Nadiem: Ketergantungan Siswa dan Guru di Indonesia pada Smartphone Berujung Negatif

Senin, 19 Desember 2022 - 22:20 WIB
loading...
Nadiem: Ketergantungan Siswa dan Guru di Indonesia pada Smartphone Berujung Negatif
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
MALANG - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Makarim menyebut penggunaan smartphone atau gadget dalam dunia pendidikan memunculkan hal negatif. Pasalnya, kini banyak murid dan guru begitu tergantung dan ketagihan akan teknologi gawai tersebut.

"Ini menurut saya negatif, karena itu adalah suatu ketergantungan kita, anak-anak kita, bahkan orang tua, guru-guru kepada gadget," ucap Mendikburistek Nadiem Makarim, saat diskusi bertema Make Impact as a Tech Generation, jelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Malang, Senin (19/12/2022).



Hal inilah yang disebut Nadiem efek ketergantungan ke gadget dan teknologi juga perlu dikurangi. Namun efek smartphone diakui Nadiem tergantung dari masing-masing individu siswa.

Menteri kelahiran 38 tahun ini mencontohkan ketika ada waktu longgar para siswa memanfaatkan gadget untuk hal positif dengan mempelajari minat dan bakat entah itu menggambar, olahraga, atau hal lain dari platform digital.

"Misalkan dia suka gambar, untuk support gambar cara belajar gambar lewat YouTube, atau mau follow di Instagram pakar-pakar yang dia minati itu sangat positif. Tetapi kenyataannya mayoritas tidak, mayoritas mau lihat kepo temannya mau ngapain. Lalu reaksinya cuma tiga kalau nggak bete, iri, atau apalah satu hal yang mungkin negatif," terangnya.



Selain itu, penggunaan gadget disebut Nadiem, memunculkan missed informasi di berbagai hal, apalagi itu sudah merajalela di seluruh dunia maya. Di mana persepsi dari media sosial berbeda dengan apa yang ada di dunia nyata.

"Jadi benar-benar persepsi kita terhadap realita itu menjadi sangat berbeda, tergantung dari siapa yang kita follow, tergantung apa yang muncul di kanal kita, tergantung yang muncul di historis. Itu menurut saya dampak yang paling negatif," tuturnya.

Kecanggihan teknologi juga berdampak pada sektor ekonomi di dunia industri. Namun dampak di sini berbeda karena pengaruhnya waktu sisi produksi barang dan jasa. Di mana dari sektor-sektor industri yang dulunya manual, kehadiran mesin dan teknologi membuat kebutuhan tenaga manusia manual berkurang.

"Jadi kalau kita kerja di pabrik yang biasanya pakai tangan, kalau ada mesin datang, tentunya pekerjaan itu bisa hilang ini kita semua tahu tentang ini," tukasnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5548 seconds (0.1#10.140)