Kuota SBMPTN Berbasis Komputer Naik Signifikan Menjadi 30.000 Kursi
A
A
A
JAKARTA - Tahun ini kuota peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Computer Based Test (CBT) naik signifikan menjadi 30.000.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, tahun lalu panitia hanya bisa menyediakan kuota 2.500 kursi untuk SBMPTN berbasis computer.
Tahun ini, ungkapnya, kuotanya naik signifikan menjadi 30.000 kursi. Bahkan dia berharap jika semua pihak memberikan dukungan lebih untuk sarana kuota ini bisa bertambah. “Makin banyak CBT akan semakin baik untuk meningkatkan kualitas terhadap system penerimaan tersebut,” katanya di kantor Kemenristek Dikti, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Diketahui, panitia SNMPTN dan SBMPTN menjadwalkan agenda pendaftaran seleksi berbasis komputer pada 11 April-5 Mei, ujian 16 Mei, ujian keterampilan 17-18 Mei dan pengumuman kelulusan pada 13 Juni.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro ini menyampaikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menawarkan sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN BK) untuk dipakai sarananya. Dengan bantuan ini, kata dia, 15.000 kuota peserta SBMPTN CBT bisa ditampung di sekolah tersebut.
Guru Besar Undip ini menjelaskan, keunggulan CBT ialah hasil ujian bisa langsung diolah. Menurut dia, dengan system komputerisasi maka lembar jawaban tidak perlu masuk mesin scan yang memakan waktu lama.
Meski terkendala teknologi, katanya, namun dia berharap SBMPTN CBT bisa menyentuh calon mahasiswa dari kawasan 3T. “Dengan CBT tingkat kesalahan bisa diminimalisir. Hasil jawaban pun bisa diolah lebih cepat,” kata Nasir.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, tahun lalu panitia hanya bisa menyediakan kuota 2.500 kursi untuk SBMPTN berbasis computer.
Tahun ini, ungkapnya, kuotanya naik signifikan menjadi 30.000 kursi. Bahkan dia berharap jika semua pihak memberikan dukungan lebih untuk sarana kuota ini bisa bertambah. “Makin banyak CBT akan semakin baik untuk meningkatkan kualitas terhadap system penerimaan tersebut,” katanya di kantor Kemenristek Dikti, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Diketahui, panitia SNMPTN dan SBMPTN menjadwalkan agenda pendaftaran seleksi berbasis komputer pada 11 April-5 Mei, ujian 16 Mei, ujian keterampilan 17-18 Mei dan pengumuman kelulusan pada 13 Juni.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro ini menyampaikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menawarkan sekolah-sekolah yang sudah menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN BK) untuk dipakai sarananya. Dengan bantuan ini, kata dia, 15.000 kuota peserta SBMPTN CBT bisa ditampung di sekolah tersebut.
Guru Besar Undip ini menjelaskan, keunggulan CBT ialah hasil ujian bisa langsung diolah. Menurut dia, dengan system komputerisasi maka lembar jawaban tidak perlu masuk mesin scan yang memakan waktu lama.
Meski terkendala teknologi, katanya, namun dia berharap SBMPTN CBT bisa menyentuh calon mahasiswa dari kawasan 3T. “Dengan CBT tingkat kesalahan bisa diminimalisir. Hasil jawaban pun bisa diolah lebih cepat,” kata Nasir.
(pur)