Pelajari Revolusi Industri, 2 Mahasiswa ITS Wakili Indonesia ke Jerman

Senin, 23 April 2018 - 19:00 WIB
Pelajari Revolusi Industri,...
Pelajari Revolusi Industri, 2 Mahasiswa ITS Wakili Indonesia ke Jerman
A A A
SURABAYA - Perkembangan teknologi berjalan pesat. Dunia kini sudah memasuki era Revolusi Industri generasi ke empat atau yang dikenal Revolusi Industri 4.0. Dua mahasiswa dari Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya terpilih mewakili Indonesia untuk mempelajari revolusi industri di Jerman.

Pada perubahan revolusi industri itu, para mahasiswa ITS akan belajar pola ekonomi digital, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), robot, dan teknologi lainnya untuk proses pembuatan produk dalam industri.

Dikirimnya dua mahasiswa ITS itu setelah Kantor Staf Presiden (KSP) menginisiasi kegiatan Anak Muda Indonesia untuk Revolusi Industri 4.0. Terpilihnya tujuh mahasiswa cemerlang dari sejumlah kampus di Indonesia untuk dikirimkan ke beberapa acara pameran industri dan konferensi teknologi tingkat dunia. Di antara tujuh mahasiswa tersebut, tercatat dua dari ITS yakni Regia Puspitasari dan Dhany Satrio Wicaksono.

Dalam bidang teknologi industri, Regia Puspitasari bersama dua mahasiswa dari Universitas Gadah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dikirim untuk menghadiri Hannover Messe, sebuah pameran teknologi terbesar di dunia terkait Revolusi Industri 4.0 pada 23-28 April 2018 di kota Hannover, Jerman.

Mahasiswa Teknik Kimia ITS ini mengatakan, pameran teknologi Hannover merupakan pameran teknologi industri yang diselenggarakan setiap tahun dengan menghadirkan 6.500 peserta perusahaan-perusahaan ternama dari 70 negara.

Ia juga mengatakan, kemajuan peradaban teknologi Jerman menjadikan negeri ini menjadi kiblat bagi perkembangan teknologi di dunia. “Revolusi Industri 4.0 sendiri, Jerman lah yang memulai,” ujar Regia di Surabaya, Senin (23/4/2018).

Regia merupakan juara pertama Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) ITS kategori Sarjana. Ia juga dipercaya sebagai General Manager Tim Spektronics ITS yang berhasil menyabet banyak kejuaraan di level internasional.

Rencananya, sepulang dari Eropa, ia dan Dhany akan berbagi ilmu mengenai perkembangan teknologi yang sudah diterapkan di dunia barat. Diharapkan dengan kepulangan mereka, ilmu tersebut dapat dibagikan kepada masyarakat Indonesia khususnya rekan mahasiswa lainnya.

Sementara itu, Dhany Satrio Wicaksono, yang juga ketua dari Tim Ichiro ITS bersama dua mahasiswa terpilih lainnya akan menghadiri The AI Expo Europe pada tanggal 25-30 Juni 2018 mendatang di Kota Amsterdam, Belanda.

Acara ini merupakan bagian dari pameran dan seminar terbesar tahunan Internet of Things, yang akan mengeksplorasi manfaat Artificial Intellegence (AI) dalam dunia bisnis dan platform digital. Tema pameran dan topik seminar meliputi data analytics, business intelligence, machine learning, AI algorithm, dan virtual assistant.

Dhany menjelaskan, AI adalah kecerdasan yang dibuat dan dimasukkan ke dalam suatu mesin atau komputer agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. “Contohnya adalah kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, perencanaan dan penjadwalan, pengendalian, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah,” jelasnya.

Ia mengatakan, semua kegiatan dalam proses industri menurut Revolusi Industri 4.0 akan dilaksanakan oleh robot. Dengan demikian, waktu produksi, jumlah produk dan efisiensinya akan menjadi lebih baik.

“Dengan menggunakan robot, angka cacat produk akibat kesalahan manusia dalam proses produksi akan semakin kecil,” tutur mahasiswa asal Bondowoso ini.

Mahasiswa Teknik Elektro Otomasi ITS ini mengatakan, kekhawatiran masyarakat Indonesia mengenai tergusurnya lapangan pekerjaan akibat penggunaan robot adalah salah. “Sumber daya manusia dialihtugaskan. Tentu, setiap robot membutuhkan perawatan. Tantangannya, masyarakat Indonesia harus berpendidikan tinggi,” kata Dhany.

Sebagai informasi, dalam program Anak Muda Indonesia untuk Revolusi Industri 4.0 ini terpilih dua mahasiswa dari ITS, dua mahasiswa dari UGM dan tiga mahasiswa dari ITB. Langkah ini sebagai salah satu pendekatan youth outreach seperti yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9016 seconds (0.1#10.140)