Naik 26%, Pendaftar SNMPTN ke ITS Tembus 20.617 Orang

Senin, 19 Maret 2018 - 15:28 WIB
Naik 26%, Pendaftar...
Naik 26%, Pendaftar SNMPTN ke ITS Tembus 20.617 Orang
A A A
SURABAYA - Calon mahasiswa baru pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018 yang memilih Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meningkat dari tahun sebelumnya. Terhitung, tahun ini pendaftar menembus 20.617 orang. Jumlah itu meningkat 26% dari tahun sebelumnya yang mencapai 11.573 orang.

Anggota Tim Penerimaan Mahasiswa Baru ITS, Siti Machmudah menuturkan, peningkat sebanyak 26% dari tahun sebelumnya cukup banyak. Jumlah itu mengejutkan para civitas akademika di ITS.

“Kenaikan peminat ke ITS dikarenakan regulasi pemerintah yang mengisyarakatkan pendaftar SNMPTN hanyalah sekolah berakreditasi A sebanyak 50 % saja,” ujar Machmudah di Surabaya, Senin (19/3/2018).

Dosen Departemen Teknik Kimia itu melanjutkan, dari 11.573 pendaftar tahun lalu hanya 1.059 pendaftar yang diterima. Dengan kapasitas yang ada, pertarungan untuk masuk ke ITS cukup sengit. Apalagi jumlahnya tahun ini sudah menembus 20.617 orang.

“Seleksi SNMPTN di ITS dilakukan dengan ketat dan teliti kepada setiap penerimaan calon mahasiswa baru,” ucapnya.

Machmudah menjelaskan, ketatnya seleksi masuk ITS terus terjadi semenjak diangkat menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Selain itu juga karena faktor semakin banyaknya prestasi yang dihasilkan kampus ITS dan alumni yang banyak diterima kerja oleh beberapa perusahaan terkenal.

“Hal ini mendongkrak animo khususnya calon mahasiswa baru untuk memilih ITS,” jelasnya.

Ia melanjutkan, dari 20.617 pendaftar SNMPTN ITS, sebanyak 10.165 orang memilih ITS sebagai pilihan pertama. Sisanya pilihan kedua dan ketiga. Departemen yang paling banyak diminati pada tahun ini masih sama seperti tahun lalu yakni Departemen Teknik Informatika. Sedangkan departemen paling sedikit peminatnya yakni Double Degree Teknik Sistem Perkapalan.

Dari keseluruhan pendaftar SNMPTN ITS, katanya, sebanyak 2.343 pendaftar melalui jalur Bidikmisi. Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada calon mahasiswa yang memiliki latar belakang tidak mampu secara ekonomi, namun mampu secara akademik. Bantuan ini membantu meningkatkan kualitas rakyat yang tidak mampu.

“Pemberian bantuan Bidikmisi ini bisa menekan angka kemiskinan dan membuat peningkatan pada masyarakat yang berpendidikan sarjana,” jelasnya.

Sementara itu, pada tahun ini seleksi masuk Departemen Manajemen Bisnis ITS mulai beralih ke bidang sosial humaniora (Soshum). Peralihan bidang ini mulai berlaku pada SNMPTN tahun ini.

"Calon mahasiswa dari jurusan IPS dapat memilih Manajemen Bisnis pada kategori Soshum. Sedangkan pada SBMPTN bisa diikuti kelompok Soshum bagi siswa IPS dan Campuran bagi siswa IPA,” ujar Kepala Departemen Manajemen Bisnis ITS Imam Baihaqi.

Keputusan tersebut, katanya, mulai diberlakukan untuk calon mahasiswa tahun ini. Alasan utamanya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sekaligus menjawab kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang manajemen bisnis.

"Makanya seleksi masuk Departemen Manajemen Bisnis (DMB) ITS Surabaya beralih dari bidang sains dan teknologi (sainstek) ke bidang sosial humaniora (soshum)," jelasnya.

Tahun ini, tingkat ketatnya masuk Manajemen Bisnis ITS berada di posisi keempat dan pendaftar terbanyak masih dari siswa IPA. “Meskipun beralih kategori dari Saintek ke Soshum, peminat manajemen bisnis masih didominasi oleh jurusan IPA” imbuhnya.

Imam optimis bahwa departemen Manajemen Bisnis ITS dapat menghasilkan para pengusaha dan pebisnis profesional yang inovatif. Sehingga, lulusannya dapat berkontribusi secara nyata bagi Indonesia.

“Melihat input dan proses perkuliahan manajemen bisnis selama ini, rasanya lulusan Manajemen Bisnis ITS bisa berdaya saing dan ikut menambah lapangan kerja serta mengurangi pengangguran di Indonesia,” katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)