Berdedikasi pada Bidang Ilmu Rekayasa, Peneliti UI Raih Habibie Prize 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Habibie Prize memberikan apresiasi kepada tokoh yang berjasa dalam kehidupan intelektual dan karya luar biasa yang disumbangkan bagi bangsa. Salah satunya diberikan kepada peneliti sekaligus dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc.
Habibie Prize 2022 diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Yayasan Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yanbinbang SDM Iptek).
Penghargaan ini diberikan kepada para tokoh Indonesia yang telah membuat terobosan dan memberikan kontribusinya bagi perkembangan iptek dan inovasi di masyarakat pada empat bidang, yaitu Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Dasar, Ilmu Rekayasa, Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.
Prof. Riri yang mendapatkan penghargaan dalam bidang Ilmu Rekayasa mengatakan, Computer Engineering adalah bidang yang sangat menantang yang merubah dunia menjadi dunia baru dengan berbasiskan pada revolusi industri 4.0. “Penelitian-penelitian di bidang Protocol Engineering, Parallel Processing, Cloud Computing, IOT, Teknologi Blockchain, dan berbagai pengembangan di bidang software engineering dan rekayasa lainnya memungkinkan kita menerapkan berbagai hal baru. Banyak hal yang dulu hanya dapat dilakukan oleh manusia, kini dalam pelaksanaannya dapat dibantu dan ditransformasi secara digital untuk memudahkan kehidupan manusia,” ujar Prof. Riri, melalui siaran pers, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: 5 Tips Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi dari Ditjen Dikti
Penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., dalam bentuk medali. Sedangkan, penghargaan berupa piagam diberikan oleh Ketua Yanbinbang SDM Iptek Wardiman Djojonegoro. Penghargaan berupa uang tunai senilai USD25.000 diberikan oleh putra sulung dari Presiden RI yang ketiga B.J. Habibie, yaitu Ilham Habibie.
Sebagai guru besar FTUI di bidang teknik komputer, berbagai penelitian tentang protokol internet, IoT, dan blockchain telah dilakukan Prof. Riri bersama dengan tim risetnya. Hal ini diterapkan sebagai bentuk kontribusi pada bidang teknik komputer dan implementasi teknologi informasi, serta komunikasi di masyarakat. Selain mengajar dan meneliti, Prof. Riri pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi UI pada 2006-2014. Ia memimpin pengembangan infrastruktur dan sistem informasi UI menuju transformasi digital.
Pada 2010, Prof. Riri dan tim menginisiasi UI GreenMetric World University Ranking, yaitu pemeringkatan universitas se-dunia berdasarkan aspek keberlanjutan, yang meliputi setting dan infrastruktur, energi, penanganan sampah, air, transportasi serta pendidikan dan penelitian. Di pertengahan 2022, UI GreenMetric melakukan inovasi serta penyesuaian indikator untuk keberlanjutan bagi Kabupaten/Kota di Indonesia melalui UI GreenCityMetric. Jaringan UI GreenMetric telah menjadi pemicu banyak kolaborasi nasional dan internasional dan ia sering menjadi pembicara kunci di pertemuan reguler di dalam dan luar negeri.
Selain itu, pada 2019 Prof. Riri juga membangun komunitas Poetry Reading Society of Indonesia. Komunitas ini dibangun untuk membuat preservasi budaya literasi yang berbasis teknologi. Berkat adanya teknologi yang dirancang oleh Prof. Riri, komunitas ini secara rutin bertemu di kala pandemi dan menggelar pementasan kolosal di Makara Art Center UI. Tidak hanya itu, Prof. Riri juga mendirikan komunitas History of Computing in Indonesia, untuk terus berkarya dalam mewujudkan masyarakat ilmiah dan terbentuknya masyarakat berbasis pengetahuan di Indonesia. Cita-cita ini ia wujudkan dengan berbagai pelatihan penulisan artikel ilmiah dan pelatihan teknologi informasi serta komunikasi bagi para guru, murid, maupun masyarakat umum.
