Wisuda UT di Arab Saudi, 29 PMI Raih Gelar Sarjana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai bentuk perwujudan dukungan dari KJRI Jeddah Arab Saudi dan Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri Universitas Terbuka (PPMLN-UT), pada Sabtu (19/11/2022) diselenggarakan wisuda di Jeddah bagi lulusan UT yang tinggal di Arab Saudi. Acara wisuda ini merupakan momen penting karena untuk pertama kalinya wisuda UT dilaksanakan di Arab Saudi.
Lulusan yang mengikuti kegiatan wisuda berjumlah 29 orang dari berbagai program studi, yaitu Ilmu Pemerintahan 1 orang, Ilmu Administrasi Bisnis 4 orang, Manajemen 9 orang, Ilmu Komunikasi 7 orang, Akuntansi 1 orang, Pendidikan Ekonomi 1 orang, Pendidikan Kewarganegaraan 1 orang dan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan 5 orang.
Lulusan terbaik pada wisuda di Arab Saudi adalah sebagai berikut.
1. Dina Dinarti, UT Pokjar Jeddah, Program Studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, IPK 3.50
2. Areej Najeeb Omar, UT Pokjar Jeddah, Program Studi Ilmu Komunikasi, IPK 3.33
3. Laeli Nurlaeli, UT Pokjar Riyadh, Program Studi Ilmu Komunikasi, IPK 3.32
Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan apresiasinya kepada 29 mahasiswa UT yang telah berhasil meraih gelar sarjana ini. Kelulusan mereka, ujarnya, menjadi bukti kerja keras menghadapi berbagai tantangan dan kendala menempuh pembelajaran jarak jauh di luar negeri.
"Perjuangan yang melelahkan itu akhirnya saat ini bisa dipetik hasilnya. Hasil kerja keras yang luar biasa ini menjadi bukti bahwa teman-teman semua adalah orang-orang yang terpilih," katanya pada saat wisuda.
Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Ternama di Indonesia yang Mempunyai Rumah Sakit
Dikatakan orang-orang terpilih, Rektor menjelaskan, sebab tidak semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) termasuk orang Indonesia lainnya yang bekerja di luar negeri dan bahkan juga mahasiswa UT di dalam negeri yang sanggup menuntaskan studinya di UT karena menemui tantangan dan hambatan.
"Ini membuktikan bahwa anda adalah seorang pejuang, pekerja keras dan seseorang dengan kemampuan multitasking yang bisa membagi waktunya untuk bekerja, mengurus keluarga, dan di saat bersamaan juga harus kuliah di UT," ungkapnya.
Dia mengatakan, UT sejak awal didirikan 38 tahun lalu dihadirkan untuk menjawab tiga masalah besar yang dihadapi pemerintah. Yakni, pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat. Kedua, pemberian kesempatan kepada orang bekerja untuk kuliah. Ketiga, meningkatkan akses pendidikan tinggi kepada lulusan SMA yang tidak tertampung di 44 perguruan tinggi pada saat itu.
"Dalam rangka menjawab masalah pemerataan akses pendidikan tinggi maka UT didirikan pemerintah sebagai jawabannya. Sebab hak meraih pendidikan tinggi harus bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat dan bangsa di mana pun berada," ucapnya.
Dengan daya jangkau yang luas, yang didukung 39 Kantor UPBJJ-UT dan 1 Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri, UT optimistis mampu memperlebar sayap di luar negeri agar para PMI dapat bekerja sambil kuliah. Harapannya, jumlah mahasiswa UT di luar negeri semakin tersebar melebihi kondisi pada tahun 2021 yang berada di 45 negara dan 91 kota di mancanegara.
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2023 Akan Dibuka, Berikut Informasi dan Kabar Terbarunya
Perlu disampaikan bahwa saat ini jumlah mahasiswa UT di luar negeri, mencapai 2.603 orang dan sebanyak 182 orang mahasiswa berada di Arab Saudi. Jumlah mahasiswa tersebut rasanya masih sangat kecil, jika dibandingkan dengan data jumlah PMI yang berada di Arab Saudi.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak mahasiswa UT Arab Saudi yang sudah lulus dan mendapat kesempatan diwisuda pada hari ini, dapat mengajak teman-teman sesama PMI untuk kuliah di UT," pungkasnya.
