Moeldoko Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unnes
loading...
A
A
A
SEMARANG - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Manajemen Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia Program Studi Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) , Sabtu (22/10/2022). Aksi protes mewarnai penganugerahan gelar ini.
Prosesi dilakukan di Auditorium Unnes. Hadir pula Menko Polhukam Mahfud MD. "Kita dalam situasi turbulensi luar biasa maka tidak bisa berjalan linear. Seperti industri mobil listrik ini adalah sebuah momentum, kalau tidak respons maka kita akan kehilangan momentum," kata Moeldoko.
Moeldoko membawakan orasi ilmiah bertajuk "Membangkitkan Manusia Tangguh: Strategi Pembangunan Manusia Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Nasional dan Global Menuju Indonesia Emas 2045".
Moeldoko juga menyoroti tentang fenomena saat ini, kemudian memberikan imbauan agar meninggalkan politik identitas dan polarisasi demi kemajuan Indonesia.
"Tidak ada polarisasi kamu dan kami, tidak ada politik identitas karena kita menghadapi tantangan luar biasa besar dan kita berkelahi di dalam," ujarnya.
Rektor Unnes Fathur Rohman menyebut proses pemberian gelar pada Moeldoko diawali dari Pascasarjana Unnes dikoordinasikan dengan tim promotor termasuk dari Universitas Indonesia (UI) dan tim KSP. "Proses berjalan lancar. Pak Moeldoko beberapa kali juga memberikan kuliah umum untuk uji publik," kata Fathur.
Mahfud MD menyebut Moeldoko pantas menerima gelar itu. Mahfud menyebut Moeldoko dalam orasi ilmiahnya sudah memberikan kisi-kisi bagaimana pemimpin yang siap untuk Indonesia Emas Tahun 2045.
"Pak Moeldoko teman saya dan memang materi yang disampaikan relevan dengan kebutuhan kita," ujar Mahfud.
Sementara, di luar aula, sejumlah mahasiswa berdemonstrasi membawa poster-poster. Mereka protes. Isi posternya antara lain "Kok obral gelar HC lagi sih" dan "#Unnes Ramah Politisi".
Prosesi dilakukan di Auditorium Unnes. Hadir pula Menko Polhukam Mahfud MD. "Kita dalam situasi turbulensi luar biasa maka tidak bisa berjalan linear. Seperti industri mobil listrik ini adalah sebuah momentum, kalau tidak respons maka kita akan kehilangan momentum," kata Moeldoko.
Moeldoko membawakan orasi ilmiah bertajuk "Membangkitkan Manusia Tangguh: Strategi Pembangunan Manusia Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Nasional dan Global Menuju Indonesia Emas 2045".
Moeldoko juga menyoroti tentang fenomena saat ini, kemudian memberikan imbauan agar meninggalkan politik identitas dan polarisasi demi kemajuan Indonesia.
"Tidak ada polarisasi kamu dan kami, tidak ada politik identitas karena kita menghadapi tantangan luar biasa besar dan kita berkelahi di dalam," ujarnya.
Rektor Unnes Fathur Rohman menyebut proses pemberian gelar pada Moeldoko diawali dari Pascasarjana Unnes dikoordinasikan dengan tim promotor termasuk dari Universitas Indonesia (UI) dan tim KSP. "Proses berjalan lancar. Pak Moeldoko beberapa kali juga memberikan kuliah umum untuk uji publik," kata Fathur.
Mahfud MD menyebut Moeldoko pantas menerima gelar itu. Mahfud menyebut Moeldoko dalam orasi ilmiahnya sudah memberikan kisi-kisi bagaimana pemimpin yang siap untuk Indonesia Emas Tahun 2045.
"Pak Moeldoko teman saya dan memang materi yang disampaikan relevan dengan kebutuhan kita," ujar Mahfud.
Sementara, di luar aula, sejumlah mahasiswa berdemonstrasi membawa poster-poster. Mereka protes. Isi posternya antara lain "Kok obral gelar HC lagi sih" dan "#Unnes Ramah Politisi".