Jokowi Tantang Perguruan Tinggi Berani Buat Prodi Baru yang Relevan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Lustrum Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang ke-13 dan Dies Natalis UKI ke-65, di Kampus UKI, Cawang, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Jokowi menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat UKI. Dalam orasi ilmiahnya, Jokowi mengajak perguruan tinggi untuk lebih dinamis.
Tidak hanya itu, mantan Wali Kota Solo itu juga menegaskan perlunya regulasi untuk mendorong dinamisasi perguruan tinggi.
Untuk itu mulai tahun depan, Jokowi menegaskan akan fokus besar-besaran untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) setelah sebelumnya pemerintah fokus kepada infrastruktur.
"Infrastruktur sudah berjalan, kita harus masuk ke SDM. Karena inilah kekuatan besar kita. SDM harus kita garap besar-besaran, tentu saja ekosistem di dalam kampus juga harus dibenahi," kata Jokowi.
Jokowi juga mendorong inovasi dan kreativitas sivitas akademika dalam upaya memecahkan berbagai masalah.
Perguruan tinggi dikatakannya juga harus berani memunculkan fakultas dan program studi (prodi) baru dan mencetak keahlian yang relevan untuk masa kini dan masa depan, serta pentingnya pengembangan kewirausahaan.
"Kita membutuhkan wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja, meskipun sudah disampaikan Pak Rektor dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2018, peringkat kewirausahaan kita baru pada rangking 94 dari 137 negara. Sedih tidak?" ungkap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menginginkan untuk bersama-sama membangun ekosistem bagi pengembangan kewirausahaan. Membangun ekosistem yang membuat bisnis pemula star up bisa tumbuh menjadi besar.
Bukan hanya menghasilkan profit bagi perusahaan, kata dia, juga melahirkan manfaat bagi masyarakat luas.
"Saya yakin UKI sangat mampu menjalankan mandat-mandat tersebut dengan baik. Saya tahu selama 65 tahun berkiprah, UKI telah membuktikan dirinya sebagai pelayan pendidikan yang berdedikasi tinggi, yang melahirkan lulusan kompeten dan profesional yang selalu membela Pancasila dilandasi jiwa kerakyatan dan integritas profesionalisme yang tinggi," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat UKI. Dalam orasi ilmiahnya, Jokowi mengajak perguruan tinggi untuk lebih dinamis.
Tidak hanya itu, mantan Wali Kota Solo itu juga menegaskan perlunya regulasi untuk mendorong dinamisasi perguruan tinggi.
Untuk itu mulai tahun depan, Jokowi menegaskan akan fokus besar-besaran untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) setelah sebelumnya pemerintah fokus kepada infrastruktur.
"Infrastruktur sudah berjalan, kita harus masuk ke SDM. Karena inilah kekuatan besar kita. SDM harus kita garap besar-besaran, tentu saja ekosistem di dalam kampus juga harus dibenahi," kata Jokowi.
Jokowi juga mendorong inovasi dan kreativitas sivitas akademika dalam upaya memecahkan berbagai masalah.
Perguruan tinggi dikatakannya juga harus berani memunculkan fakultas dan program studi (prodi) baru dan mencetak keahlian yang relevan untuk masa kini dan masa depan, serta pentingnya pengembangan kewirausahaan.
"Kita membutuhkan wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja, meskipun sudah disampaikan Pak Rektor dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2018, peringkat kewirausahaan kita baru pada rangking 94 dari 137 negara. Sedih tidak?" ungkap Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menginginkan untuk bersama-sama membangun ekosistem bagi pengembangan kewirausahaan. Membangun ekosistem yang membuat bisnis pemula star up bisa tumbuh menjadi besar.
Bukan hanya menghasilkan profit bagi perusahaan, kata dia, juga melahirkan manfaat bagi masyarakat luas.
"Saya yakin UKI sangat mampu menjalankan mandat-mandat tersebut dengan baik. Saya tahu selama 65 tahun berkiprah, UKI telah membuktikan dirinya sebagai pelayan pendidikan yang berdedikasi tinggi, yang melahirkan lulusan kompeten dan profesional yang selalu membela Pancasila dilandasi jiwa kerakyatan dan integritas profesionalisme yang tinggi," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
(dam)