Seminar Nasional Sektor Pendidikan Bahas Pentingnya Kecakapan Digital untuk Pemuda

Jum'at, 04 November 2022 - 14:18 WIB
loading...
Seminar Nasional Sektor Pendidikan Bahas Pentingnya Kecakapan Digital untuk Pemuda
Generasi muda saat ini dinilai penting untuk mempelajari kecakapan digital dan juga etika berinteraksi di dunia digital. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus melakukan penguatan nilai kompetensi digital bagi para pemuda Indonesia. Bagaimana pentingnya kecakapan digital dan menjaga rekam jejak digital juga penting diketahui generasi muda Indonesia.

Agus Indira dari Pandu Digital Madya Indonesia menyampaikan, segala aktivitas dan interaksi yang dilakukan seseorang di ruang digital dapat menjadi sebuah bukti yang berpotensi untuk dicari, dicuri, dipublikasi dan diikuti oleh orang lain.

Ia juga memberikan beberapa tips dalam menjaga dan memahami rekam jejak digital, yaitu.

1) Selalu unggah hal positif
2) Cermat dan jeli menganalisis di aktivitas internet
3) Berpikir kembali sebelum mengunggah postingan
4) Melakukan verifikasi dalam menerima dan menyebarkan informasi.

“Kesimpulannya, jejak digital ini akan selalu ada. Untuk itu, ketika kamu membangun sebuah akun di media sosial, kamu punya pilihan rekam jejak seperti apa yang ingin kamu bangun dan tinggalkan?” tegasnya, melalui siaran pers, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Kampus Mengajar Angkatan 5 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Hal ini disampaikan Agus pada Seminar Nasional Sektor Pendidikan yang digelar Kemenkominfo melalui Pandu Digital berkolaborasi dengan Jawara Internet Sehat ICT Watch Indonesia. Kegiatan ini mengusung tema Pemuda Indonesia Makin Cakap Digital yang dihadiri kurang lebih 100 peserta.

Sementara Tiara Lestari dari Jawara Internet Sehat Jabodetabek menyampaikan, digitalisasi membuka peluang dan kesempatan yang sangat luas untuk menghasilkan produktivitas. Seperti munculnya beragam profesi dan bidang usaha baru seperti content creator, software engineering, social media specialist, dan lain sebagainya.

Kesempatan itulah yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan sumber penghasilan. Kuncinya adalah kemauan untuk belajar. "Di era digital ini, untuk menjadi orang yang produktif, kita harus menguasai Critical Thinking, Creativity, Communication dan Collaboration," katanya.

"Bisa membedakan mana informasi yang benar dan salah, berpikir kreatif untuk membaca peluang dan kesempatan, komunikasi yang efektif dan berkolaborasi untuk mengembangkan produktivitas," tambahnya.

Sementara Wahyudi dari Pandu Digital Madya Indonesia menyampaikan mengenai Etika Berinteraksi melalui Media Sosial di Ruang Digital. Etika di ruang digital adalah kemampuan menyadari, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital netiket.

Baca juga: Contoh Deskripsi Diri PPPK Guru 2022 dan Ketentuan Menulisnya

Karena dalam ruang digital, kita berinteraksi dengan beragam manusia dengan macam-macam budaya. "Di dalam ruang digital, usahakan tidak menggunakan huruf kapital dalam berinteraksi. Hargai hak cipta dan privasi orang lain, dan jangan menggunakan kata-kata yang kurang baik karena kita berinteraksi dengan manusia yang sama-sama punya perasaan seperti kita," ujar Wahyudi.

Koordinator Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso menyatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan kecakapan digital para pemuda Indonesia. Kemenkominfo juga turut berupaya dalam menyatukan Indonesia dengan memperluas akses internet dan pemanfaatan teknologi informasi, agar masyarakat Indonesia mendapatkan hak yang sama.

"Kami berharap teman-teman pemuda yang berada di sini, mempunyai semangat yang luar biasa untuk mendorong kemajuan Indonesia melalui kemampuan kecakapan digitalnya," pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3094 seconds (0.1#10.140)