Mahasiswa Indonesia Bangun Hubungan Selandia Baru dan ASEAN
Rabu, 19 Agustus 2015 - 06:38 WIB

Mahasiswa Indonesia Bangun Hubungan Selandia Baru dan ASEAN
A
A
A
WELLINGTON - Lima mahasiswa Indonesia terpilih untuk mengikuti acara ASEAN Student Voice 2015 yang berlangsung 11-12 Agustus lalu di Wellington, Selandia Baru.
Mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi di antaranya Sanjiwani Oka Putu Tasya dari Christchurch Polytechnic Institute of Technology; Mohamed Dian Revindo dari Lincoln University; Amaliah Fitriah dari Massey University; Guszpy Aldiansa dari Southern Institute of Technology; Wikaningtyas Theresa Sila dari Victoria University of Wellington.
Acara ini merupakan kerja sama antara Education New Zealand (ENZ) dan Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri (MFAT) Selandia Baru dalam rangka memperingati 40 tahun hubungan diplomatik antara Selandia Baru dan ASEAN.
Mereka tergabung bersama 30 mahasiswa berprestasi lainnya yang dipilih langsung oleh ENZ dari berbagai negara ASEAN yang saat ini sedang menempuh masa studi di Selandia Baru.
Selama dua hari penuh, para mahasiswa ini berbagi pengalaman pribadi mereka selama
belajar di luar negeri dan berkolaborasi dalam program interaktif yang dirancang untuk
menjaga dan mengembangkan hubungan jangka panjang antara Selandia Baru dengan
negara ASEAN.
“Selandia Baru sangat mengedepankan pengalaman dari para pelajar internasional yang
menempuh pendidikan di Selandia Baru. Perayaan 40 tahun hubungan diplomatik antara Selandia Baru dengan ASEAN, merupakan momen penting untuk menyatukan pelajar dari seluruh ASEAN dan Selandia Baru sebagai sebuah konektivitas dan hubungan pertemanan, ” ,” kata Chief Executive, Education New Zealand Grant McPherson, dalam keterangan persnya yang dikirimkan ke Sindonews.com, Selasa (18/8/2015).
Menurut dia, para mahasiswa ini tidak hanya berpartisipasi dalam acara diskusi mengenai pengalaman pelajar internasional dan nilai saat terhubung dengan jaringan alumni.
Mereka juga mendengarkan langsung pengalaman dari para alumni dan perusahaan yang telah sukses membangun karier serta koneksi global melalui jaringan alumni Selandia Baru atau ASEAN.
“Menempuh pendidikan pasca sarjana di Selandia Baru, telah memberikan kesempatan untuk merasakan pendidikan kelas dunia yang membantu saya dalam mencari potensi diri sebagai mahasiswa internasional. Selain itu, koneksi yang saya bangun telah mengembangkan proses pembelajaran diri yang merupakan nilai lebih untuk personal saya dan pengembangan karir profesional ke depannya,” ungkap Wikaningtyas Theresa Sila.
Bentuk partisipasinya dalam acara ASEAN Student Voice 2015 adalah untuk memperkuat keyakinan bahwa menempuh pendidikan di Selandia Baru tidak sekadar memberikan pengalaman akademik, tetapi juga pengalaman yang dapat berkontribusi untuk perkembangan Indonesia.
Puncak dari acara ASEAN Student Voice 2015 adalah resepsi malam hari yang mempertemukan para pelajar dengan Menteri Pendidikan dan Ketenagakerjaan Selandia Baru, Hon Steve Joyce, bersama dengan 100 tamu undangan dari jajaran pemerintahan dan lembaga tinggi Selandia Baru.
Mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi di antaranya Sanjiwani Oka Putu Tasya dari Christchurch Polytechnic Institute of Technology; Mohamed Dian Revindo dari Lincoln University; Amaliah Fitriah dari Massey University; Guszpy Aldiansa dari Southern Institute of Technology; Wikaningtyas Theresa Sila dari Victoria University of Wellington.
Acara ini merupakan kerja sama antara Education New Zealand (ENZ) dan Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri (MFAT) Selandia Baru dalam rangka memperingati 40 tahun hubungan diplomatik antara Selandia Baru dan ASEAN.
Mereka tergabung bersama 30 mahasiswa berprestasi lainnya yang dipilih langsung oleh ENZ dari berbagai negara ASEAN yang saat ini sedang menempuh masa studi di Selandia Baru.
Selama dua hari penuh, para mahasiswa ini berbagi pengalaman pribadi mereka selama
belajar di luar negeri dan berkolaborasi dalam program interaktif yang dirancang untuk
menjaga dan mengembangkan hubungan jangka panjang antara Selandia Baru dengan
negara ASEAN.
“Selandia Baru sangat mengedepankan pengalaman dari para pelajar internasional yang
menempuh pendidikan di Selandia Baru. Perayaan 40 tahun hubungan diplomatik antara Selandia Baru dengan ASEAN, merupakan momen penting untuk menyatukan pelajar dari seluruh ASEAN dan Selandia Baru sebagai sebuah konektivitas dan hubungan pertemanan, ” ,” kata Chief Executive, Education New Zealand Grant McPherson, dalam keterangan persnya yang dikirimkan ke Sindonews.com, Selasa (18/8/2015).
Menurut dia, para mahasiswa ini tidak hanya berpartisipasi dalam acara diskusi mengenai pengalaman pelajar internasional dan nilai saat terhubung dengan jaringan alumni.
Mereka juga mendengarkan langsung pengalaman dari para alumni dan perusahaan yang telah sukses membangun karier serta koneksi global melalui jaringan alumni Selandia Baru atau ASEAN.
“Menempuh pendidikan pasca sarjana di Selandia Baru, telah memberikan kesempatan untuk merasakan pendidikan kelas dunia yang membantu saya dalam mencari potensi diri sebagai mahasiswa internasional. Selain itu, koneksi yang saya bangun telah mengembangkan proses pembelajaran diri yang merupakan nilai lebih untuk personal saya dan pengembangan karir profesional ke depannya,” ungkap Wikaningtyas Theresa Sila.
Bentuk partisipasinya dalam acara ASEAN Student Voice 2015 adalah untuk memperkuat keyakinan bahwa menempuh pendidikan di Selandia Baru tidak sekadar memberikan pengalaman akademik, tetapi juga pengalaman yang dapat berkontribusi untuk perkembangan Indonesia.
Puncak dari acara ASEAN Student Voice 2015 adalah resepsi malam hari yang mempertemukan para pelajar dengan Menteri Pendidikan dan Ketenagakerjaan Selandia Baru, Hon Steve Joyce, bersama dengan 100 tamu undangan dari jajaran pemerintahan dan lembaga tinggi Selandia Baru.
(sms)