Dukung Program Penguatan SDM, Visi Indonesia Gelar Kelas Menulis dan Komunikasi
A
A
A
JAKARTA - Tantangan Indonesia saat ini bukanlah tentang seberapa besar jumlah anak mudanya. Akan tetapi, tantangan itu adalah bagaimana menyiapkan daya saing generasi muda tersebut untuk siap berkontribusi pada bangsa khususnya dalam hal kesiapan kerja mereka.
Menjawab kesiapan daya saing anak muda dan selaras dengan inisiatif Pra Kerja Jokowi, PR besarnya adalah mempersiapkan kompetensi dasar kerja salah satunya literasi digital mereka.
Premis-premis itu menjadi semangat diselenggarakannya “Kelas Menulis dan Komunikasi” di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madinatul Ilmi, 26-28 Juli 2019, oleh Lembaga Visi Indonesia.
Kegiatan ini juga menjadi wujud komitmen dan upaya mendukung program penguatan kompetensi pemuda di era digital. Pembukaannya dihadiri langsung oleh Direktur Lembaga Visi Indonesia, Perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Rektor STAI Madinatul Ilmi.
Founder Lembaga Visi Indonesia Muhammad Abdul Idris dalam sambutannya mengatakan bahwa era digital saat ini menuntut setiap orang punya kemampuan menulis dan komunikasi yang efektif. Dengan kemampuan itu, diharapkan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang masuk dalam angkatan kerja, mampu membangun rasa percaya diri.
“Kelas menulis sangat penting untuk diajarkan sedini mungkin, khususnya bagi para pemuda. Dengan kemampuan menulis dan komunikasi paling tidak menjadi bekal dasar pemuda membangun rasa percaya diri,” terangnya.
Selain itu, Idris menambahkan bahwa kemampuan menulis dan komunikasi saat ini dibutuhkan pada profesi apapun sehinga bisa menjadi modal dasar penting untuk melakukan lompatan dan kontribusi lebih besar ke depannya untuk bangsa.
Hal yang sama diungkapkan Rektor STAI Madinatul Ilmi Asep Kusnadi . Orang nomor satu di kampus tersebut menyatakan bahwa anak muda harus terus mengenali dan menggali kemampuannya.
"Menjadi sebuah kewajiban dan keharusan anak muda harus terus menggali potensi dan kemampuan. salah satu yang penting adalah kemampuan menulis dan komunikasi. dua hal ini pasti melekat dengan profesi apapun,” ujarnya.
Deputi Pengembangan Pemuda Asorurn Ni’am Soleh dalam keterangannya mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan kelas menulis dan komunikasi karena salah satu program Kementerian Pemuda dan Olahraga salah satunya adalah peningkatakan kualitas pemuda.
“Kemenpora akan mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penguatan kualitas sumber daya manusia terutama pemuda. Saya menyambut baik dengan kegiatan pelatihan kelas menulis dan komunikasi. Menulis dan komunikasi salah satu skill yang harus dimiliki pemuda," ujar Niam.
Berdasarkan keterangan panitia, kegiatan kelas menulis dan komunikasi ini diikuti kurang lebih 60-an pemuda dari berbagai organisasi. Peserta tidak hanya datang dari wilayah Jabodetabek, namun juga beberapa dari daerah.
“Senang sekali peserta kegiatan kelas menulis dan komunikasi datang dari berbagai daerah. Tidak hanya wilayah jabodetabek tapi ada juga dari Cirebon dan Indramayu. Ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa,” ujar ketua panitia Muhammad Khotim.
Salah satu peserta mengungkapkan bahwa acara kegiatan kelas menulis dan komunikasi sangat bermanfaat dan menyenangkan. “Terima kasih ya untuk Lembaga Visi Indonesia. Tidak rugi saya datang jauh-jauh dari Cirebon mengikuti kegiatan ini. Materi-materi yang diberikan sangat bermanfaat dan disampaikan dengan cara yang menyenangkan,” ujar salah satu peserta.
