Begini Cara Menulis Skripsi yang Baik dan Benar, Biar Cepat Lulus
loading...

Berikut cara menulis skripsi yang baik dan benar untuk mempermudah mahasiswa meraih gelar sarjananya. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.
A
A
A
JAKARTA - Menulis skripsi merupakan tahapan akhir bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi sarjananya di perguruan tinggi . Namun masih banyak yang menganggap skripsi itu menakutkan hingga menunda kelulusannya.
Mendapatkan dosen pembimbing yang galak dan susah diajak berdiskusi menjadi salah satu penyebab mahasiswa menunda membuat skripsi hingga yang semestinya mahasiswa bisa lulus 4 tahun menjadi lebih lama lagi.
Buat kalian yang masih bingung tentang seluk beluk penulisan skripsi, berikut ini cara menulis skripsi yang baik dan benar agar kamu bisa lulus kuliah tepat waktu, dikutip dari laman Brain Academy.
Apa itu Skripsi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa semester 7 atau 8 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Atau dengan kata lain, skripsi merupakan syarat kelulusan untuk mahasiswa jenjang S1. Sedangkan untuk mahasiswa S2 dan S3, syarat kelulusannya berupa tesis dan disertasi.
Tujuan Skripsi
Selain untuk memperoleh gelar Sarjana, skripsi juga bertujuan melatih kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara sistematis dengan menggunakan teori yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan. Hasil penelitian ini tentunya bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Kapan Skripsi Dibuat?
Skripsi dapat disusun apabila mahasiswa telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Lulus 144 SKS.
- Tidak ada nilai D dan E pada mata kuliah.
- Menyelesaikan KKN, Laporan Magang atau PKL, serta lulus seminar proposal.
- Memenuhi syarat lain yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.
Baca juga: Yokado, Aplikasi Unik dari Mahasiswa ITS untuk Permudah Cari Kado
Tahap Membuat Skripsi
Idealnya, proses penyusunan skripsi berlangsung selama 1 semester atau 6 SKS. Di beberapa kampus, pengerjaan skripsi dimulai dari seminar proposal (sempro) yang berisi Bab 1, Bab 2, dan Bab 3. Tetapi ada pula perguruan tinggi yang tidak mewajibkan sempro, sehingga mahasiswa bisa langsung membuat skripsi.
Di bawah ini, terdapat tips beserta langkah-langkah mengerjakan skripsi.
1. Menentukan Topik dan Judul
Topik dan judul adalah dua hal yang berbeda. Sebuah topik bisa melahirkan banyak judul. Tetapi, satu judul hanya bisa dipakai dalam 1 penelitian. Pastikan bahwa judul skripsi kamu belum pernah diteliti supaya tidak dianggap plagiat.
Dalam judul skripsi, terdapat variabel X dan variabel Y. Variabel X adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi.
2. Mencari Teori yang Relevan
Setelah judul disetujui oleh dosen pembimbing, langkah penyusunan skripsi selanjutnya yaitu mencari teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Kamu bisa mengambilnya dari buku, catatan, atau materi yang diberikan dosen selama kuliah.
3. Mengumpulkan Informasi dari Responden
Bila teori sudah dirasa cocok dengan masalah penelitian, sekarang kamu menentukan siapa yang akan menjadi responden dan bagaimana cara mengumpulkan informasi dari mereka. Contoh responden dalam skripsi antara lain; masyarakat, pemangku jabatan, atau pihak tertentu yang sekiranya bisa menjadi sumber informasi yang valid untuk penelitian.
Setelah mendapatkan responden, pengumpulan informasi pun dimulai. Misalnya melalui kuisoner, wawancara, forum discussion group (FGD), dan sebagainya.
4. Menyusun dan Menginterpretasikan Informasi
Mendapatkan dosen pembimbing yang galak dan susah diajak berdiskusi menjadi salah satu penyebab mahasiswa menunda membuat skripsi hingga yang semestinya mahasiswa bisa lulus 4 tahun menjadi lebih lama lagi.
Buat kalian yang masih bingung tentang seluk beluk penulisan skripsi, berikut ini cara menulis skripsi yang baik dan benar agar kamu bisa lulus kuliah tepat waktu, dikutip dari laman Brain Academy.
Apa itu Skripsi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa semester 7 atau 8 sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Atau dengan kata lain, skripsi merupakan syarat kelulusan untuk mahasiswa jenjang S1. Sedangkan untuk mahasiswa S2 dan S3, syarat kelulusannya berupa tesis dan disertasi.
Tujuan Skripsi
Selain untuk memperoleh gelar Sarjana, skripsi juga bertujuan melatih kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara sistematis dengan menggunakan teori yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan. Hasil penelitian ini tentunya bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Kapan Skripsi Dibuat?
Skripsi dapat disusun apabila mahasiswa telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Lulus 144 SKS.
- Tidak ada nilai D dan E pada mata kuliah.
- Menyelesaikan KKN, Laporan Magang atau PKL, serta lulus seminar proposal.
- Memenuhi syarat lain yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.
Baca juga: Yokado, Aplikasi Unik dari Mahasiswa ITS untuk Permudah Cari Kado
Tahap Membuat Skripsi
Idealnya, proses penyusunan skripsi berlangsung selama 1 semester atau 6 SKS. Di beberapa kampus, pengerjaan skripsi dimulai dari seminar proposal (sempro) yang berisi Bab 1, Bab 2, dan Bab 3. Tetapi ada pula perguruan tinggi yang tidak mewajibkan sempro, sehingga mahasiswa bisa langsung membuat skripsi.
Di bawah ini, terdapat tips beserta langkah-langkah mengerjakan skripsi.
1. Menentukan Topik dan Judul
Topik dan judul adalah dua hal yang berbeda. Sebuah topik bisa melahirkan banyak judul. Tetapi, satu judul hanya bisa dipakai dalam 1 penelitian. Pastikan bahwa judul skripsi kamu belum pernah diteliti supaya tidak dianggap plagiat.
Dalam judul skripsi, terdapat variabel X dan variabel Y. Variabel X adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi.
2. Mencari Teori yang Relevan
Setelah judul disetujui oleh dosen pembimbing, langkah penyusunan skripsi selanjutnya yaitu mencari teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Kamu bisa mengambilnya dari buku, catatan, atau materi yang diberikan dosen selama kuliah.
3. Mengumpulkan Informasi dari Responden
Bila teori sudah dirasa cocok dengan masalah penelitian, sekarang kamu menentukan siapa yang akan menjadi responden dan bagaimana cara mengumpulkan informasi dari mereka. Contoh responden dalam skripsi antara lain; masyarakat, pemangku jabatan, atau pihak tertentu yang sekiranya bisa menjadi sumber informasi yang valid untuk penelitian.
Setelah mendapatkan responden, pengumpulan informasi pun dimulai. Misalnya melalui kuisoner, wawancara, forum discussion group (FGD), dan sebagainya.
4. Menyusun dan Menginterpretasikan Informasi
Lihat Juga :