Mahasiswa Unpad Sukses Magang di Mercedes Benz UK, Beri Solusi K3
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa Program Studi Bisnis Logistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran ( Unpad ) mendapat kesempatan emas magang di Mercedes-Benz Parts Logistic UK di Inggris. Ia adalah Athira Ananda Safira Putri Arie, peserta program Indonesian International Mobility Awards ( IISMA Vokasi) 2022.
Athira yang mengikuti program IISMA Vokasi di Coventry University Inggris berkesempatan mengikuti magang dengan industri di Mercedez-Benz Part Logistic UK. Kesempatan ini diperoleh karena selama mengikuti IISMA, dia tergabung dalam skema Industrial Experience Programme.
Athira yang mengambil kuliah jurusan Bisnis Logistik ini merasa terbantu saat mengerjakan proyek-proyek selama magang di Mercedes-Benz. “Pada saat saya mengerjakan proyek di gudang Mercedes-Benz Parts Logistics UK ini saya banyak mengaplikasikan apa yang sudah saya pelajari selama 6 semester di Bisnis Logistik Universitas Padjadjaran,” ujarnya, dikutip dari laman Unpad, Selasa (20/12/2022).
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Bisa Bekerja di Perusahaan FMCG
Selama magang, ia melakukan observasi langsung dan membantu memberikan solusi pada masalah keselamatan kerja di gudang Mercedes-Benz. Fokus dari kegiatan ini adalah meningkatkan keamanan dan keselamatan para pekerja dari mesin-mesin yang ada di gudang.
Dalam hal ini, Mercedes-Benz membutuhkan perspektif baru dari Athira untuk meningkatkan kualitas keselamatan kerja yang ada di gudang. Observasi yang dilakukannya diharapkan memberikan solusi untuk perbaikan line marking serta pemasangan sensor dan traffic light.
Kegiatan magang dan perkuliahan dilakukan di bawah bimbingan Prof. Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS), sebuah pusat riset unggulan di Coventry University dan selaku penanggung jawab program IISMA Vokasi di kampus tersebut.
Mercedes-Benz Parts Logistic UK Limited memiliki peran dalam mengelola distribusi dan logistik semua suku cadang produk Mercedes-Benz yang berada di Inggris Raya. Proyek industri yang Athira kerjakan adalah mengenai Warehouse Safety dan Data Visualisation.
Sementara untuk proyek Data Visualisation, Athira membantu perusahaan untuk memperkenalkan perangkat lunak baru kepada staf mereka. Metode yang digunakan sebelumnya relatif kurang efisien, mengingat tidak sedikit data kegiatan di gudang yang harus diolah.
Baca juga: Cegah Pemalsuan, Kemendikbudristek Terbitkan KIP Kuliah Digital
“Data-data tersebut harus segera dilaporkan kepada manajer tiap departemen agar dapat digunakan untuk dijadikan bahan evaluasi dan pengambilan keputusan. Apabila proses tersebut tidak efisien, maka akan berdampak ke kegiatan gudang lainnya,” tutur Athira.
Selama di Coventry University, Athira mengikuti kegiatan Global Leaders Programme. Pada program ini, Athira mempelajar banyak hal, mulai dari kepemimpinan, manajemen proyek, komunikasi interkultural, dan membangun jejaring. Athira mengaku menyukai cara belajar di kegiatan Global Leaders Programme karena dapat langsung berinteraksi dengan mahasiswa internasional lainnya. Aktivitas ini dinilai membuat belajar menjadi tidak membosankan.
“Seperti pada saat Skill Hub, Birmingham REP Workshop, saya mempelajari bagaimana cara membangun kepercayaan diri, positive mind-set melalui teknik penting yang dilakukan pada teater drama,” jelasnya.
Athira juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan di Inggris, seperti Morgan Motor Company, Brompton Bicycle, MINI, Jaguar Land Rover, JCB, Manchester City Football Club dan Triumph Motorcycle. Di sini, ia mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana perusahaan tersebut beroperasi.
Mulai dari proses produksi hingga produk siap dipasarkan. Di setiap perusahaan, ia mempelajari gaya kepemimpinan dan cara kompetisi untuk menjadi laporan akhir selama mengikuti IISMA Vokasi. Memanfaatkan kegiatannya selama di Inggris, Athira juga mengunjungi National Guide Dogs Centre atau pusat pelatihan anjing membantu orang-orang dengan kebutuhan khusus, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran.
