50 Mahasiswa Universitas Pertahanan Tinjau Pabrik Pupuk Kujang, Ini Harapan Hasto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 50 mahasiswa dan dosen Universitas Pertahanan ( Unhan ) melakukan kunjungan lapangan ke pabrik petrokimia milik negara, PT Pupuk Kujang, di Cikampek, Jawa Barat, Rabu (18/1/2023).
Kunjungan lapangan mahasiswa Unhan tersebut langsung di pimpin oleh Doktor Ilmu Pertahanan yang juga Dosen Universitas Pertahanan Dr. Hasto Kristiyanto . Hasto menilai, kunjungan ini sangat penting bagi para mahasiswa.
Dalam kunjungan itu, turut mendampingi Dirut PT Pupuk Kujang Maryadi dan jajarannya dan Komisaris Riad Oscha Chalik, serta Sesprodi Teknik Mesin Militer Unhan, Letkol Wawan.
Tur pabrik milik BUMN itu dilakukan usai para mahasiswa menerima sejumlah materi yang disampaikan di ruang Learning Centre PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat.
Hasto tampak banyak berdiskusi dengan Maryadi dan Riad sepanjang perjalanan tur. Seperti Hasto, para mahasiswa tampak antusias saat menerima paparan materi dan saat berkunjung ke Control Room Kujang 1B.
Usai mendengarkan Process Engineer di Pupuk Kujang yang berusia 32 tahun, Rahayu Ginanjar Siwi, Hasto mempersilahkan tanya jawab. "Silahkan kalau ada yang mau bertanya," ucap Hasto yang pernah bekerja di perusahaan Rekayasa Industri.
"Kunjungan ini menarik. Di luar rutinitas dunia politik. Banyak hal dan istilah yang saat perkuliahan dulu yang mungkin agak terlupakan. Termasuk saat bekerja. Tapi dengan paparan ini dan meninjau langsung bikin saya bersemangat dan bernostalgia" tambah Hasto.
Di luar tugas dan tanggung jawabnya sebagai Sekjen PDIP, Hasto tercatat sebagai dosen tetap Universitas Pertahanan (Unhan). Mata kuliah yang diajarkannya antara lain Kimia Dasar.
“Indonesia hanya maju kalau dapat menguasai ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, kimia dan biologi. Karena itulah sejak awal mahasiswa Teknik Mesin Militer dan Kimia Militer Unhan kami ajak ke melihat pabrik pupuk Ammonia dan Urea yang sangat kompleks dan rumit ini, agar mahasiswa memiliki daya imajinasi bahwa apa yang mereka pelajari bisa diterapkan dan berguna bagi masa depan bangsa dan negara," jelas Hasto.
Dia pun menceritakan saat membangun pabrik di Pusri, Palembang. Bahkan, saat itu ada kebosanan dengan menu makanan. "Dua tahun, kalau siang, makan nasi Padang terus di kantor," kata Hasto sambil terkekeh. Mendengar pernyataan itu, Maryadi dan Riad tersenyum.
"Saya dulu bisa cepat memanjat stripper itu," lanjut Hasto sambil menunjuk sebuah stripper yang mirip sebuah menara setinggi 70 meter.
Hasto tampak mengamati puluhan monitor dan sempat bertanya kepada staf yang berjaga.
Dia pun sempat bertanya soal bagaimana mekanisme meningkatkan performa pabrik saat ini dilakukan.
Di akhir kunjungan, Hasto berharap sekitar hampir 50 mahasiswa yang ikut hari ini bisa memetik ilmu dan memberi inspirasi untuk semakin semangat kuliah.
Terkait itu nasihat itu, sebagai Process Enggineer PT Pupuk Kujang, Rahayu mengatakan berbagai informasi di kampus itu tidak sia-sia. Namun, teori-teori itu akan diuji di lapangan saat mereka telah bekerja.
