Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia Timur Masih Perlu Ditingkatkan

Kamis, 15 Desember 2022 - 08:10 WIB
loading...
Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia Timur Masih Perlu Ditingkatkan
Beberapa murid kelas 4 SD di SDN 16 Biau, Kabupaten Buol-Sulteng, yang sedang mengikuti pelaksanaan Try Out AKM. Foto/Zenius.
A A A
JAKARTA - Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) yang dipublikasikan BPS menunjukkan IPM tertinggi berasal dari provinsi di Pulau Jawa. Akses pendidikan berkualita s ke wilayah Indonesia Timur pun masih perlu ditingkatkan agar IPM tinggi tak hanya terpusat di Pulau Jawa saja.

Mengutip IPM nasional tahun 2021 lalu, hanya Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Sulawesi Utara yang masuk ke dalam 10 provinsi dengan IPM tertinggi. Sisanya diisi oleh provinsi di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, DI Yogyakarta, ataupun provinsi di Pulau Sumatera seperti Riau dan Sumatera Barat.

Dari temuan tersebut, platform edukasi berbasis teknologi, Zenius, menginisiasi kolaborasi dengan beberapa daerah di Indonesia Timur. Sejak 2020 lalu, Zenius telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel). Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan kapasitas guru dan adaptasi pembelajaran berbasis teknologi melalui penggunaan platform Zenius. Selain itu, Sulsel juga menargetkan lebih banyak siswa-siswi yang lolos ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), di mana hal tersebut juga akan berdampak terhadap IPM daerah.

Baca juga: Kemendikbudristek Dukung Tata Rias Pengantin sebagai Pelestarian Warisan Budaya

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Setiawan Aswad mengatakan, “Kami menyambut baik kerja sama yang telah terjalin dengan Zenius selama ini. Dalam setahun terakhir, kami juga melihat adanya peningkatan dari jumlah siswa SMA/SMK yang diterima di perguruan tinggi negeri di Sulsel. Kami berharap tahun depan akan semakin banyak siswa-siswi yang masuk ke PTN,” ujarnya, melalui siaran pers, Kamis (15/12/2022).

Setahun terakhir, Zenius dan Disdik Sulsel sudah menyelenggarakan berbagai aktivitas pendidikan mulai dari lokakarya untuk guru yang menjangkau lebih dari 7.000 guru SMA dan SMK di Provinsi Sulsel, hingga melaksanakan Try Out (TO) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Try Out Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri dengan format terbaru yang telah diikuti oleh lebih dari 30.000 siswa.

Baca juga: Penting Bagi Siswa, Ini 4 Tips untuk Capai Nilai Terbaik di PAS

Kegiatan ini pun berlanjut hingga ke Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, melalui kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Buol. Kerja sama yang akan berlangsung hingga 2025 mendatang ini meliputi beberapa aktivitas kegiatan pendidikan, mulai dari TO AKM SD dan SMP, penyediaan paket belajar AKM, seleksi beasiswa untuk para siswa, pelatihan guru, dan pelatihan Bahasa Inggris. Sebagai pembuka kerja sama tersebut, Zenius dan Pemkab Buol melangsungkan TO AKM yang diikuti lebih dari 5.000 siswa kelas 4 SD dan kelas 7 SMP untuk persiapan menghadapi AKM di tahun depan.

“Pendidikan berkualitas menjadi hak seluruh siswa, termasuk bagi mereka yang berada di daerah terluar seperti di Kabupaten Buol. Perbaikan mutu pendidikan merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Buol, untuk itu lah kami menggandeng Zenius demi meningkatkan kompetensi para siswa di Kabupaten Buol. Semoga kerja sama ini bisa membawa dampak positif terhadap siswa, guru, dan sekolah di Kabupaten Buol,” ujar Pj. Bupati Kabupaten Buol, Drs. H. Muchlis

Dalam pelaksanaan TO tersebut, tim Zenius melihat infrastruktur yang kurang memadai menjadi kendala utama bagi para siswa dalam mengerjakan TO. Beberapa siswa tidak bisa mengerjakan TO di ruang kelas atau di lingkungan sekolah, tetapi mereka harus pergi ke balai desa, rumah pribadi guru, bahkan pinggir pantai, demi mendapatkan sinyal internet.

Bahkan ada juga sekolah yang mengharuskan siswa untuk berangkat subuh agar dapat menumpang mengerjakan TO di sekolah dengan infrastruktur digital yang lebih layak. Beberapa guru juga merelakan kuota internet dari ponsel mereka dipakai untuk mengerjakan TO karena modem sekolah yang tidak berfungsi.

Baca juga: Harumkan Nama Bangsa, Pelajar Indonesia Raih 5 Medali di Olimpiade Sains Dunia

Belum lagi, literasi digital para siswa dan guru di daerah tersebut juga masih harus ditingkatkan. Banyak siswa yang masih belum terbiasa untuk menggunakan laptop atau handphone. Sementara, dari segi kompetensi, tidak sedikit siswa kelas 4 SD yang masih belum lancar membaca, atau memahami Bahasa Indonesia saat diajak berinteraksi sehari-hari. Begitu juga dengan siswa SMP yang masih belum memahami Bahasa Inggris meskipun tingkat dasar.

“Terlepas dari semua kendala dan masalah yang ada, kami melihat secara langsung semangat dari setiap murid dan guru dalam belajar. Mereka tetap bersemangat untuk mengikuti try out meski harus berjalan ke balai desa, atau berpanas-panasan ke pinggir pantai. Semangat dan optimisme inilah yang mendorong kami untuk berkomitmen memperluas akses pendidikan berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga kami bisa berkolaborasi dengan lebih banyak daerah di Indonesia ke depannya,” tutur Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS.

Pada 12 Desember lalu, Zenius juga resmi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo. Kerja sama yang akan berlangsung selama tiga tahun ke depan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di provinsi tersebut melalui peningkatan kompetensi berbasis digital yang menekankan pada pemahaman konseptual dan skolastik. Melalui kerja sama ini, Zenius berharap dapat turut berkontribusi pada peningkatan literasi digital guru dan siswa di Gorontalo.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2323 seconds (0.1#10.140)