Kisah Annisa, Mahasiswa Berprestasi Unair Sebulan Borong 4 Gelar Juara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ( Unair ) Annisa Salsabila Nugraheni dinobatkan menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) 2022. Annisa memang langganan dalam mencetak prestasi. Terakhir, dia memborong empat gelar juara selama lima minggu.
Beberapa gelar juara yang ia dapatkan antara lain juara 1 Scientific Essay Medical Scientific Competition UMM (MEDIASTINUM) yang diperoleh pada 11 September. Kemudian ia mendapatkan juara 3 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi ISMKI Tingkat Nasional pada 25 September.
Baca juga: UI Greenmetric 2022, Unair Raih Capaian Tertinggi Nasional
Kemudian pada 1 Oktober dia mengikuti lomba esai ilmiah di Bali Scientific Essay Warmadewa Aesculapius Scientific Competition (WASCO) dan mendapatkan juara 1. Dan pada 9 Oktober lalu dia menjadi juara 1 lagi dalam lomba esai Ilmiah Ar Razi.
Memborong banyak gelar juara dalam rentang waktu hanya satu bulan lebih tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Apalagi, di sela-sela lombanya, dia tetap harus fokus pada studi. Annisa menceritakan, bahkan final Mawapres ISMKI tingkat nasional lalu bergantian dengan jadwal sidang skripsinya.
“Finalnya tanggal 25 dan saya sidang skripsi tanggal 26. Di sini saya sempat bingung, mana yang harus diprioritaskan untuk disiapkan. Apalagi skripsi kan momen penting juga,” terang Juara 2 Mawapres Unair itu, dikutip dari laman Unair, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Wisudawan Doktor ITB Fitri Aulia Hasilkan 21 Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi
Tips Bagi Waktu
Menulis esai ilmiah bisa dikatakan hobi bagi mahasiswa angkatan 2019 itu. Karenanya ia akan merasa kosong jika tidak menulis dan hanya fokus pada studi saja.
Ia pun membagikan tips membagi waktu agar kewajiban dan hobi produktifnya seimbang. Baginya,y ang paling penting adalah menyetel target. Setiap apa pun yang dia kerjakan, ia menargetkan untuk mengusahakan yang terbaik, harapannya, outputnya pun akan sama.
Tak kalah penting adalah mengelola mindset. “Jadi tidak terlalu berpikir, aduh gimana ya bagi waktunya, gak nuntut buat ngerjain ini semua. Tapi lebih ke oke semuanya harus dikerjain jadi waktunya harus dibagi,” paparnya.
Ia menyarankan untuk memanfaatkan aplikasi pengingat seperti Google Calendar untuk mengatur jadwal. Dari situ, ia juga bisa melacak deadline apa saja yang perlu diprioritaskan, diselesaikan atau direlakan untuk deadline yang lebih penting.
Beberapa gelar juara yang ia dapatkan antara lain juara 1 Scientific Essay Medical Scientific Competition UMM (MEDIASTINUM) yang diperoleh pada 11 September. Kemudian ia mendapatkan juara 3 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi ISMKI Tingkat Nasional pada 25 September.
Baca juga: UI Greenmetric 2022, Unair Raih Capaian Tertinggi Nasional
Kemudian pada 1 Oktober dia mengikuti lomba esai ilmiah di Bali Scientific Essay Warmadewa Aesculapius Scientific Competition (WASCO) dan mendapatkan juara 1. Dan pada 9 Oktober lalu dia menjadi juara 1 lagi dalam lomba esai Ilmiah Ar Razi.
Memborong banyak gelar juara dalam rentang waktu hanya satu bulan lebih tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Apalagi, di sela-sela lombanya, dia tetap harus fokus pada studi. Annisa menceritakan, bahkan final Mawapres ISMKI tingkat nasional lalu bergantian dengan jadwal sidang skripsinya.
“Finalnya tanggal 25 dan saya sidang skripsi tanggal 26. Di sini saya sempat bingung, mana yang harus diprioritaskan untuk disiapkan. Apalagi skripsi kan momen penting juga,” terang Juara 2 Mawapres Unair itu, dikutip dari laman Unair, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Wisudawan Doktor ITB Fitri Aulia Hasilkan 21 Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi
Tips Bagi Waktu
Menulis esai ilmiah bisa dikatakan hobi bagi mahasiswa angkatan 2019 itu. Karenanya ia akan merasa kosong jika tidak menulis dan hanya fokus pada studi saja.
Ia pun membagikan tips membagi waktu agar kewajiban dan hobi produktifnya seimbang. Baginya,y ang paling penting adalah menyetel target. Setiap apa pun yang dia kerjakan, ia menargetkan untuk mengusahakan yang terbaik, harapannya, outputnya pun akan sama.
Tak kalah penting adalah mengelola mindset. “Jadi tidak terlalu berpikir, aduh gimana ya bagi waktunya, gak nuntut buat ngerjain ini semua. Tapi lebih ke oke semuanya harus dikerjain jadi waktunya harus dibagi,” paparnya.
Ia menyarankan untuk memanfaatkan aplikasi pengingat seperti Google Calendar untuk mengatur jadwal. Dari situ, ia juga bisa melacak deadline apa saja yang perlu diprioritaskan, diselesaikan atau direlakan untuk deadline yang lebih penting.
(nnz)