Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia Timur Masih Perlu Ditingkatkan
loading...
A
A
A
Bahkan ada juga sekolah yang mengharuskan siswa untuk berangkat subuh agar dapat menumpang mengerjakan TO di sekolah dengan infrastruktur digital yang lebih layak. Beberapa guru juga merelakan kuota internet dari ponsel mereka dipakai untuk mengerjakan TO karena modem sekolah yang tidak berfungsi.
Baca juga: Harumkan Nama Bangsa, Pelajar Indonesia Raih 5 Medali di Olimpiade Sains Dunia
Belum lagi, literasi digital para siswa dan guru di daerah tersebut juga masih harus ditingkatkan. Banyak siswa yang masih belum terbiasa untuk menggunakan laptop atau handphone. Sementara, dari segi kompetensi, tidak sedikit siswa kelas 4 SD yang masih belum lancar membaca, atau memahami Bahasa Indonesia saat diajak berinteraksi sehari-hari. Begitu juga dengan siswa SMP yang masih belum memahami Bahasa Inggris meskipun tingkat dasar.
“Terlepas dari semua kendala dan masalah yang ada, kami melihat secara langsung semangat dari setiap murid dan guru dalam belajar. Mereka tetap bersemangat untuk mengikuti try out meski harus berjalan ke balai desa, atau berpanas-panasan ke pinggir pantai. Semangat dan optimisme inilah yang mendorong kami untuk berkomitmen memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga kami bisa berkolaborasi dengan lebih banyak daerah di Indonesia ke depannya,” tutur Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS.
Pada 12 Desember lalu, Zenius juga resmi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo. Kerja sama yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di provinsi tersebut melalui peningkatan kompetensi berbasis digital yang menekankan pada pemahaman konseptual dan skolastik. Melalui kerja sama ini, Zenius berharap dapat turut berkontribusi pada peningkatan literasi digital guru dan siswa di Gorontalo.
Baca juga: Harumkan Nama Bangsa, Pelajar Indonesia Raih 5 Medali di Olimpiade Sains Dunia
Belum lagi, literasi digital para siswa dan guru di daerah tersebut juga masih harus ditingkatkan. Banyak siswa yang masih belum terbiasa untuk menggunakan laptop atau handphone. Sementara, dari segi kompetensi, tidak sedikit siswa kelas 4 SD yang masih belum lancar membaca, atau memahami Bahasa Indonesia saat diajak berinteraksi sehari-hari. Begitu juga dengan siswa SMP yang masih belum memahami Bahasa Inggris meskipun tingkat dasar.
“Terlepas dari semua kendala dan masalah yang ada, kami melihat secara langsung semangat dari setiap murid dan guru dalam belajar. Mereka tetap bersemangat untuk mengikuti try out meski harus berjalan ke balai desa, atau berpanas-panasan ke pinggir pantai. Semangat dan optimisme inilah yang mendorong kami untuk berkomitmen memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga kami bisa berkolaborasi dengan lebih banyak daerah di Indonesia ke depannya,” tutur Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS.
Pada 12 Desember lalu, Zenius juga resmi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo. Kerja sama yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di provinsi tersebut melalui peningkatan kompetensi berbasis digital yang menekankan pada pemahaman konseptual dan skolastik. Melalui kerja sama ini, Zenius berharap dapat turut berkontribusi pada peningkatan literasi digital guru dan siswa di Gorontalo.
(nnz)