Esa Unggul Gelar Pelatihan Teknik Mediasi bagi Serikat Pekerja
A
A
A
JAKARTA - Dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIK), Universitas Esa Unggul berkolaborasi memberikan Pelatihan Teknik Mediasi Bagi Serikat Pekerja PT Denso Group di Gedung Training Centre FSP LEM SPSI Kabupaten/Kota Bekasi.
Sejatinya ilmu jangan hanya menjadi milik ekslusif para dosen atau pun mahasiswanya. Namun, seharusnyalah ilmu itu berguna bagi masyarakat.
Inilah yang mendorong para dosen dan mahasiswa FH dan FIK Universitas Esa Unggul melakukan Pengabdian Pada Masyarakat bertema "Pelatihan Teknik Mediasi Dalam Perselisihan Hubungan Industrial", bagi SPSI Kab/Kota Bekasi khususnya PUK SP PT Denso, Minggu 28 Juli 2019.
Dalam pelatihan tersebut, Ketua Pelaksana PKM Universitas Esa Unggul, yang juga dosen FH, Ahluddin Saiful Ahmad, menyajikan materi berjudul, "Tugas dan Fungsi Serikat Pekerja Dalam Perselisihan Hubungan Industrial".
"Kehadiran kami memberikan pelatihan adalah untuk menjembatani ilmu yang kami miliki agar bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran Universitas Esa Unggul dalam kehidupan mereka," kata Ahluddin Saiful dalam siaran pers, Senin (29/7/2019).
Sementara Dosen FH, Elok Hikmawati memberikan materi berjudul "Prosedur Penyelesaian Hubungan Industrial". Menurut Elom Hikmawati, begitu banyak masalah yang dihadapi para pekerja yang tergabung dalam organisasi SPSI, baik dengan para pengusaha tempat mereka bekerja, maupun pemerintah sebagai regulator.
"Untuk itu kami para dosen Universitas Esa Unggul hadir guna memberikan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi dengan memberikan edukasi betapa segala permasalahan dapat diselesaikan dengan baik jika kita menguasai teknik dan ilmunya, baik itu dari segi hukum maupun komunikasi," kata Elok.
Sedangkan Dosen Fikom Universitas Esa Unggul, Yumeldasari turut memberikan materi bertajuk "Komunikasi Negosiasi Dalam Penyelesaian Konflik Pada Organisasi". Kata Yumelda, kehadiran akademisi ke tengah masyarakat bertujuan membawa inovasi dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.
"Diharapkan acara pelatihan ini dapat memberikan solusi bagi Serikat Pekerja dalam menyelesaikan perselisihan yang kerap mereka hadapi dalam hubungan kerja sama dengan para pengusaha. Kedepankan komunikasi negosiasi dalam mencari solusi," jelas Yumelda.
"Tinggalkan cara-cara konvensional seperti turun ke jalan melakukan aksi damai atau berdemo. Ada teknik komunikasi yang bisa kita kedepankan agar mencapai win win solution," pungkasnya.
Sejatinya ilmu jangan hanya menjadi milik ekslusif para dosen atau pun mahasiswanya. Namun, seharusnyalah ilmu itu berguna bagi masyarakat.
Inilah yang mendorong para dosen dan mahasiswa FH dan FIK Universitas Esa Unggul melakukan Pengabdian Pada Masyarakat bertema "Pelatihan Teknik Mediasi Dalam Perselisihan Hubungan Industrial", bagi SPSI Kab/Kota Bekasi khususnya PUK SP PT Denso, Minggu 28 Juli 2019.
Dalam pelatihan tersebut, Ketua Pelaksana PKM Universitas Esa Unggul, yang juga dosen FH, Ahluddin Saiful Ahmad, menyajikan materi berjudul, "Tugas dan Fungsi Serikat Pekerja Dalam Perselisihan Hubungan Industrial".
"Kehadiran kami memberikan pelatihan adalah untuk menjembatani ilmu yang kami miliki agar bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga masyarakat dapat merasakan kehadiran Universitas Esa Unggul dalam kehidupan mereka," kata Ahluddin Saiful dalam siaran pers, Senin (29/7/2019).
Sementara Dosen FH, Elok Hikmawati memberikan materi berjudul "Prosedur Penyelesaian Hubungan Industrial". Menurut Elom Hikmawati, begitu banyak masalah yang dihadapi para pekerja yang tergabung dalam organisasi SPSI, baik dengan para pengusaha tempat mereka bekerja, maupun pemerintah sebagai regulator.
"Untuk itu kami para dosen Universitas Esa Unggul hadir guna memberikan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi dengan memberikan edukasi betapa segala permasalahan dapat diselesaikan dengan baik jika kita menguasai teknik dan ilmunya, baik itu dari segi hukum maupun komunikasi," kata Elok.
Sedangkan Dosen Fikom Universitas Esa Unggul, Yumeldasari turut memberikan materi bertajuk "Komunikasi Negosiasi Dalam Penyelesaian Konflik Pada Organisasi". Kata Yumelda, kehadiran akademisi ke tengah masyarakat bertujuan membawa inovasi dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.
"Diharapkan acara pelatihan ini dapat memberikan solusi bagi Serikat Pekerja dalam menyelesaikan perselisihan yang kerap mereka hadapi dalam hubungan kerja sama dengan para pengusaha. Kedepankan komunikasi negosiasi dalam mencari solusi," jelas Yumelda.
"Tinggalkan cara-cara konvensional seperti turun ke jalan melakukan aksi damai atau berdemo. Ada teknik komunikasi yang bisa kita kedepankan agar mencapai win win solution," pungkasnya.
(maf)