Revolusi 4.0 Berdampak pada Pergeseran Lapangan Pekerjaan
A
A
A
JAKARTA - Revolusi industri 4.0 diperkirakan telah menggerus ratusan juta lapangan kerja di dunia. Pasalnya, di era industri ini banyak lapangan kerja yang biasanya dikerjakan oleh manusia, kini digantikan oleh teknologi-teknologi canggih seperti mesin ataupun robot.
"Karena perkembangan industri 4.0 sebanyak 75 juta hingga 375 juta orang pergeseran pekerjaan," ujar Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam Indonesia Leader Forum (ILF) 2019 yang digelar oleh KORAN SINDO dan SINDOnews di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Nasir menjelaskan dewasa ini, di Indonesia, sudah terjadi beberapa pergeseran profesi dalam beberapa waktu belakangan. Salah satunya, penjaga loket gerbang tol kini digantikan dengan mesin tiket pembayaran elektronik .
"Tol dulu setiap gate itu 15-20 orang. Kalau ada 1.000 gate di Indonesia berarti bisa ada 20.000 pekerja. Kalau semua berganti fungsi, berarti mereka akan bergeser kerjaannya," jelas Nasir.
Baca Juga: Wali Kota Makassar: Percepatan Pembangunan Butuh SDM yang BaikSelain itu, seiring dengan berkembangnya teknologi, toko-toko fisik pun tergantikan dengan e-commerce. Sebab selain mengurangi pengeluaran untuk menyewa toko juga tidak perlu membayar karyawan untuk menjajakan produknya.
Baca Juga: Menristek Fokuskan Pendidikan Vokasi untuk Peningkatan SDMHal ini membuat beberapa tahun belakangan toko-toko ritel banyak yang menutup tokonya. "Namun ini juga bisa menciptakan lapangan kerja baru dengan keahlian tertentu. Misalnya seperti teknisi robot atau mesin canggih," tuturnya.
"Karena perkembangan industri 4.0 sebanyak 75 juta hingga 375 juta orang pergeseran pekerjaan," ujar Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam Indonesia Leader Forum (ILF) 2019 yang digelar oleh KORAN SINDO dan SINDOnews di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Nasir menjelaskan dewasa ini, di Indonesia, sudah terjadi beberapa pergeseran profesi dalam beberapa waktu belakangan. Salah satunya, penjaga loket gerbang tol kini digantikan dengan mesin tiket pembayaran elektronik .
"Tol dulu setiap gate itu 15-20 orang. Kalau ada 1.000 gate di Indonesia berarti bisa ada 20.000 pekerja. Kalau semua berganti fungsi, berarti mereka akan bergeser kerjaannya," jelas Nasir.
Baca Juga: Wali Kota Makassar: Percepatan Pembangunan Butuh SDM yang BaikSelain itu, seiring dengan berkembangnya teknologi, toko-toko fisik pun tergantikan dengan e-commerce. Sebab selain mengurangi pengeluaran untuk menyewa toko juga tidak perlu membayar karyawan untuk menjajakan produknya.
Baca Juga: Menristek Fokuskan Pendidikan Vokasi untuk Peningkatan SDMHal ini membuat beberapa tahun belakangan toko-toko ritel banyak yang menutup tokonya. "Namun ini juga bisa menciptakan lapangan kerja baru dengan keahlian tertentu. Misalnya seperti teknisi robot atau mesin canggih," tuturnya.
(pur)