IKJ Gelar Animakini, Dekatkan Pendidikan Animasi ke Generasi Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) menggelar Animasi Cikini (Animakini) 2022. Animakini diikuti institusi akademikdari 26 perguruan tinggi dan siswa dari 14 SMA/SMK di Indonesia.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) Anindyo Widito mengatakan, Animakini merupakan ajang animasi tahunan yang selalu ditunggu oleh para oleh mahasiswa dan siswa yang mempelajari pendidikan animasi. Mereka juga bisa mendengar pengalaman langsung dari para ahli tentang perkembangan animasi terkini.
"Kegiatan ini menghubungkan lagi sekolah-sekolah yang jauh secara luring. Peserta lumayan banyak, 135 peserta yang mengirimkan karya dari 26 kampus dan 14 SMA dan SMK di Indonesia," kata Anindyo, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Dia mengatakan, saat ini industri dunia sedang bergerak ke bidang-bidang kreatif seperti animasi dan desain. Di Indonesia, lanjutnya, industri kreatif semakin menunjukkan perkembangan bagus dan membutuhkan perhatian dari pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca juga: IPB Masuk Daftar 35 Kampus Hijau Berkelanjutan Dunia
Menurutnya, sudah semakin banyaknya animator-animator dari Indonesia yang telah bekerja di perusahaan film besar dan berpengaruh di luar negeri. "Perusahaan film dengan spesial efek itu butuh ribuan animator dan banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri," ucapnya.
Bagi mahasiswa yang ingin bergelut di dunia animasi, Anindyo mengatakan, open your mind atau berpikiran terbuka menjadi kunci untuk sukses menjadi animator handal. "Karena dunia kreatif menuntut kebebasan berpikir dan berkreasi," ungkapnya.
Animakini mengusung tema Reconnecting yang menghubungkan pada forum temu para pelaku ekosistem animasi Indonesia yang melibatkan 5 unsur Pentahelix, didukung Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, Jakpro, Asosiasi industri Animasi Indonesia (AINAKI), institusi akademik dari 26 kampus animasi/multimedia/DKV dari Malaysia, Batam,Padang, Jambi, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, hingga Bali.
Selain itu Animakini diikuti 14 sekolah SMA/SMK dari Pekanbaru, Jambi, Jakarta, Depok, Cibinong, Bogor, Kudus, Yogyakarta, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya hingga Malang yang mengikuti lomba animasi, didukung oleh komunitas animasi, motion grafis, dan video art serta dari media sehingga terjalin kolaborasi dan komunikasi antar pelajar dan mahasiswa animasi di Indonesia.
Baca juga: Libur Telah Tiba, 3 Museum Baru di Indonesia Ini Layak Jadi Tujuan Wisata
Dia berharap, dari kegiatan akan semakin menggairahkan para kreator animasi di lingkungan pendidikan untuk saling mengapresiasi tidak sekadar berkompetisi, namun bisa menghasilkan konten animasi pelajar dan mahasiswa semakin beragam, semakin berkualitas, dan menampilkan ide baru.
Selain itu juga bisa menampilkan unsur penceritaan yang menyampaikan pesan dari perkembangan karakter dalam cerita, penokohan karakter yang mendukung teknis sinematografis dengan unsur terobosan teknologi terbaru bisa menjadi kajian data perkembangan animasi Indonesia dan bisa menjadi momen berkolaborasi sesuai tema Reconnecting.
Dia juga menjelaskan, kegiatan ini juga untuk memberikan wawasan pengetahuan tentang animasi yang terjadi saat ini dan masa depan. Menjadikan peminatan motion design & Digital animation di DKV FSRD IKJ sebagai barometer kegiatan pendidikan animasi di Indonesia. "Juga untuk meningkatkan potensi minat calon mahasiswa pada Prodi DKV dan prodi lain di FSRD IKJ," pungkasnya.
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ) Anindyo Widito mengatakan, Animakini merupakan ajang animasi tahunan yang selalu ditunggu oleh para oleh mahasiswa dan siswa yang mempelajari pendidikan animasi. Mereka juga bisa mendengar pengalaman langsung dari para ahli tentang perkembangan animasi terkini.
"Kegiatan ini menghubungkan lagi sekolah-sekolah yang jauh secara luring. Peserta lumayan banyak, 135 peserta yang mengirimkan karya dari 26 kampus dan 14 SMA dan SMK di Indonesia," kata Anindyo, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Dia mengatakan, saat ini industri dunia sedang bergerak ke bidang-bidang kreatif seperti animasi dan desain. Di Indonesia, lanjutnya, industri kreatif semakin menunjukkan perkembangan bagus dan membutuhkan perhatian dari pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Baca juga: IPB Masuk Daftar 35 Kampus Hijau Berkelanjutan Dunia
Menurutnya, sudah semakin banyaknya animator-animator dari Indonesia yang telah bekerja di perusahaan film besar dan berpengaruh di luar negeri. "Perusahaan film dengan spesial efek itu butuh ribuan animator dan banyak orang Indonesia yang bekerja di luar negeri," ucapnya.
Bagi mahasiswa yang ingin bergelut di dunia animasi, Anindyo mengatakan, open your mind atau berpikiran terbuka menjadi kunci untuk sukses menjadi animator handal. "Karena dunia kreatif menuntut kebebasan berpikir dan berkreasi," ungkapnya.
Animakini mengusung tema Reconnecting yang menghubungkan pada forum temu para pelaku ekosistem animasi Indonesia yang melibatkan 5 unsur Pentahelix, didukung Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta, Jakpro, Asosiasi industri Animasi Indonesia (AINAKI), institusi akademik dari 26 kampus animasi/multimedia/DKV dari Malaysia, Batam,Padang, Jambi, Palembang, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Malang, hingga Bali.
Selain itu Animakini diikuti 14 sekolah SMA/SMK dari Pekanbaru, Jambi, Jakarta, Depok, Cibinong, Bogor, Kudus, Yogyakarta, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya hingga Malang yang mengikuti lomba animasi, didukung oleh komunitas animasi, motion grafis, dan video art serta dari media sehingga terjalin kolaborasi dan komunikasi antar pelajar dan mahasiswa animasi di Indonesia.
Baca juga: Libur Telah Tiba, 3 Museum Baru di Indonesia Ini Layak Jadi Tujuan Wisata
Dia berharap, dari kegiatan akan semakin menggairahkan para kreator animasi di lingkungan pendidikan untuk saling mengapresiasi tidak sekadar berkompetisi, namun bisa menghasilkan konten animasi pelajar dan mahasiswa semakin beragam, semakin berkualitas, dan menampilkan ide baru.
Selain itu juga bisa menampilkan unsur penceritaan yang menyampaikan pesan dari perkembangan karakter dalam cerita, penokohan karakter yang mendukung teknis sinematografis dengan unsur terobosan teknologi terbaru bisa menjadi kajian data perkembangan animasi Indonesia dan bisa menjadi momen berkolaborasi sesuai tema Reconnecting.
Dia juga menjelaskan, kegiatan ini juga untuk memberikan wawasan pengetahuan tentang animasi yang terjadi saat ini dan masa depan. Menjadikan peminatan motion design & Digital animation di DKV FSRD IKJ sebagai barometer kegiatan pendidikan animasi di Indonesia. "Juga untuk meningkatkan potensi minat calon mahasiswa pada Prodi DKV dan prodi lain di FSRD IKJ," pungkasnya.
(nnz)