Tingkatkan Kualitas, Dosen UP Diminta Pakai Referensi Buku Teranyar
A
A
A
JAKARTA - Ketua Pembina Yayasan Universitas Pancasila, Siswono Yudo Husodo mengingatkan dosen untuk menggunakan referensi buku terbaru guna meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa.
Hal itu bukan tanpa alasan mengingat perubahan dan perkembangan dunia saat ini sangat cepat berganti. Menurut dia, jika referensi buku yang digunakan masih buku lama maka tidak akan seimbang dengan perkembangan yang terjadi secara global.
"Kita tidak boleh melihat ke belakang harus lihat ke depan karena perubahan begitu cepat. Karena itu, saya tekankan pada para dosen harus menggunakan buku-buku mutakhir, ajak anak melihat orientasi ke depan," katanya usai pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan UP Jakarta, Senin 8 April 2019.
Dengan langkah tersebut, kata dia, kualitas anak didik juga menjadi lebih bagus. Sebab ilmu dan informasi yang didapat sesuai dengan apa yang terjadi saat ini bahkan bisa memprediksi perubahan di masa depan yang begitu cepat terjadi.
"Yang dulu dianggap modern saat ini sudah menjadi kuno karena perubahan terjadi begitu cepat. Ke depan kemajuan terjadi begitu luar biasa dan kita mau tidak mau harus bisa mengikuti perubahan tersebut," tuturnya.
Jika sumber daya manusia (SDM) Indonesia sudah baik dan siap terhadap perubahan, lanjut dia, akan mampu bersaing di dunia global. SDM Indonesia bisa bersaing mencari pekerjaan di negeri orang dengan kemampuan yang dimiliki.
Dia mengatakan, sudah ribuan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri. Banyak di antara mereka yang menempati posisi strategis. Kondisi ini dikatakannya sangat jauh berbeda dengan di Indonesia di mana jumlah tenaga kerja asing masih sangat minim.
Di sisi lain, kata dia, universitas memiliki peran penting untuk mempersiapkan generasi gemilang, salah satunya bekerja sama dengan perguruan tinggi ternama di luar negeri.
"Ke depan lapangan kerja luar biasa. Sementara ini tenaga kerja Cina di Indonesia cuma 18 ribu orang, ributnya enggak karuan. Bandingkan dengan TKI di luar negeri. Kita sudah masuk dunia tanpa batas. Teknologi yang nyaris tanpa hambatan. Kita tidak bisa gunakan pola pikir lama," ungkapnya.
Rektor UP Wahono Sumaryono menambahkan, saat ini UP meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sebagai perguruan tinggi yang mempunyai kualitas baik. "Ini hasil kerja keras seluruh Tim Akreditasi Institusi dan dukungan Yayasan UP," kata Wahono.
Mengacu visi UP yang ditetapkan pada 2014, yakni menjadi unggul dan terkemuka berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila serta berkat kerja keras seluruh Tim Akreditasi Institusi dan dukungan yayasan maka pada Desember 2018, UP telah berhasil mencapai peringkat terakreditasi A oleh BAN-PT.
"Saat ini dari sekitar 4.500 Perguruan Tinggi (PTN+PTS) baru 85 di antaranya yang terakreditasi A termasuk Universitas Pancasila," tuturnya
Hal itu bukan tanpa alasan mengingat perubahan dan perkembangan dunia saat ini sangat cepat berganti. Menurut dia, jika referensi buku yang digunakan masih buku lama maka tidak akan seimbang dengan perkembangan yang terjadi secara global.
"Kita tidak boleh melihat ke belakang harus lihat ke depan karena perubahan begitu cepat. Karena itu, saya tekankan pada para dosen harus menggunakan buku-buku mutakhir, ajak anak melihat orientasi ke depan," katanya usai pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan UP Jakarta, Senin 8 April 2019.
Dengan langkah tersebut, kata dia, kualitas anak didik juga menjadi lebih bagus. Sebab ilmu dan informasi yang didapat sesuai dengan apa yang terjadi saat ini bahkan bisa memprediksi perubahan di masa depan yang begitu cepat terjadi.
"Yang dulu dianggap modern saat ini sudah menjadi kuno karena perubahan terjadi begitu cepat. Ke depan kemajuan terjadi begitu luar biasa dan kita mau tidak mau harus bisa mengikuti perubahan tersebut," tuturnya.
Jika sumber daya manusia (SDM) Indonesia sudah baik dan siap terhadap perubahan, lanjut dia, akan mampu bersaing di dunia global. SDM Indonesia bisa bersaing mencari pekerjaan di negeri orang dengan kemampuan yang dimiliki.
Dia mengatakan, sudah ribuan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri. Banyak di antara mereka yang menempati posisi strategis. Kondisi ini dikatakannya sangat jauh berbeda dengan di Indonesia di mana jumlah tenaga kerja asing masih sangat minim.
Di sisi lain, kata dia, universitas memiliki peran penting untuk mempersiapkan generasi gemilang, salah satunya bekerja sama dengan perguruan tinggi ternama di luar negeri.
"Ke depan lapangan kerja luar biasa. Sementara ini tenaga kerja Cina di Indonesia cuma 18 ribu orang, ributnya enggak karuan. Bandingkan dengan TKI di luar negeri. Kita sudah masuk dunia tanpa batas. Teknologi yang nyaris tanpa hambatan. Kita tidak bisa gunakan pola pikir lama," ungkapnya.
Rektor UP Wahono Sumaryono menambahkan, saat ini UP meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sebagai perguruan tinggi yang mempunyai kualitas baik. "Ini hasil kerja keras seluruh Tim Akreditasi Institusi dan dukungan Yayasan UP," kata Wahono.
Mengacu visi UP yang ditetapkan pada 2014, yakni menjadi unggul dan terkemuka berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila serta berkat kerja keras seluruh Tim Akreditasi Institusi dan dukungan yayasan maka pada Desember 2018, UP telah berhasil mencapai peringkat terakreditasi A oleh BAN-PT.
"Saat ini dari sekitar 4.500 Perguruan Tinggi (PTN+PTS) baru 85 di antaranya yang terakreditasi A termasuk Universitas Pancasila," tuturnya
(dam)