Mau Jadi Dokter? Cek 6 Hal yang Wajib Diketahui Calon Mahasiswa Kedokteran

Rabu, 26 Oktober 2022 - 18:06 WIB
loading...
Mau Jadi Dokter? Cek 6 Hal yang Wajib Diketahui Calon Mahasiswa Kedokteran
Sebelum masuk jurusan kedokteran, cek dulu enam hal yang wajib diketahui para calon dokter. Foto/Ilustrasi/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Menjadi dokter masih menjadi cita-cita dambaan setiap orang. Namun untuk menjadi dokter harus menjadi mahasiswa kedokteran terlebih dulu yang proses kuliahnya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Kuliah di jurusan kedokteran membutuhkan ketekunan dan tekad sehingga setelah lulus bisa menjadi dokter yang profesional. Bagi kalian yang menyukai pelajaran Biologi dan Kimia, jurusan ini mungkin cocok bagimu.

Mahasiswa jurusan kedokteran akan mempelajari berbagai materi dan praktikum seperti Anatomi, Sel, Biomolekuler, Genetika dan Imunologi Dasar, Kimia Medik, Ilmu Bedah, Mekanisme Penyakit, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Ini 6 Universitas di Indonesia yang Ada Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri

Masa pendidikan untuk dapat menjadi seorang dokter terbilang cukup lama. Jika mahasiswa sarjana akan menempuh perkuliahan selama 3,5 hingga 4 tahun maka mahasiswa kedokteran akan menempuhnya selama 4-6 tahun.

Hal ini karena ada beberapa tahapan yang akan dilalui mahasiswa kedokteran hingga menjadi seorang dokter. Mulai dari pendidikan profesi koas (co-ass), uji sertifikasi, hingga pendidikan spesialis.

Nah bagi kalian, khususnya lulusan IPA yang ingin menjadi dokter, berikut ini enam hal yang harus kalian ketahui sebelum kuliah di jurusan kedokteran, yang dikutip dari laman Ruangguru.

1. Sistem Blok

Saat kuliah kedokteran nanti, ada yang namanya Sistem Blok, yaitu pre-klinik dan klinik. Nah, pre-klinik dilaksanakan sebelum melakukan koas. Mahasiswa akan disuguhi berbagai macam modul. Misalnya, di tahun pertama ada mata kuliah pengantar, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Ketiga pelajaran tersebut berbeda dari yang telah dipelajari ketika SMA, melainkan sudah fokus dengan semua hal tentang kedokteran. Contohnya, Fisika mempelajari radiologi dan Kimia mendalami biokimia.

Kemudian di tahun kedua dan ketiga akan mulai belajar modul organ. Dalam satu bulan akan dibahas satu organ secara detail from A to Z. Dimulai dari bagian terkecil hingga pengobatan untuk organ tersebut.

Ketika masuk masa pre-klinik sampai klinik, calon dokter akan mencoba ‘berinteraksi’ dengan pasien. Tapi sebelum bertemu pasien di stase klinik, pasiennya masih berupa mannequin dulu, bukan manusia sungguhan selama satu semester.

Saat masa klinik, sudah mulai masuk dunia koas dan praktik di rumah sakit. Setelah melalui tahap ini, lama-kelamaan rasa empati mahasiswa terhadap pasien juga akan meningkat. Hal ini adalah modal penting untuk menjadi calon dokter.

2. Gelar Kedokteran

Setelah lulus, mahasiswa kedokteran akan menjadi sarjana kedokteran dengan gelar S.Ked. Gelar ini akan didapat setelah menyelesaikan tahap pendidikan untuk gelar S.Ked, dengan mengikuti koas dan ujian sertifikasi terlebih dahulu. Kemudian baru kalian akan mendapatkan gelar "dr".

Tahapan berikutnya adalah menjalani tahapan internship. Sebagai lulusan kedokteran kalian juga akan membuat curriculum vitae, resume, dan surat lamaran, untuk kemudian melamar ke rumah sakit.

Baca juga: Unnes Resmi Jadi PTN-BH, Bantuan Mahasiswa Tak Mampu Akan Diperbesar

Setelah itu, jika telah menyandang gelar dokter umum, maka dapat melanjutkan pendidikan kembali untuk mendalami ilmu kedokteran dengan bidang tertentu sebagai dokter spesialis. Gelar spesialis ini lah yang biasanya dilihat sebagai gelar tambahan di belakang nama dokter misalnya seperti, Sp.PD untuk Spesialis Penyakit Dalam, Sp.JP untuk Spesialis Jantung, Sp.BA. untuk Spesialis Bedah Anak, dan masih banyak lagi.

3. Masa Koas

Pada prinsipnya, masa koas akan berjalan selama 1,5 tahun. Dibagi menjadi tiga stase, yaitu kecil (3 minggu), sedang (5 minggu), dan besar (10 minggu), tergantung dari kebijakan RS. Untuk praktik lapangannya sendiri bisa memakan waktu hingga dua tahun. Bahkan di universitas swasta, bisa lebih lama, yaitu sekitar lima tahun, tergantung perputaran koas. Penempatan koas ini tergantung kerja sama antara universitas dan rumah sakit.

4. Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)

Setelah selesai koas, seluruh calon dokter wajib menjalani Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Ujian semacam UN untuk calon dokter ini diberlakukan sejak 2007. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dokter di Indonesia agar sesuai dengan standarisasi.

Beberapa tahun belakangan ini, sudah terdapat dua ujian, yaitu teori dan praktik yang dikenal dengan Objective Structured Clinical Examination atau OSCE. Kalian harus lulus ujian ini untuk dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, seperti internship dan sumpah dokter. Dalam satu tahun, ada 3-4 kali UKMPPD. Pengumuman kelulusannya sebulan setelah ujian dilangsungkan.

5. Wisuda dan bukti angkat sumpah

Setelah dinyatakan lulus uji kompetensi, calon dokter akan diwisuda. Saat wisuda, ada benda pusaka, yaitu ijazah profesi dokter dan surat bukti angkat sumpah. Dua hal ini menjadi syarat untuk membuat Surat Tanda Registrasi (STR). Setelah mendapatkannya, dilanjutkan membuat sertifikat ke Kolegium Dokter Primer Indonesia (KDPI).

6. Internship

Sebagai calon dokter, kalian harus menjalani program internship. Internship ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan untuk seluruh dokter baru di Indonesia. Untuk Jakarta, durasi internship-nya adalah empat bulan di puskesmas kecamatan, empat bulan di puskesmas kelurahan, dan empat bulan terakhir di IGD rumah sakit. Sedangkan di luar Jakarta, delapan bulan di rumah sakit (empat bulan IGD dan empat bulan di bangsal), serta empat bulan di puskesmas.

Demikian tadi informasi mengenai enam hal yang penting diketahui oleh calon mahasiswa kedokteran. Semoga informasi ini bermanfaat ya
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)