Terbaru, Penerimaan Calon Mahasiswa D3 Bergabung ke SNPMB 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 tidak hanya akan membuka kesempatan untuk calon mahasiswa sarjana (S1) dan sarjana terapan (DIV). Namun tahun depan penerimaan jenjang Diploma III (D3) Vokasi akan bergabung di SNPMB.
Sebelumnya pendaftaran ke jenjang studi D3 politeknik negeri itu dilakukan terpisah pada Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN). SNMPN merupakan penerimaan jalur undangan yang diperuntukkan bagi siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikan di politeknik negeri di seluruh wilayah Indonesia.
SNMPN 2022 diikuti oleh 44 politeknik negeri yang tersebar di seluruh Indonesia. Seleksi ini dapat diikuti siswa SMK/SMA/MAK berdasarkan nilai dan juga prestasi akademik.
Baca juga: SNBP 2023, Jadwal Lengkap dan Ketentuan Memilih Prodinya
Penggabungan jalur untuk penerimaan mahasiswa baru program D3 Vokasi ke SNPMB 2023 disampaikan oleh Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Prof Dr Ir Mochamad Ashari.
"Pesertanya tahun lalu adalah sarjana dan sarjana terapan. Selain dua tersebut ditambahkan dengan program Diploma III," katanya pada konferensi pers SNPMB 2023, Kamis (1/12/2022).
Sehingga jurusan yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa baru tahun depan itu semakin bervariasi, yaitu dari tingkatan Diploma III (D3), Sarjana Terapan (D4), dan Sarjana (S1).
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu menuturkan, dengan menggabungkan jenjang D3 ke dalam SNPMB maka kini SNPMB di bawah tanggung jawab dua direktorat jenderal.
"Ada dua dirjen yang terlibat. Dirjen Dikti untuk program sarjana dan Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) untuk Diploma III dan Sarjana Terapan," ujarnya.
Untuk kuota dia menyebutkan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) kuotanya minimum 20%, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 40% dan Seleksi Mandiri maksimum 30%. Namun untuk PTN BH, kuota SNBTnya diberikan minimum 30% dan Mandiri maksimum 50%.
Ashari menjelaskan, sistem yang akan berlaku di tahun 2023 tersebut tidak jauh berbeda dengan sistem yang sudah diterapkan di tahun-tahun sebelumnya. “Substansinya tetap sama, yang berbeda hanya penyesuaian sistem saja agar proses seleksi bisa lebih inklusif dan meningkat,” ucapnya.
Sebelumnya pendaftaran ke jenjang studi D3 politeknik negeri itu dilakukan terpisah pada Seleksi Nasional Masuk Politeknik Negeri (SNMPN). SNMPN merupakan penerimaan jalur undangan yang diperuntukkan bagi siswa SMA yang akan melanjutkan pendidikan di politeknik negeri di seluruh wilayah Indonesia.
SNMPN 2022 diikuti oleh 44 politeknik negeri yang tersebar di seluruh Indonesia. Seleksi ini dapat diikuti siswa SMK/SMA/MAK berdasarkan nilai dan juga prestasi akademik.
Baca juga: SNBP 2023, Jadwal Lengkap dan Ketentuan Memilih Prodinya
Penggabungan jalur untuk penerimaan mahasiswa baru program D3 Vokasi ke SNPMB 2023 disampaikan oleh Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Prof Dr Ir Mochamad Ashari.
"Pesertanya tahun lalu adalah sarjana dan sarjana terapan. Selain dua tersebut ditambahkan dengan program Diploma III," katanya pada konferensi pers SNPMB 2023, Kamis (1/12/2022).
Sehingga jurusan yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa baru tahun depan itu semakin bervariasi, yaitu dari tingkatan Diploma III (D3), Sarjana Terapan (D4), dan Sarjana (S1).
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu menuturkan, dengan menggabungkan jenjang D3 ke dalam SNPMB maka kini SNPMB di bawah tanggung jawab dua direktorat jenderal.
"Ada dua dirjen yang terlibat. Dirjen Dikti untuk program sarjana dan Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) untuk Diploma III dan Sarjana Terapan," ujarnya.
Untuk kuota dia menyebutkan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) kuotanya minimum 20%, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 40% dan Seleksi Mandiri maksimum 30%. Namun untuk PTN BH, kuota SNBTnya diberikan minimum 30% dan Mandiri maksimum 50%.
Ashari menjelaskan, sistem yang akan berlaku di tahun 2023 tersebut tidak jauh berbeda dengan sistem yang sudah diterapkan di tahun-tahun sebelumnya. “Substansinya tetap sama, yang berbeda hanya penyesuaian sistem saja agar proses seleksi bisa lebih inklusif dan meningkat,” ucapnya.