Tim Fisika Indonesia Raih 5 Medali di IPhO India

Rabu, 15 Juli 2015 - 14:11 WIB
Tim Fisika Indonesia...
Tim Fisika Indonesia Raih 5 Medali di IPhO India
A A A
JAKARTA - Tim International Physics Olympiad (IPhO) meraih lima medali yakni tiga perak dan dua perunggu. Tidak ada perolehan emas disebabkan tim Indonesia lemah di eksperimen.

Ketua Tim IPhO Indonesia Syamsu Rosid mengatakan, peraih medali perak di IPhO yang diselenggarakan di Mumbai, India 5-12 Juli lalu adalah Hugo Herdianto dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong, Banten, Kevin Limanta (SMA Intan Permata Hati Surabaya) dan Rhesa Edrick Tendean (SMAN 9 Manado Sulawesi Utara).

Sementara, peraih medali perunggu adalah Jason Kristiano (SMAK 5 BPK Penabur Jakarta) dan Jaswin (SMA Sutomo 1 Medan Sumatera Utara). “Para siswa memperlihatkan semangat juang yang tinggi untuk bersaing dalam kompetisi yang sangat ketat itu. Kita bersaing diantara 84 negara lain,” ujarnya di Kantor Ditjen Dikdasmen Kemendikbud, Jakarta, Rabu 15 Juli 2015.

Dosen FMIPA Universitas Indonesia ini juga menjelaskan, pada dasarnya situasi dan kondisi anak-anak cukup baik. Peserta yang dijaring di Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2014 lalu ini berhasil dengan baik di ujian teori dengan raihan hasil hampir 9, tepatnya 8,6.

Tapi ternyata ada persaingan ketat datang dari negeri ginseng Korea yang mencapai nilai sempurna 10 karena mereka berhasil menjawab seluruh soal teori dengan benar. Syamsu mengakui, kekalahan tim fisika Indonesia meraih emas karena kemampuan fisika anak Indonesia sangat lemah di eksperimen.

Namun, meski tidak berhasil membawa pulang medali emas seperti tahun lalu, Syamsu Rosyid menilai upaya maksimal telah dilakukan oleh para anak didiknya. Pada ajang tingkat dunia yang diikuti 84 negara itu, menurut Syamsu, memang sedikit istimewa.

Selain pencapaian beberapa negara yang hampir sempurna, juri dari India juga sangat teliti dan pelit nilai. Alhasil para kontestan tidak bisa dengan mudah memperoleh nilai begitu saja.

"Evaluasi kami akan lebih banyak menekankan pada ujian praktikum pada persiapan untuk tahun depan. Kalau saja eksperimen tak jatuh, emas bisa di tangan," lanjutnya.

Diketahui, pada 2014 pada ajang ini tim IPhO indonesia berhasil memboyong satu emas yang dipersembahkan Josephine Moniqa (SMAK Penabur Gading Serpong) yang berlangsung di Kazakhstan. Selain medali emas, Indonesia juga mendapatkan 2 medali perunggu diraih oleh Drestanto Muhammad Dyasputro (SMAN 28 Jakarta) dan Dheo Arokhim Yusufi Cahyo (SMAN SBBS asal Sragen, Jawa Tengah).

Sebagai pelengkap dari perolehan medali tersebut, dua penghargaan Honorable Mention diberikan kepada Fransiskus Yoga Esa Wibowo (SMAN 1 Yogyakarta) Muhammad Rizki Hasan (SMAN Plus Pekanbaru Riau).

Besar harapan pembina dan para siswa, kekurangan yang dimiliki untuk terus diperbaiki. Sehingga, tahun depan bisa mencapai hasil yang lebih baik. "Mengingat secara kemampuan anak-anak kita sudah cukup baik, mestinya dengan pembinaan terpadu bisa memperbaiki kelemahan kita," pungkasnya.

Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Suharlan mengapresiasi upaya para perserta yang berjuang tanpa kenal lelah.

"Mereka sudah tampil baik, hanya saja lawan-lawan kali ini pencapaiannya sangat tinggi. Bahkan ada yang mencapai nilai maksimal. Ke depannya saya harap mereka terus bersemangat. Kalau ingin meniti jenjang pendidikan yang lebih tinggi beasiswa telah menanti," ujar Suharlan.

Para peserta sendiri mengaku cukup puas dengan hasil yang didapat. Namun mereka harus mengaku ada para pesaing sudah sedemikian majunya. Salah satu peserta Kevin Limanta menjelaskan, Tim Jepang saja sudah mempersiapkan diri sejak setahun sebelum event ini digelar.

Kevin dan kelima temannya kompak mengatakan perlu ada banyak perbaikan dalam latihan eksperimen. Jika latihan eksperimen diperbanyak mereka pun akan lebih sigap dan cepat dalam menjawab soal.

PILIHAN:

KPK Tetapkan OC Kaligis Jadi Tersangka

UI Berjaya dalam Simulasi Sidang PBB
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)