Hasto dan jajaran Dirut PT Pupuk Kujang pun mengakhiri tur dengan berfoto bersama. "Salam Bela Negara," begitu teriakan mereka secara kompak. Salam itu memang jadi khas Unhan.
Kunjungan lapangan mahasiswa Unhan tersebut langsung di pimpin oleh Doktor Ilmu Pertahanan yang juga Dosen Universitas Pertahanan Dr. Hasto Kristiyanto . Hasto menilai, kunjungan ini sangat penting bagi para mahasiswa.
Baca Juga
Dalam kunjungan itu, turut mendampingi Dirut PT Pupuk Kujang Maryadi dan jajarannya dan Komisaris Riad Oscha Chalik, serta Sesprodi Teknik Mesin Militer Unhan, Letkol Wawan.
Tur pabrik milik BUMN itu dilakukan usai para mahasiswa menerima sejumlah materi yang disampaikan di ruang Learning Centre PT Pupuk Kujang di Cikampek, Jawa Barat.
Hasto tampak banyak berdiskusi dengan Maryadi dan Riad sepanjang perjalanan tur. Seperti Hasto, para mahasiswa tampak antusias saat menerima paparan materi dan saat berkunjung ke Control Room Kujang 1B.
Usai mendengarkan Process Engineer di Pupuk Kujang yang berusia 32 tahun, Rahayu Ginanjar Siwi, Hasto mempersilahkan tanya jawab. "Silahkan kalau ada yang mau bertanya," ucap Hasto yang pernah bekerja di perusahaan Rekayasa Industri.
"Kunjungan ini menarik. Di luar rutinitas dunia politik. Banyak hal dan istilah yang saat perkuliahan dulu yang mungkin agak terlupakan. Termasuk saat bekerja. Tapi dengan paparan ini dan meninjau langsung bikin saya bersemangat dan bernostalgia" tambah Hasto.
Di luar tugas dan tanggung jawabnya sebagai Sekjen PDIP, Hasto tercatat sebagai dosen tetap Universitas Pertahanan (Unhan). Mata kuliah yang diajarkannya antara lain Kimia Dasar.
“Indonesia hanya maju kalau dapat menguasai ilmu-ilmu dasar seperti matematika, fisika, kimia dan biologi. Karena itulah sejak awal mahasiswa Teknik Mesin Militer dan Kimia Militer Unhan kami ajak ke melihat pabrik pupuk Ammonia dan Urea yang sangat kompleks dan rumit ini, agar mahasiswa memiliki daya imajinasi bahwa apa yang mereka pelajari bisa diterapkan dan berguna bagi masa depan bangsa dan negara," jelas Hasto.
Dia pun menceritakan saat membangun pabrik di Pusri, Palembang. Bahkan, saat itu ada kebosanan dengan menu makanan. "Dua tahun, kalau siang, makan nasi Padang terus di kantor," kata Hasto sambil terkekeh. Mendengar pernyataan itu, Maryadi dan Riad tersenyum.
"Saya dulu bisa cepat memanjat stripper itu," lanjut Hasto sambil menunjuk sebuah stripper yang mirip sebuah menara setinggi 70 meter.
Hasto tampak mengamati puluhan monitor dan sempat bertanya kepada staf yang berjaga.
Dia pun sempat bertanya soal bagaimana mekanisme meningkatkan performa pabrik saat ini dilakukan.
Di akhir kunjungan, Hasto berharap sekitar hampir 50 mahasiswa yang ikut hari ini bisa memetik ilmu dan memberi inspirasi untuk semakin semangat kuliah.
Terkait itu nasihat itu, sebagai Process Enggineer PT Pupuk Kujang, Rahayu mengatakan berbagai informasi di kampus itu tidak sia-sia. Namun, teori-teori itu akan diuji di lapangan saat mereka telah bekerja.
Hasto dan jajaran Dirut PT Pupuk Kujang pun mengakhiri tur dengan berfoto bersama. "Salam Bela Negara," begitu teriakan mereka secara kompak. Salam itu memang jadi khas Unhan.
(mpw)