dalam mewujudkan tujuan pemerintahan yang telah ditetapkan.
Dia menjelaskan, Peraturan Menteri PANRB No. 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara mengamanatkan bahwa salah satu strategi dalam pengembangan talenta adalah melalui ASN corporate university (corpu). Secara khusus dijelaskan, ASN corpu menjadi sarana strategis untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.
“Corpu bukanlah sebuah intensitas yang berdiri sendiri. Corpu muncul sebagai bagian dari organisasi induk dan tentunya memberikan layanan kepada organisasi induknya. Corpu merupakan intensitas pendidikan yang digunakan sebagai alat strategis yang dirancang untuk membantu organisasi induknya mencapai misinya,” paparnya
(nnz)