Tiga Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Ubah Scan Invoice Jadi Teks
A
A
A
YOGYAKARTA - Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan sebuah aplikasi yang mampu mengubah hasil scan invoice menjadi teks. Inovasi ini menjadi solusi atas kasus manual input invoice.
Hasil karya tiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Monday Morning Lover sukses meraih pernghargaan sebagai juara pertama dalam kompetisi Sampoerna Finance Day setelah mempresentasikan karya mereka di hadapan direksi PT HM Sampoerna Tbk.
Ketiga mahasiswa UGM Ini masing-masing Wiby Aqila Ramadhan, Yogi Agnia Dwi Sapitro, dan Tri Gariawan berhasil mengalahkan 322 kontestan dari berbagai universitas dan para praktisi dalam ajang yang diselenggarakan pada 26 April hingga 8 Mei 2018 silam itu.
“Di tahap awal para kontestan Sampoerna Finance Day diminta mencari solusi atas kasus manual input invoice. Kami mengusung solusi dengan menciptakan sebuah aplikasi yang mampu mengubah hasil scan invoice menjadi teks,” terang Wiby Aqila, Selasa (29/5/2018).
Aplikasi kreasi Wiby dan rekan-rekannya ini dinamai U-CIS (United Centralized Invoicing System). Dengan sistem ini, lamanya proses pendataan invoice bisa diatasi dengan mudah. Pada dasarnya, U-CIS menggunakan sistem Optical Character Recognition (OCR).
“Cara kerja U-CIS tergolong sederhana karena segala macam invoice dari mulai surat, nota, dan sebagainya dipindai secara manual melalui alat scan untuk selanjutnya akan diubah ke dalam bentuk teks,” terangnya.
Menurut Wiby, hasil dari pengubahan scan ke dalam format teks hingga saat ini memiliki tingkat error hanya 10% saja dengan keakuratan hingga 90%. Setelah diubah ke dalam bentuk teks, pekerja hanya tinggal memvalidasi hasil teks dari aplikasi dengan file aslinya sehingga pekerjaan akan lebih ringkas.
“Aplikasi U-CIS ini sangat membantu kerja pendataan invoice di berbagai perusahaan. Aplikasi ini menghemat waktu dan tenaga,” jelasnya.
Hasil karya tiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Monday Morning Lover sukses meraih pernghargaan sebagai juara pertama dalam kompetisi Sampoerna Finance Day setelah mempresentasikan karya mereka di hadapan direksi PT HM Sampoerna Tbk.
Ketiga mahasiswa UGM Ini masing-masing Wiby Aqila Ramadhan, Yogi Agnia Dwi Sapitro, dan Tri Gariawan berhasil mengalahkan 322 kontestan dari berbagai universitas dan para praktisi dalam ajang yang diselenggarakan pada 26 April hingga 8 Mei 2018 silam itu.
“Di tahap awal para kontestan Sampoerna Finance Day diminta mencari solusi atas kasus manual input invoice. Kami mengusung solusi dengan menciptakan sebuah aplikasi yang mampu mengubah hasil scan invoice menjadi teks,” terang Wiby Aqila, Selasa (29/5/2018).
Aplikasi kreasi Wiby dan rekan-rekannya ini dinamai U-CIS (United Centralized Invoicing System). Dengan sistem ini, lamanya proses pendataan invoice bisa diatasi dengan mudah. Pada dasarnya, U-CIS menggunakan sistem Optical Character Recognition (OCR).
“Cara kerja U-CIS tergolong sederhana karena segala macam invoice dari mulai surat, nota, dan sebagainya dipindai secara manual melalui alat scan untuk selanjutnya akan diubah ke dalam bentuk teks,” terangnya.
Menurut Wiby, hasil dari pengubahan scan ke dalam format teks hingga saat ini memiliki tingkat error hanya 10% saja dengan keakuratan hingga 90%. Setelah diubah ke dalam bentuk teks, pekerja hanya tinggal memvalidasi hasil teks dari aplikasi dengan file aslinya sehingga pekerjaan akan lebih ringkas.
“Aplikasi U-CIS ini sangat membantu kerja pendataan invoice di berbagai perusahaan. Aplikasi ini menghemat waktu dan tenaga,” jelasnya.
(kri)