Kelas menulis dan komunikasi diisi dengan berbagai materi seperti public speaking, dasar-dasar jurnalistik, pengelolaan website, manajemen media sosial, teknik pembuatan power point dan pengelolaan data berbasis excel. Harapannya, para peserta mampu menguasai ketrampilan dan kompetensi dasar tersebut dan mampu mengembangkannya di 'dunia nyata' setelah kegiatan pelatihan selesai digelar.
Menjawab kesiapan daya saing anak muda dan selaras dengan inisiatif Pra Kerja Jokowi, PR besarnya adalah mempersiapkan kompetensi dasar kerja salah satunya literasi digital mereka.
Premis-premis itu menjadi semangat diselenggarakannya “Kelas Menulis dan Komunikasi” di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madinatul Ilmi, 26-28 Juli 2019, oleh Lembaga Visi Indonesia.
Kegiatan ini juga menjadi wujud komitmen dan upaya mendukung program penguatan kompetensi pemuda di era digital. Pembukaannya dihadiri langsung oleh Direktur Lembaga Visi Indonesia, Perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Rektor STAI Madinatul Ilmi.
Founder Lembaga Visi Indonesia Muhammad Abdul Idris dalam sambutannya mengatakan bahwa era digital saat ini menuntut setiap orang punya kemampuan menulis dan komunikasi yang efektif. Dengan kemampuan itu, diharapkan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang masuk dalam angkatan kerja, mampu membangun rasa percaya diri.
“Kelas menulis sangat penting untuk diajarkan sedini mungkin, khususnya bagi para pemuda. Dengan kemampuan menulis dan komunikasi paling tidak menjadi bekal dasar pemuda membangun rasa percaya diri,” terangnya.
Selain itu, Idris menambahkan bahwa kemampuan menulis dan komunikasi saat ini dibutuhkan pada profesi apapun sehinga bisa menjadi modal dasar penting untuk melakukan lompatan dan kontribusi lebih besar ke depannya untuk bangsa.
Hal yang sama diungkapkan Rektor STAI Madinatul Ilmi Asep Kusnadi . Orang nomor satu di kampus tersebut menyatakan bahwa anak muda harus terus mengenali dan menggali kemampuannya.
"Menjadi sebuah kewajiban dan keharusan anak muda harus terus menggali potensi dan kemampuan. salah satu yang penting adalah kemampuan menulis dan komunikasi. dua hal ini pasti melekat dengan profesi apapun,” ujarnya.
Deputi Pengembangan Pemuda Asorurn Ni’am Soleh dalam keterangannya mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan kelas menulis dan komunikasi karena salah satu program Kementerian Pemuda dan Olahraga salah satunya adalah peningkatakan kualitas pemuda.
“Kemenpora akan mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penguatan kualitas sumber daya manusia terutama pemuda. Saya menyambut baik dengan kegiatan pelatihan kelas menulis dan komunikasi. Menulis dan komunikasi salah satu skill yang harus dimiliki pemuda," ujar Niam.
Berdasarkan keterangan panitia, kegiatan kelas menulis dan komunikasi ini diikuti kurang lebih 60-an pemuda dari berbagai organisasi. Peserta tidak hanya datang dari wilayah Jabodetabek, namun juga beberapa dari daerah.
“Senang sekali peserta kegiatan kelas menulis dan komunikasi datang dari berbagai daerah. Tidak hanya wilayah jabodetabek tapi ada juga dari Cirebon dan Indramayu. Ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa,” ujar ketua panitia Muhammad Khotim.
Salah satu peserta mengungkapkan bahwa acara kegiatan kelas menulis dan komunikasi sangat bermanfaat dan menyenangkan. “Terima kasih ya untuk Lembaga Visi Indonesia. Tidak rugi saya datang jauh-jauh dari Cirebon mengikuti kegiatan ini. Materi-materi yang diberikan sangat bermanfaat dan disampaikan dengan cara yang menyenangkan,” ujar salah satu peserta.
Kelas menulis dan komunikasi diisi dengan berbagai materi seperti public speaking, dasar-dasar jurnalistik, pengelolaan website, manajemen media sosial, teknik pembuatan power point dan pengelolaan data berbasis excel. Harapannya, para peserta mampu menguasai ketrampilan dan kompetensi dasar tersebut dan mampu mengembangkannya di 'dunia nyata' setelah kegiatan pelatihan selesai digelar.
(pur)