ITS Diminta Jadi Mentor ITERA di Bidang Kemaritiman
A
A
A
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diminta untuk menjadi mentor bagi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dalam mengembangkan bidang kemaritiman. Langkah ini disepakati untuk mempercepat perkembangan pendidikan kemaritiman di Sumatera.
Rektor ITERA Prof Ofyar Z Tamin menuturkan, prospek Sumatera di bidang maritim sangatlah tinggi. Dalam perkembangannya nanti, ITERA akan mencoba memfokuskan pada ilmu kemaritiman dan akan membuat prodi-prodi di bidang maritim secara masif.
“Kami melihat ITS sangat maju dan piawai di bidang maritim, khususnya teknik perkapalan, karena itu untuk pengembangan ITERA kami mengacu pada ITS,” ujar Ofyar ketika ditemui di Gedung Rektorat ITS, Surabaya, Jumat (25/5/2018).
Ia melanjutkan, sebagai perguruan tinggi bidang teknologi yang baru disahkan pada 2012 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI saat itu yang saat ini juga sebagai ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS yaitu Prof Mohammad Nuh, ITERA masih butuh pengembangan di berbagai bidang.
“ITERA harus bekerja cepat dalam hal kuantitas dan kualitas. Makanya kami mengadakan MoU ini dengan ITS sebagai kakak kami perguruan tinggi di bidang teknologi,” tuturnya.
Perjanjian antara ITERA dengan ITS ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Dalam prosesnya nanti, ITERA juga akan mengirim sejumlah dosen mudanya untuk melanjutkan studi doktoralnya di ITS.
“Kami memiliki sekitar 250 dosen muda, rencananya sebagai tahap awal ada 5-10 dosen muda akan kami kirim untuk melanjutkan S3 di bidang perkapalan di ITS,” ucapnya.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan, ITS yang juga menjadi orang tua asuh dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) juga memiliki tanggung jawab kepada ITERA. Pasalnya, kedua institut ini didirikan dalam kurun waktu bersamaan.
“Saya sangat senang adanya kerja sama seperti ini, karena belajar yang baik adalah dengan mengajarkannya,” ujar Joni.
Pria asal Bandung ini juga menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi penuh kerja sama di bidang kemaritiman ini. Tidak menutup kemungkinan jika diperlukan kerja sama dalam bidang lain, ITS akan sangat terbuka untuk menerimanya.
“Kami dengan senang hati memfasilitasi kerja sama ini, apalagi ini bulan Ramadhan yang penuh berkah,” ucap Guru Besar Teknik Lingkungan ini.
Rektor ITERA Prof Ofyar Z Tamin menuturkan, prospek Sumatera di bidang maritim sangatlah tinggi. Dalam perkembangannya nanti, ITERA akan mencoba memfokuskan pada ilmu kemaritiman dan akan membuat prodi-prodi di bidang maritim secara masif.
“Kami melihat ITS sangat maju dan piawai di bidang maritim, khususnya teknik perkapalan, karena itu untuk pengembangan ITERA kami mengacu pada ITS,” ujar Ofyar ketika ditemui di Gedung Rektorat ITS, Surabaya, Jumat (25/5/2018).
Ia melanjutkan, sebagai perguruan tinggi bidang teknologi yang baru disahkan pada 2012 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI saat itu yang saat ini juga sebagai ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS yaitu Prof Mohammad Nuh, ITERA masih butuh pengembangan di berbagai bidang.
“ITERA harus bekerja cepat dalam hal kuantitas dan kualitas. Makanya kami mengadakan MoU ini dengan ITS sebagai kakak kami perguruan tinggi di bidang teknologi,” tuturnya.
Perjanjian antara ITERA dengan ITS ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Dalam prosesnya nanti, ITERA juga akan mengirim sejumlah dosen mudanya untuk melanjutkan studi doktoralnya di ITS.
“Kami memiliki sekitar 250 dosen muda, rencananya sebagai tahap awal ada 5-10 dosen muda akan kami kirim untuk melanjutkan S3 di bidang perkapalan di ITS,” ucapnya.
Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan, ITS yang juga menjadi orang tua asuh dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) juga memiliki tanggung jawab kepada ITERA. Pasalnya, kedua institut ini didirikan dalam kurun waktu bersamaan.
“Saya sangat senang adanya kerja sama seperti ini, karena belajar yang baik adalah dengan mengajarkannya,” ujar Joni.
Pria asal Bandung ini juga menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi penuh kerja sama di bidang kemaritiman ini. Tidak menutup kemungkinan jika diperlukan kerja sama dalam bidang lain, ITS akan sangat terbuka untuk menerimanya.
“Kami dengan senang hati memfasilitasi kerja sama ini, apalagi ini bulan Ramadhan yang penuh berkah,” ucap Guru Besar Teknik Lingkungan ini.
(kri)