“Ini jadi salah satu caraku agar tetap sane selama di luar negeri. Selain itu juga aku bisa menambah wawasan tentang Guide Dogs yang mana belum ada di Indonesia,” ujarnya.
Athira yang mengikuti program IISMA Vokasi di Coventry University Inggris berkesempatan mengikuti magang dengan industri di Mercedez-Benz Part Logistic UK. Kesempatan ini diperoleh karena selama mengikuti IISMA, dia tergabung dalam skema Industrial Experience Programme.
Athira yang mengambil kuliah jurusan Bisnis Logistik ini merasa terbantu saat mengerjakan proyek-proyek selama magang di Mercedes-Benz. “Pada saat saya mengerjakan proyek di gudang Mercedes-Benz Parts Logistics UK ini saya banyak mengaplikasikan apa yang sudah saya pelajari selama 6 semester di Bisnis Logistik Universitas Padjadjaran,” ujarnya, dikutip dari laman Unpad, Selasa (20/12/2022).
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Bisa Bekerja di Perusahaan FMCG
Selama magang, ia melakukan observasi langsung dan membantu memberikan solusi pada masalah keselamatan kerja di gudang Mercedes-Benz. Fokus dari kegiatan ini adalah meningkatkan keamanan dan keselamatan para pekerja dari mesin-mesin yang ada di gudang.
Dalam hal ini, Mercedes-Benz membutuhkan perspektif baru dari Athira untuk meningkatkan kualitas keselamatan kerja yang ada di gudang. Observasi yang dilakukannya diharapkan memberikan solusi untuk perbaikan line marking serta pemasangan sensor dan traffic light.
Kegiatan magang dan perkuliahan dilakukan di bawah bimbingan Prof. Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS), sebuah pusat riset unggulan di Coventry University dan selaku penanggung jawab program IISMA Vokasi di kampus tersebut.
Mercedes-Benz Parts Logistic UK Limited memiliki peran dalam mengelola distribusi dan logistik semua suku cadang produk Mercedes-Benz yang berada di Inggris Raya. Proyek industri yang Athira kerjakan adalah mengenai Warehouse Safety dan Data Visualisation.
Sementara untuk proyek Data Visualisation, Athira membantu perusahaan untuk memperkenalkan perangkat lunak baru kepada staf mereka. Metode yang digunakan sebelumnya relatif kurang efisien, mengingat tidak sedikit data kegiatan di gudang yang harus diolah.
Baca juga: Cegah Pemalsuan, Kemendikbudristek Terbitkan KIP Kuliah Digital
“Data-data tersebut harus segera dilaporkan kepada manajer tiap departemen agar dapat digunakan untuk dijadikan bahan evaluasi dan pengambilan keputusan. Apabila proses tersebut tidak efisien, maka akan berdampak ke kegiatan gudang lainnya,” tutur Athira.
Selama di Coventry University, Athira mengikuti kegiatan Global Leaders Programme. Pada program ini, Athira mempelajar banyak hal, mulai dari kepemimpinan, manajemen proyek, komunikasi interkultural, dan membangun jejaring. Athira mengaku menyukai cara belajar di kegiatan Global Leaders Programme karena dapat langsung berinteraksi dengan mahasiswa internasional lainnya. Aktivitas ini dinilai membuat belajar menjadi tidak membosankan.
“Seperti pada saat Skill Hub, Birmingham REP Workshop, saya mempelajari bagaimana cara membangun kepercayaan diri, positive mind-set melalui teknik penting yang dilakukan pada teater drama,” jelasnya.
Athira juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi berbagai perusahaan di Inggris, seperti Morgan Motor Company, Brompton Bicycle, MINI, Jaguar Land Rover, JCB, Manchester City Football Club dan Triumph Motorcycle. Di sini, ia mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana perusahaan tersebut beroperasi.
Mulai dari proses produksi hingga produk siap dipasarkan. Di setiap perusahaan, ia mempelajari gaya kepemimpinan dan cara kompetisi untuk menjadi laporan akhir selama mengikuti IISMA Vokasi. Memanfaatkan kegiatannya selama di Inggris, Athira juga mengunjungi National Guide Dogs Centre atau pusat pelatihan anjing membantu orang-orang dengan kebutuhan khusus, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran.
“Ini jadi salah satu caraku agar tetap sane selama di luar negeri. Selain itu juga aku bisa menambah wawasan tentang Guide Dogs yang mana belum ada di Indonesia,” ujarnya.
(nnz)