HGN 2022: Jangan Hanya Menuntut Guru, Kualitas dan Kesejahteraan Juga Harus Jadi Perhatian
loading...
A
A
A
Padahal, seharusnya mereka bersekolah hingga 12 tahun. Tak mengherankan jika Kabupaten Tebo memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ketiga terbawah dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
“Guru-guru SD rata-rata berasal dari daerah itu dan mayoritas diisi oleh tenaga honor yang rangkap mata pelajaran. Walau hanya bergaji Rp200-300 ribu, para guru honorer tetap semangat mengajar," ungkap Wijang.
Pertemuan mengidentifikasi inisiatif baik yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Batang Hari, bekerja sama dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP).
“Kami berkoordinasi untuk menyusun program pengembangan pendidikan dasar yang merujuk pada Rapor Pendidikan. Kegiatan-kegiatan itu ditujukan untuk mengubah indikator yang masih berstatus merah dan kuning menjadi hijau”, tutur Darmiyanto Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Batang Hari.
Berbagai tantangan yang dihadapi para guru di Jambi serupa dengan yang dihadapi di Kalimantan Timur. Siti Juwariyah, Kepala Sekolah SMPN 5 Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengungkapkan guru dan kepala sekolah perlu berjuang menciptakan lingkungan sekolah yang bebas sampah dan tidak gersang serta lebih kondusif untuk belajar.
”Siswa kami awalnya cenderung sulit diatur, membuang sampah sembarangan, padahal lingkungan sekolah gersang. Kami berupaya mendatangkan guru konseling untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk menangani kondisi siswa," ujar Siti.
Kami juga bekerjasama dengan orang tua membangun taman sekolah. Dan orang tua cukup antusias. Sementara untuk asesmen nasional yang menuntut penggunaan internet, kami mengajak siswa mengerjakan ujian di tepi pantai yang sinyalnya lebih kuat,” tambahnya.
Perjuangan para guru di Sumatera Utara tak kalah gigih. Liston Simamora selaku Guru/Ketua Forum KKG Kota Pematang Siantar UPTD SDN 124400 mengungkapkan bahwa para guru sampai menitipkan handphonenya ke sopir angkot yang pergi ke kota untuk mendapatkan sinyal demi mengunduh materi pembelajaran.
Direktur Utama Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengatakan berbagai permasalahan guru dan sekolah di atas perlu segera mendapatkan perhatian dari semua pihak.
“Peningkatan komunikasi dan berbagi pengalaman para guru berkali-kali muncul dalam diskusi. Kegiatan hari ini memberi contoh bahwa kegiatan berbagi pengalaman bisa dilakukan dengan relatif terjangkau lewat zoom.
Dengan demikian para guru dari berbagai provinsi bisa saling menguatkan, mendiskusikan berbagai tantangan dan menemukan solusi yang kreatif,” ungkap Dinna.
“Guru-guru SD rata-rata berasal dari daerah itu dan mayoritas diisi oleh tenaga honor yang rangkap mata pelajaran. Walau hanya bergaji Rp200-300 ribu, para guru honorer tetap semangat mengajar," ungkap Wijang.
Pertemuan mengidentifikasi inisiatif baik yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Batang Hari, bekerja sama dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP).
“Kami berkoordinasi untuk menyusun program pengembangan pendidikan dasar yang merujuk pada Rapor Pendidikan. Kegiatan-kegiatan itu ditujukan untuk mengubah indikator yang masih berstatus merah dan kuning menjadi hijau”, tutur Darmiyanto Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Sumber Daya Manusia Bappeda Kabupaten Batang Hari.
Berbagai tantangan yang dihadapi para guru di Jambi serupa dengan yang dihadapi di Kalimantan Timur. Siti Juwariyah, Kepala Sekolah SMPN 5 Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengungkapkan guru dan kepala sekolah perlu berjuang menciptakan lingkungan sekolah yang bebas sampah dan tidak gersang serta lebih kondusif untuk belajar.
”Siswa kami awalnya cenderung sulit diatur, membuang sampah sembarangan, padahal lingkungan sekolah gersang. Kami berupaya mendatangkan guru konseling untuk mengidentifikasi cara terbaik untuk menangani kondisi siswa," ujar Siti.
Kami juga bekerjasama dengan orang tua membangun taman sekolah. Dan orang tua cukup antusias. Sementara untuk asesmen nasional yang menuntut penggunaan internet, kami mengajak siswa mengerjakan ujian di tepi pantai yang sinyalnya lebih kuat,” tambahnya.
Perjuangan para guru di Sumatera Utara tak kalah gigih. Liston Simamora selaku Guru/Ketua Forum KKG Kota Pematang Siantar UPTD SDN 124400 mengungkapkan bahwa para guru sampai menitipkan handphonenya ke sopir angkot yang pergi ke kota untuk mendapatkan sinyal demi mengunduh materi pembelajaran.
Direktur Utama Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengatakan berbagai permasalahan guru dan sekolah di atas perlu segera mendapatkan perhatian dari semua pihak.
“Peningkatan komunikasi dan berbagi pengalaman para guru berkali-kali muncul dalam diskusi. Kegiatan hari ini memberi contoh bahwa kegiatan berbagi pengalaman bisa dilakukan dengan relatif terjangkau lewat zoom.
Dengan demikian para guru dari berbagai provinsi bisa saling menguatkan, mendiskusikan berbagai tantangan dan menemukan solusi yang kreatif,” ungkap Dinna.