Intip Prospek Kerja Lulusan Sekolah Kedinasan STIN, Bisa Jadi Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah prospek kerja yang menjanjikan telah menanti bagi lulusan Sekolah Kedinasan STIN. STIN atau Sekolah Tinggi Intelijen Negara merupakan perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN) .
Dalam riwayatnya, pendirian Sekolah Kedinasan ini diprakarsai oleh Jenderal TNI (Purn) A.M Hendropriyono. STIN menawarkan sejumlah keistimewaan bagi anak-anak terbaik bangsa yang ingin masuk ke Sekolah Kedinasan ini.
Baca juga : Kepala BIN Wujudkan STIN Menjadi Kampus Bertaraf Internasional
Beberapa di antaranya adalah biaya kuliah gratis alias tanpa bayar, ditempatkan di asrama dan mendapat seragam serta konsumsi, fasilitas penunjang pendidikan yang lengkap, hingga diangkat jadi CPNS ketika lulus kuliah.
Selain itu, para taruna STIN juga akan berkesempatan untuk berlatih menjadi Indonesian Cyber Task Force dan ahli dalam bidang Biomedical Hazard.
Untuk pilihan program studinya, Sekolah Kedinasan STIN menyediakan beberapa program studi yang tersebar di jenjang S1 hingga S3. Program Strata 1 ada jurusan Agen Intelijen, Teknologi Intelijen, Cyber Intelijen, dan Ekonomi Intelijen.
Kemudian program S2 ada Magister Terapan Intelijen Medik, Chemistry dan Nuclear Hazard, Biological Hazard, Magister Terapan Teknologi dan Cyber, Magister Terapan Intelijen Ekonomi, Magister Terapan Intelijen Medik, dan Magister Kajian Intelijen. Sementara S3 ada program Analisis Strategi Intelijen.
Baca juga : BIN Resmikan Fasilitas Canggih Medical Intelijen hingga Smart Campus STIN
Lantas, bagaimanakah prospek kerja bagi lulusan Sekolah Kedinasan STIN ini nantinya?
Tak perlu khawatir, sesuai salah satu keistimewaan yang disebutkan di atas, nantinya lulusan STIN bisa langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Selain itu, para lulusannya bisa juga langsung direkrut untuk menjadi anggota BIN dan ditempatkan di lokasi atau instansi yang memang membutuhkannya.
Demikian ulasan mengenai prospek kerja lulusan Sekolah Kedinasan STIN yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Lihat Juga: Raja Charles III Dapat Arahan Intelijen Inggris terkait Kontroversi Pangeran Andrew dengan Mata-mata China
Dalam riwayatnya, pendirian Sekolah Kedinasan ini diprakarsai oleh Jenderal TNI (Purn) A.M Hendropriyono. STIN menawarkan sejumlah keistimewaan bagi anak-anak terbaik bangsa yang ingin masuk ke Sekolah Kedinasan ini.
Baca juga : Kepala BIN Wujudkan STIN Menjadi Kampus Bertaraf Internasional
Beberapa di antaranya adalah biaya kuliah gratis alias tanpa bayar, ditempatkan di asrama dan mendapat seragam serta konsumsi, fasilitas penunjang pendidikan yang lengkap, hingga diangkat jadi CPNS ketika lulus kuliah.
Selain itu, para taruna STIN juga akan berkesempatan untuk berlatih menjadi Indonesian Cyber Task Force dan ahli dalam bidang Biomedical Hazard.
Untuk pilihan program studinya, Sekolah Kedinasan STIN menyediakan beberapa program studi yang tersebar di jenjang S1 hingga S3. Program Strata 1 ada jurusan Agen Intelijen, Teknologi Intelijen, Cyber Intelijen, dan Ekonomi Intelijen.
Kemudian program S2 ada Magister Terapan Intelijen Medik, Chemistry dan Nuclear Hazard, Biological Hazard, Magister Terapan Teknologi dan Cyber, Magister Terapan Intelijen Ekonomi, Magister Terapan Intelijen Medik, dan Magister Kajian Intelijen. Sementara S3 ada program Analisis Strategi Intelijen.
Baca juga : BIN Resmikan Fasilitas Canggih Medical Intelijen hingga Smart Campus STIN
Lantas, bagaimanakah prospek kerja bagi lulusan Sekolah Kedinasan STIN ini nantinya?
Tak perlu khawatir, sesuai salah satu keistimewaan yang disebutkan di atas, nantinya lulusan STIN bisa langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Selain itu, para lulusannya bisa juga langsung direkrut untuk menjadi anggota BIN dan ditempatkan di lokasi atau instansi yang memang membutuhkannya.
Demikian ulasan mengenai prospek kerja lulusan Sekolah Kedinasan STIN yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Lihat Juga: Raja Charles III Dapat Arahan Intelijen Inggris terkait Kontroversi Pangeran Andrew dengan Mata-mata China
(bim)