Mahasiswa Teknik ITS Wakili Indonesia di AFMAM Plus Japan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjadi mahasiswa teknik tak menghalangi Satryo Akbar Nurizki untuk berprestasi dalam bidang diplomatik. Bahkan, mahasiswa Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini berhasil terpilih sebagai satu-satunya mahasiswa teknik dalam delegasi ASEAN Foundation Model ASEAN Meeting (AFMAM) Plus Japan yang berlangsung di Jakarta.
Telah mengantongi lima penghargaan dari ajang Model United Nations (MUN), mahasiswa yang akrab disapa Ryo ini menyampaikan bahwa prestasi tersebut telah menjadi salah satu bekal dalam seleksi AFMAM Plus Japan ini. “Awalnya, saya tidak tahu akan adanya program ini, tapi setelah melakukan riset, saya meyakinkan diri untuk mendaftarkan diri,” katanya, dikutip dari laman ITS, Kamis (16/11/2023).
Baca juga: Kalahkan Kampus Top Dunia, ITS Raih Juara 2 Chem E-Car di Amerika
Membagikan ceritanya pada proses persiapan, Ryo mengaku segala persiapan baru selesai dilengkapi pada hari terakhir batas pendaftaran. “Salah satu persyaratannya adalah esai, tapi karena waktu yang terbatas, saya mengerjakan esai ini hanya dalam waktu dua jam,” ungkap mahasiswa angkatan tahun 2022 ini.
Selain esai, Ryo juga menjelaskan ada beberapa persyaratan administrasi yang perlu disiapkan. Yakni mulai dari paspor, asuransi kesehatan, hingga surat keterangan dari kampus. “Alhamdulillah saya dinyatakan lolos seleksi berkas pada tanggal 4 Oktober 2023,” tambahnya penuh syukur.
Bukan perjalanan yang mudah, tahap selanjutnya yaitu interview yang dilewati dengan penuh perjuangan. Pasalnya, Ryo harus menjalani interview yang bersamaan dengan jadwal kelas. “Walaupun kelas asinkronus saat itu, tapi rasanya sangat unik karena saya berbicara sendiri dalam Bahasa Inggris di antara teman-teman yang sedang mengikuti kelas,” ungkapnya.
Baca juga: Sempat 6 Kali Gagal Diterima di Perguruan Tinggi, Maria Ulfa Dinobatkan Jadi Wisudawan Terbaik ITS
Akhirnya terpilih menjadi salah satu delegasi di antara delapan delegasi Indonesia lainnya, Ryo mengaku sangat bangga telah berhasil lolos di tengah persaingan yang ketat. “Melihat AFMAM yang bersifat fully-funded dan berskala ASEAN, saya sangat bersyukur telah mendapatkan kesempatan ini,” tuturnya.
Mahasiswa yang juga aktif dalam ITS MUN Club ini mengaku bahwa ia dilibatkan pada ASEAN Community Pillar dengan fokus ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) mewakili Vietnam. “Sistem yang diberlakukan adalah setiap delegasi akan dialokasikan sebagai representasi negara lain di luar kewarganegaraannya untuk mengenal lebih jauh negara tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ryo menerangkan, isu yang diangkat pada AFMAM Plus Japan ini adalah Empowering Young Leaders to Promote Education Through People-to-People Exchanges and Programs. Yakni, utamanya tentang bagaimana cara meningkatkan pemerataan edukasi di ASEAN melalui program pertukaran.
Menunjukkan ide yang diangkat, Ryo mengusulkan untuk meningkatkan pertukaran dosen dalam hal internasionalisasi dan kapasitas dosen pascamasa studi. “Sejauh ini kebanyakan program pertukaran hanya berfokus pada pelajar, tetapi tidak pada elemen pengajar,” tegasnya mengingatkan.
Berlangsung di Hotel GranDhika Iskandarsyah dan kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta Selatan, kegiatan diawali dengan pre-conference training untuk memberikan pembekalan mengenai Model ASEAN Meeting.
Telah mengantongi lima penghargaan dari ajang Model United Nations (MUN), mahasiswa yang akrab disapa Ryo ini menyampaikan bahwa prestasi tersebut telah menjadi salah satu bekal dalam seleksi AFMAM Plus Japan ini. “Awalnya, saya tidak tahu akan adanya program ini, tapi setelah melakukan riset, saya meyakinkan diri untuk mendaftarkan diri,” katanya, dikutip dari laman ITS, Kamis (16/11/2023).
Baca juga: Kalahkan Kampus Top Dunia, ITS Raih Juara 2 Chem E-Car di Amerika
Membagikan ceritanya pada proses persiapan, Ryo mengaku segala persiapan baru selesai dilengkapi pada hari terakhir batas pendaftaran. “Salah satu persyaratannya adalah esai, tapi karena waktu yang terbatas, saya mengerjakan esai ini hanya dalam waktu dua jam,” ungkap mahasiswa angkatan tahun 2022 ini.
Selain esai, Ryo juga menjelaskan ada beberapa persyaratan administrasi yang perlu disiapkan. Yakni mulai dari paspor, asuransi kesehatan, hingga surat keterangan dari kampus. “Alhamdulillah saya dinyatakan lolos seleksi berkas pada tanggal 4 Oktober 2023,” tambahnya penuh syukur.
Bukan perjalanan yang mudah, tahap selanjutnya yaitu interview yang dilewati dengan penuh perjuangan. Pasalnya, Ryo harus menjalani interview yang bersamaan dengan jadwal kelas. “Walaupun kelas asinkronus saat itu, tapi rasanya sangat unik karena saya berbicara sendiri dalam Bahasa Inggris di antara teman-teman yang sedang mengikuti kelas,” ungkapnya.
Baca juga: Sempat 6 Kali Gagal Diterima di Perguruan Tinggi, Maria Ulfa Dinobatkan Jadi Wisudawan Terbaik ITS
Akhirnya terpilih menjadi salah satu delegasi di antara delapan delegasi Indonesia lainnya, Ryo mengaku sangat bangga telah berhasil lolos di tengah persaingan yang ketat. “Melihat AFMAM yang bersifat fully-funded dan berskala ASEAN, saya sangat bersyukur telah mendapatkan kesempatan ini,” tuturnya.
Mahasiswa yang juga aktif dalam ITS MUN Club ini mengaku bahwa ia dilibatkan pada ASEAN Community Pillar dengan fokus ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) mewakili Vietnam. “Sistem yang diberlakukan adalah setiap delegasi akan dialokasikan sebagai representasi negara lain di luar kewarganegaraannya untuk mengenal lebih jauh negara tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ryo menerangkan, isu yang diangkat pada AFMAM Plus Japan ini adalah Empowering Young Leaders to Promote Education Through People-to-People Exchanges and Programs. Yakni, utamanya tentang bagaimana cara meningkatkan pemerataan edukasi di ASEAN melalui program pertukaran.
Menunjukkan ide yang diangkat, Ryo mengusulkan untuk meningkatkan pertukaran dosen dalam hal internasionalisasi dan kapasitas dosen pascamasa studi. “Sejauh ini kebanyakan program pertukaran hanya berfokus pada pelajar, tetapi tidak pada elemen pengajar,” tegasnya mengingatkan.
Berlangsung di Hotel GranDhika Iskandarsyah dan kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta Selatan, kegiatan diawali dengan pre-conference training untuk memberikan pembekalan mengenai Model ASEAN Meeting.