Kembangkan SDM, Kemendikbud Tetapkan Tiga Peta Jalan

Selasa, 07 Mei 2019 - 06:05 WIB
Kembangkan SDM, Kemendikbud Tetapkan Tiga Peta Jalan
Kembangkan SDM, Kemendikbud Tetapkan Tiga Peta Jalan
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan tiga peta jalan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi program prioritas tahun ini. Ketiganya adalah revitalisasi paud, pembangunan karakter, dan generasi yang memiliki skill untuk memasuki dunia kerja. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah mulai tahun ini akan mengalihkan perhatian secara bertahap dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan SDM.

Menurut dia, ada tiga peta jalan yang dilakukan Kemendikbud dalam membangun SDM yang unggul. Yakni, Kemendikbud akan mulai merevitalisasi pendidikan anak usia dini (paud), pembangunan pendidikan karakter terutama pada jenjang siswa SD, dan menyiapkan generasi muda yang cakap dan terampil.

“Kemendikbud akan menyiapkan generasi yang memiliki kecakapan dan keterampilan yang baik agar mereka bisa mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Sehingga kita memiliki generasi muda produktif dan bisa memberikan sumbangsih untuk bangsa dan negara ini agar bisa menjadi negara besar dan maju,” tandas Muhadjir pada Pekan Pendidikan Nasional di Jakarta, kemarin.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengatakan, tiga peta jalan tersebut akan menjadi arah Kemendikbud untuk mewujudkan program prioritas pemerintah. Namun disisi lain, katanya, meski bukan domain Kemendikbud, dia menganggap penting adanya pendidikan prenatal dan postnatal. Pendidikan prenatal yaitu pendidikan sejak anak masih berada di dalam kandungan sampai usia 2 tahun setelah anak lahir yakni ketika anak harus mendapatkan asupan air susu ibu (ASI).

“Dan hal inilah yang belum tersentuh dengan baik. Padahal 1.000 hari awal kehidupan bayi inilah yang akan menentukan bagaimana bayi itu akan tumbuh dan berkembang selanjutnya. Saya yakin pendidikan prenatal dan postnatal ini harus kita tanamkan dengan baik kalau kita ingin menyiapkan bibit yang baik dan unggul,” ujarnya.

Menaker M Hanif Dhakiri menyampaikan, untuk merespons perubahan-perubahan yang terjadi dalam sektor ketenagakerjaan dalam era pekerjaan masa depan (future of work), pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi khusus di bidang ketenagakerjaan. Pertama, untuk meningkatkan employability angkatan kerja Indonesia melalui penerapan pelatihan vokasi yang masif dan sesuai dengan kebutuhan Industri.

Kedua, dalam menghadapi adanya new form of work di era digital ini, termasuk telework yang diyakini akan memberi dampak pada beberapa elemen dalam hubungan industrial, maka pemerintah sudah, sedang, dan terus memperkuat dialog sosial dengan Tripartit Nasional dan mitra sosial.

Ketiga, memperluas pasar kerja yang fleksibel dan keempat meminimalisasi kesenjangan partisipasi kerja perempuan dan laki-laki. Kelima, menyadari di era ekonomi digital ini diperlukan kreatifitas dan inovasi produktif dari kaum muda, maka pemerintah menyediakan berbagai fasilitas, sarana, dan kemudahan untuk berkreasi yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kepentingan bangsa seperti pemberian beasiswa dan pelatihan di Balai Latihan Kerja.

Rektor Universitas Trilogi Sahnaz Ubud mengatakan, pada Revolusi Industri 4.0 ini, perguruan tinggi tidak dapat menerapkan sistem pembelajaran yang biasa-biasa saja. Tetapi, harus fokus tanamkan teknososiopreneur sejak semester awal. Hal ini sesuai dengan perkembangan dan realitas sosial yang terjadi akhir-akhir ini.

“Perubahan dan perkembangan dunia teknologi informasi telah mengubah banyak hal termasuk cara kita berbisnis maupun bagimana kita berperilaku dan bersosialisasi. Karena itu, Universitas Trilogi dalam proses pembelajarannya telah mempersiapkan mahasiswanya untuk menjawab tantangan-tantangan yang terjadi di saat ini dan siap menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dengan cepat,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7373 seconds (0.1#10.140)