Kualitas Pendidikan Indonesia Jadi Modal Penting Hadapi Era 4.0

Rabu, 14 Agustus 2019 - 16:35 WIB
Kualitas Pendidikan...
Kualitas Pendidikan Indonesia Jadi Modal Penting Hadapi Era 4.0
A A A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengingatkan, kualitas pendidikan manusia penting untuk modal Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0.

Hal itu dikatakan Bambang saat menjadi keynote speaker dalam seminar nasional 'Upaya Peningkatan Modal Manusia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Guna Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan' di Auditorium Gadjah Mada, Lemhanas, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

"Indonesia memiliki modal yang banyak terutama dalam modal alam, tapi sumber daya alam pun tidak bida digunakan untuk bertumbu menghadapi industri 4.0 ini. Sehingga apa yang perlu dituntut yang paling utama adalah pendidikan," kata Bambang.

Bambang menjelaskan, dalam proporsi penduduk Indonesia yang berpendidikan tinggi masih sangat sedikit. "Kita bisa mengatakan dan ini dari data resmi BPS pada tahun 2018 dimana proporsi penduduk yang umurnya 15 tahun keatas yang punya ijazah tinggi hanya 8,8%, SMA hanya 26,4%, SMP 21,2%, SD paling banyak yakni 43,7%," jelasnya.

"Sehingga pemerintah harus mementingkan pendidikan agar masyarakat Indonesia upgrade. Perlu jadi catatan juga bahwa dimana pendidikan di Indonesia jangan hanya mementingkan ijazah saja," sambungnya.

Apalagi kata Bambang, angkatan kerja yang memiliki pendidikan SMP kebawah masih mendominasi, sehingga rentan kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi.

"Pekerja berkeahlian rendah masih mendominasi pasar kerja, kebanyakan mereka hanya berpendidikan SMP kebawah. Sehingga, angka kerentanan kemiskinan masih cukup tinggi. Jadi angka pengangguran di Indonesia memang rendah cukup wajar, tapi tingkat upah kita masih rendah," ungkapnya.

Sehingga kata dia, dengan pendidikan yang di upgrade akan membawa masyarakat Indonesia semakin tinggi. Kemudian fokus utamanya menurut Bambang adalah, bagaimana kita membangun Indonesia melalui pendidikan.

Dalam beberapa tahun yang akan datang, Indonesia juga mengalami bonus demografi. Bambang mengatakan, bahwa modal sumber daya manusia masih belum siap.

"Dalam memaknai bonus demografi, sudah siapkah modal manusia Indonesia? Ternyata di dunia ini, kita tidak yang paling tinggi. Secara peringkat dunia, kita ada pada peringkat 87 dari 157 negara-negara di dunia," tuturnya.

"Kita kalah dengan Vietnam yang berada di 48 dunia dan nomor 2 di ASEAN, jangan dulu kita bandingkan dengan Singapura deh, masih jauh. Sehingga, kita harus benar-benar harus menyiapkan modal SDM, jangan hanya modal vokasi saja, tapi kita juga harus merencanakannya untuk jangka panjang yakni lewat pendidikan, hanya perecanaan jangka pendek," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)