Teknologi Terus Berkembang, Kemenag Segera Terapkan Smart Class Digital di Kampus Ciputat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama ( Kemenag ) segera mengoperasionalkan Smart Class Digital di Kampus Ciputat. Terobosan ini disiapkan guna memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
Kepala Pusdiklat Teknis Mastuki menuturkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan Learning Management System (LMS) dalam penyelenggaraan kediklatan, salah satunya melalui penggunaan Smart Class Digital .
"LMS-nya sudah siap, saat ini kita sedang menunggu sarana prasarananya selesai agar bisa segera diujicobakan business process," tutur Mastuki saat memberikan arahan pada pematangan LMS Smart Class Digital di Tangerang, Senin (13/12/2022).
Menurutnya, ada dua modul yang saat ini akan dimasukkan dalam LMS Smart Class Digital, yaitu Modul Literasi Numeric dan Modul Literasi Membaca. "Modul pembelajarannya sudah siap, trainernya juga sudah siap," tambahnya.
Sesuai namanya, Smart Class Digital ini sepenuhnya akan dijalankan secara digital, mulai dari rekrutmen peserta, isi data diri, check in, pembagian kamar dan kelas, proses pembelajaran, penugasan, pengayaan materi, pretest-postest, hingga sertifikat.
"Ini nanti akan menjadi kelas yang cerdas, smart. Semua proses pelatihan akan dijalankan secara digital," terangnya.
Menurutnya, layanan pelatihan berbasis digital ini adalah suatu keharusan karena teknologi berkembang sangat cepat dan harus dapat segera diadaptasi.
"Saat ini kita tengah mengembangkan tiga ekosistem pelatihan, yaitu pelatihan berbasis MOOC, Massive Open Online Course; Knowledge Sharing; dan Smart Class Digital," terangnya.
Menurutnya, ekosistem layanan pelatihan berbasis digital ini merupakan suatu keharusan mengingat jumlah sumber daya manusia di Kementerian Agama yang harus dilayani sangat banyak.
Guru misalnya, jumlahnya mencapai ratusan ribu. Selain guru, ada banyak pihak yang juga menjadi binaan Kementerian Agama, yaitu: penyuluh honorer, takmir masjid, pengelo zakat dan wakaf, petugas hisab-rukyat, dan lainnya.
“Kalau dilayani secara manual dengan pelatihan tatap muka, tentu tidak akan bisa terlayani semuanya. Maka teknologi harus dimanfaatkan untuk membantu pelayanan ini," tambahnya.
Mastuki minta agar semua sumber daya manusia di Pusdiklat Teknis maupun di Balai Diklat Keagamaan bisa berkontribusi membantu mengembangkan Smart Class Digital. "Hasil karya inovasi harus dimasukkan ke dalam sistem ini sehingga kemanfaatannya bisa dinikmati oleh banyak orang," tambahnya.
Rapat Pematangan LMS Smart Class Digital berlangsung di Tangerang selama 3 hari, 12-14 Desember 2022. Kegiatan ini diikuti perwakilan Widyaiswara dari Pusdiklat Teknis, Pusdiklat Administrasi, Balai Diklat Keagamaan, perwakilan unit eselon dua di Kementerian Agama, pengembang teknologi pendidikan, pranata komputer, dan pelaksana.
Kepala Pusdiklat Teknis Mastuki menuturkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan Learning Management System (LMS) dalam penyelenggaraan kediklatan, salah satunya melalui penggunaan Smart Class Digital .
"LMS-nya sudah siap, saat ini kita sedang menunggu sarana prasarananya selesai agar bisa segera diujicobakan business process," tutur Mastuki saat memberikan arahan pada pematangan LMS Smart Class Digital di Tangerang, Senin (13/12/2022).
Baca Juga
Menurutnya, ada dua modul yang saat ini akan dimasukkan dalam LMS Smart Class Digital, yaitu Modul Literasi Numeric dan Modul Literasi Membaca. "Modul pembelajarannya sudah siap, trainernya juga sudah siap," tambahnya.
Sesuai namanya, Smart Class Digital ini sepenuhnya akan dijalankan secara digital, mulai dari rekrutmen peserta, isi data diri, check in, pembagian kamar dan kelas, proses pembelajaran, penugasan, pengayaan materi, pretest-postest, hingga sertifikat.
"Ini nanti akan menjadi kelas yang cerdas, smart. Semua proses pelatihan akan dijalankan secara digital," terangnya.
Baca Juga
Menurutnya, layanan pelatihan berbasis digital ini adalah suatu keharusan karena teknologi berkembang sangat cepat dan harus dapat segera diadaptasi.
"Saat ini kita tengah mengembangkan tiga ekosistem pelatihan, yaitu pelatihan berbasis MOOC, Massive Open Online Course; Knowledge Sharing; dan Smart Class Digital," terangnya.
Menurutnya, ekosistem layanan pelatihan berbasis digital ini merupakan suatu keharusan mengingat jumlah sumber daya manusia di Kementerian Agama yang harus dilayani sangat banyak.
Guru misalnya, jumlahnya mencapai ratusan ribu. Selain guru, ada banyak pihak yang juga menjadi binaan Kementerian Agama, yaitu: penyuluh honorer, takmir masjid, pengelo zakat dan wakaf, petugas hisab-rukyat, dan lainnya.
“Kalau dilayani secara manual dengan pelatihan tatap muka, tentu tidak akan bisa terlayani semuanya. Maka teknologi harus dimanfaatkan untuk membantu pelayanan ini," tambahnya.
Mastuki minta agar semua sumber daya manusia di Pusdiklat Teknis maupun di Balai Diklat Keagamaan bisa berkontribusi membantu mengembangkan Smart Class Digital. "Hasil karya inovasi harus dimasukkan ke dalam sistem ini sehingga kemanfaatannya bisa dinikmati oleh banyak orang," tambahnya.
Rapat Pematangan LMS Smart Class Digital berlangsung di Tangerang selama 3 hari, 12-14 Desember 2022. Kegiatan ini diikuti perwakilan Widyaiswara dari Pusdiklat Teknis, Pusdiklat Administrasi, Balai Diklat Keagamaan, perwakilan unit eselon dua di Kementerian Agama, pengembang teknologi pendidikan, pranata komputer, dan pelaksana.
(mpw)