Kegiatan wisuda UT di Arab Saudi juga dihadiri secara luring oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Arab Saudi Drs. Eko Hartono, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof. Ali Muktiyanto, dan Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN-UT) Dr. Pardamean Daulay.
Lulusan yang mengikuti kegiatan wisuda berjumlah 29 orang dari berbagai program studi, yaitu Ilmu Pemerintahan 1 orang, Ilmu Administrasi Bisnis 4 orang, Manajemen 9 orang, Ilmu Komunikasi 7 orang, Akuntansi 1 orang, Pendidikan Ekonomi 1 orang, Pendidikan Kewarganegaraan 1 orang dan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan 5 orang.
Lulusan terbaik pada wisuda di Arab Saudi adalah sebagai berikut.
1. Dina Dinarti, UT Pokjar Jeddah, Program Studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, IPK 3.50
2. Areej Najeeb Omar, UT Pokjar Jeddah, Program Studi Ilmu Komunikasi, IPK 3.33
3. Laeli Nurlaeli, UT Pokjar Riyadh, Program Studi Ilmu Komunikasi, IPK 3.32
Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan apresiasinya kepada 29 mahasiswa UT yang telah berhasil meraih gelar sarjana ini. Kelulusan mereka, ujarnya, menjadi bukti kerja keras menghadapi berbagai tantangan dan kendala menempuh pembelajaran jarak jauh di luar negeri.
"Perjuangan yang melelahkan itu akhirnya saat ini bisa dipetik hasilnya. Hasil kerja keras yang luar biasa ini menjadi bukti bahwa teman-teman semua adalah orang-orang yang terpilih," katanya pada saat wisuda.
Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Ternama di Indonesia yang Mempunyai Rumah Sakit
Dikatakan orang-orang terpilih, Rektor menjelaskan, sebab tidak semua Pekerja Migran Indonesia (PMI) termasuk orang Indonesia lainnya yang bekerja di luar negeri dan bahkan juga mahasiswa UT di dalam negeri yang sanggup menuntaskan studinya di UT karena menemui tantangan dan hambatan.
"Ini membuktikan bahwa anda adalah seorang pejuang, pekerja keras dan seseorang dengan kemampuan multitasking yang bisa membagi waktunya untuk bekerja, mengurus keluarga, dan di saat bersamaan juga harus kuliah di UT," ungkapnya.
Dia mengatakan, UT sejak awal didirikan 38 tahun lalu dihadirkan untuk menjawab tiga masalah besar yang dihadapi pemerintah. Yakni, pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat. Kedua, pemberian kesempatan kepada orang bekerja untuk kuliah. Ketiga, meningkatkan akses pendidikan tinggi kepada lulusan SMA yang tidak tertampung di 44 perguruan tinggi pada saat itu.
"Dalam rangka menjawab masalah pemerataan akses pendidikan tinggi maka UT didirikan pemerintah sebagai jawabannya. Sebab hak meraih pendidikan tinggi harus bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat dan bangsa di mana pun berada," ucapnya.
Dengan daya jangkau yang luas, yang didukung 39 Kantor UPBJJ-UT dan 1 Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri, UT optimistis mampu memperlebar sayap di luar negeri agar para PMI dapat bekerja sambil kuliah. Harapannya, jumlah mahasiswa UT di luar negeri semakin tersebar melebihi kondisi pada tahun 2021 yang berada di 45 negara dan 91 kota di mancanegara.
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2023 Akan Dibuka, Berikut Informasi dan Kabar Terbarunya
Perlu disampaikan bahwa saat ini jumlah mahasiswa UT di luar negeri, mencapai 2.603 orang dan sebanyak 182 orang mahasiswa berada di Arab Saudi. Jumlah mahasiswa tersebut rasanya masih sangat kecil, jika dibandingkan dengan data jumlah PMI yang berada di Arab Saudi.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak mahasiswa UT Arab Saudi yang sudah lulus dan mendapat kesempatan diwisuda pada hari ini, dapat mengajak teman-teman sesama PMI untuk kuliah di UT," pungkasnya.
Kegiatan wisuda UT di Arab Saudi juga dihadiri secara luring oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Arab Saudi Drs. Eko Hartono, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof. Ali Muktiyanto, dan Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN-UT) Dr. Pardamean Daulay.
(nnz)