Baca juga: Festival Kampus Merdeka Kedua akan Digelar di Bali
Habibie Prize 2022 diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Yayasan Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yanbinbang SDM Iptek).
Penghargaan ini diberikan kepada para tokoh Indonesia yang telah membuat terobosan dan memberikan kontribusinya bagi perkembangan iptek dan inovasi di masyarakat pada empat bidang, yaitu Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, Ilmu Dasar, Ilmu Rekayasa, Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.
Prof. Riri yang mendapatkan penghargaan dalam bidang Ilmu Rekayasa mengatakan, Computer Engineering adalah bidang yang sangat menantang yang merubah dunia menjadi dunia baru dengan berbasiskan pada revolusi industri 4.0. “Penelitian-penelitian di bidang Protocol Engineering, Parallel Processing, Cloud Computing, IOT, Teknologi Blockchain, dan berbagai pengembangan di bidang software engineering dan rekayasa lainnya memungkinkan kita menerapkan berbagai hal baru. Banyak hal yang dulu hanya dapat dilakukan oleh manusia, kini dalam pelaksanaannya dapat dibantu dan ditransformasi secara digital untuk memudahkan kehidupan manusia,” ujar Prof. Riri, melalui siaran pers, Sabtu (12/11/2022).
Baca juga: 5 Tips Publikasi di Jurnal Internasional Bereputasi dari Ditjen Dikti
Penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., dalam bentuk medali. Sedangkan, penghargaan berupa piagam diberikan oleh Ketua Yanbinbang SDM Iptek Wardiman Djojonegoro. Penghargaan berupa uang tunai senilai USD25.000 diberikan oleh putra sulung dari Presiden RI yang ketiga B.J. Habibie, yaitu Ilham Habibie.
Sebagai guru besar FTUI di bidang teknik komputer, berbagai penelitian tentang protokol internet, IoT, dan blockchain telah dilakukan Prof. Riri bersama dengan tim risetnya. Hal ini diterapkan sebagai bentuk kontribusi pada bidang teknik komputer dan implementasi teknologi informasi, serta komunikasi di masyarakat. Selain mengajar dan meneliti, Prof. Riri pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Pelayanan Sistem Informasi UI pada 2006-2014. Ia memimpin pengembangan infrastruktur dan sistem informasi UI menuju transformasi digital.
Pada 2010, Prof. Riri dan tim menginisiasi UI GreenMetric World University Ranking, yaitu pemeringkatan universitas se-dunia berdasarkan aspek keberlanjutan, yang meliputi setting dan infrastruktur, energi, penanganan sampah, air, transportasi serta pendidikan dan penelitian. Di pertengahan 2022, UI GreenMetric melakukan inovasi serta penyesuaian indikator untuk keberlanjutan bagi Kabupaten/Kota di Indonesia melalui UI GreenCityMetric. Jaringan UI GreenMetric telah menjadi pemicu banyak kolaborasi nasional dan internasional dan ia sering menjadi pembicara kunci di pertemuan reguler di dalam dan luar negeri.
Selain itu, pada 2019 Prof. Riri juga membangun komunitas Poetry Reading Society of Indonesia. Komunitas ini dibangun untuk membuat preservasi budaya literasi yang berbasis teknologi. Berkat adanya teknologi yang dirancang oleh Prof. Riri, komunitas ini secara rutin bertemu di kala pandemi dan menggelar pementasan kolosal di Makara Art Center UI. Tidak hanya itu, Prof. Riri juga mendirikan komunitas History of Computing in Indonesia, untuk terus berkarya dalam mewujudkan masyarakat ilmiah dan terbentuknya masyarakat berbasis pengetahuan di Indonesia. Cita-cita ini ia wujudkan dengan berbagai pelatihan penulisan artikel ilmiah dan pelatihan teknologi informasi serta komunikasi bagi para guru, murid, maupun masyarakat umum.
Baca juga: Festival Kampus Merdeka Kedua akan Digelar di Bali