Jangan Bingung, Ini Perbedaan ANBK AKM dengan SNBT
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak awal September lalu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengubah aturan seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri ( PTN ). Perubahan tersebut dilakukan pada seluruh jalur seleksi masuk PTN, yaitu seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), Ujian Mandiri, dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).
Khusus untuk jalur yang terakhir, kini resmi berganti nama menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Peraturan baru tersebut juga resmi menghapuskan tes kemampuan akademik (TKA) dan hanya berfokus pada tes potensi skolastik (TPS).
Perubahan pada skema seleksi ini dianggap sebagai sebuah transformasi positif di dunia pendidikan. Kebijakan ini juga dianggap mampu mendorong pembelajaran menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran dan daya berpikir siswa, di mana siswa dituntut untuk menjawab masalah berdasarkan pemahaman informasi, bukan sekedar menjawab lewat rumus yang sudah dihafal.
Baca juga: UI Greenmetric 2022, Unair Raih Capaian Tertinggi Nasional
Pendekatan seperti ini dianggap serupa dengan pengujian pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang ditujukan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika siswa. Lantas, siswa dan orang tua banyak yang mengalami kebingungan mengenai perbedaan pengujian keduanya.
Melalui siaran pers, Selasa (25/10/2022), berikut penjelasan dari perbedaan soal AKM dan SNBT yang dirangkum platform edukasi berbasis teknologi, Zenius:
1. Dilihat dari tujuan pelaksanaan tes
AKM adalah sebuah instrumen dalam Asesmen Nasional, sebuah program penilaian terhadap mutu yang dimiliki oleh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. AKM ditujukan untuk mengukur kemampuan literasi membaca dan literasi matematika siswa. AKM berperan untuk mengevaluasi prestasi dan hasil belajar siswa berdasarkan kualitas pembelajaran yang diberikan sekolah/institusi pendidikan tersebut selama ini.
Sementara SNBT adalah seleksi yang diadakan untuk menyaring calon mahasiswa ke dalam sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) yang dituju. Jadi, SNBT mengukur kemampuan siswa secara personal dan melihat apakah sudah sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan di PTN yang mereka pilih.
Berdasarkan keputusan Mendikbud terbaru, SNBT hanya akan menyajikan tes skolastik. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, matematika, serta kemampuan literasi siswa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Khusus untuk jalur yang terakhir, kini resmi berganti nama menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Peraturan baru tersebut juga resmi menghapuskan tes kemampuan akademik (TKA) dan hanya berfokus pada tes potensi skolastik (TPS).
Perubahan pada skema seleksi ini dianggap sebagai sebuah transformasi positif di dunia pendidikan. Kebijakan ini juga dianggap mampu mendorong pembelajaran menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran dan daya berpikir siswa, di mana siswa dituntut untuk menjawab masalah berdasarkan pemahaman informasi, bukan sekedar menjawab lewat rumus yang sudah dihafal.
Baca juga: UI Greenmetric 2022, Unair Raih Capaian Tertinggi Nasional
Pendekatan seperti ini dianggap serupa dengan pengujian pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang ditujukan untuk mengukur literasi membaca dan literasi matematika siswa. Lantas, siswa dan orang tua banyak yang mengalami kebingungan mengenai perbedaan pengujian keduanya.
Melalui siaran pers, Selasa (25/10/2022), berikut penjelasan dari perbedaan soal AKM dan SNBT yang dirangkum platform edukasi berbasis teknologi, Zenius:
1. Dilihat dari tujuan pelaksanaan tes
AKM adalah sebuah instrumen dalam Asesmen Nasional, sebuah program penilaian terhadap mutu yang dimiliki oleh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. AKM ditujukan untuk mengukur kemampuan literasi membaca dan literasi matematika siswa. AKM berperan untuk mengevaluasi prestasi dan hasil belajar siswa berdasarkan kualitas pembelajaran yang diberikan sekolah/institusi pendidikan tersebut selama ini.
Sementara SNBT adalah seleksi yang diadakan untuk menyaring calon mahasiswa ke dalam sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) yang dituju. Jadi, SNBT mengukur kemampuan siswa secara personal dan melihat apakah sudah sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan di PTN yang mereka pilih.
Berdasarkan keputusan Mendikbud terbaru, SNBT hanya akan menyajikan tes skolastik. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif, matematika, serta kemampuan literasi siswa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.