Kemendikbud Melakukan Revitalisasi SMK Pertanian

Rabu, 27 November 2019 - 10:59 WIB
Kemendikbud Melakukan...
Kemendikbud Melakukan Revitalisasi SMK Pertanian
A A A
SUBANG - Kemendikbud bersama dengan program yang diinisiasi pemerintah Belanda vegIMPACT NL bekerjasama melakukan revitalisasi SMK Pertanian. Pemerintah menunjuk SMK 2 Subang dan SMK 5 Jember sebagai pilot project.

SMKN 2 Subang ditunjuk sebagai salah satu sekolah dalam pilot project ini. Wakil Bupati Subang Agus Maskur Rosyadi mengatakan, pihaknya sangat mendukung pilot project ini karena Subang dikenal sebagai lumbung pangan. Oleh karena itu dia berharap dengan revitalisasi SMK ini dapat menghasilkan SDM yang diperlukan untuk menunjang pertanian dan perkebunan di Subang. Dia pun berharap, jika ada transfer teknologi yang bisa diberikan dibidang pertanian maka meski ada perkembangan zaman yang berubah namun minat menjadi petani tidak surut di Subang.

“Kami apresiasi lahirnya anak SMK menjadi petani berhasil dan memajukan Subang Jawara, jaya, istimewa dan sejahtera. Semoga juga ada link and match dan trabsfer pengetahuan ke petani dan siswa SMK,” katanya di Expo Good Agricultural Practices sebagai Upaya Penguatan Program Link and Match SMK Bidang Pertanian di SMKN 2 Subang.

Dia mengatakan, pemda melakukan penyuluhan ke desa-desa agar banyak anak yang masuk SMK. Mereka juga memberikan informasi jika ada yang ingin melanjutkan kuliah di politehnik pertanian. Dia mengatakan, dengan akan dibukanya pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang maka sumber daya bidang pertanian harus ditingkatkan sehingga hasil pertanian Subang tidak kalah bersaing.

Program Manager vegIMPACT NL Huib Hengsdijk mengatakan, Indonesia memiliki ambisi tinggi untuk perbaikan ketahanan pangan dan gizi. Kabar baiknya, tuturnya, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk produksi sayur dan hasil pangan lain sepanjang tahun. “Pemerintah Belanda mengakui potensi tersebut dan mendukung lebih dari 1 dekade pengembangan sayuran yang layak secara ekonomi dan kesehatan di Indonesia,” katanya.

Dia menjelaskan, melalui kerjasama ini ada tiga bidang yang akan dibagi yakni membuat inovasi dibidang hortikultura yang bisa dipraktekkan secara umum, membagi pengetahuan kepada petani dan berkontribusi pada kurikulum pendidikan kejuruan bidang pertanian. Mereka juga akan mendemonstrasikan variestas terbaru dan teknologi budidaya pertanian yang paling mutakhir. Dia mengatakan, adanya jaringan antara petani, peneliti dan siswa yang menjadi satu mata rantai produksi sayur adalah kunci penting produksi sayuran dengan harga terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari.

Sementara Kepala Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Direktorat Pembinaan SMK Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Saryadi Guyatno menjelaskan, kerjasama bidang hortikultura ini diharapkan tidak hanya di dua smk model namun harapannya dalam lima tahun kedepan akan ada 60 SMK yang akan mengikuti. Dia menjelaskan, kerjasama ini meliputi kerjasama pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, dukungan sarana prasana, kerjasama dengan dunia industry dan juga memfasilitasi kepekerjaan siswa. ‘’Subang dan Jember dipilih karena sudah siap tidak hanya dari sisi SMKnya tapi juga industrinya,’’ ungkapnya.

Saryadi menjelaskan, aspek kepekerjaan adalah salah satu indicator unruk mengukur keberhasilan SMK dalam program revitalisasi ini. SMKN 2 Subang sendiri memiliki kontrak kerja yakni 65% lulusan bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki yakni bidang pertanian. Dia harap lulusan SMK akan mampu bekerja apakah bekerja di dunia industry atau usaha atau berkarir menjadi petani muda yang memiliki nilai tambah karena sudah dibekali dengan kompetensi pengetahuan dan teknologi.

Saryadi menjelaskan, Inpres No 9/2016 tentang Revitalisasi SMK Presiden mengintruksikan kepada Mendikbud untuk menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan pengguna lulusan. Dalam hal ini sinergi dengan dunia usaha dan industry. Oleh karena itu, katanya, melalui kerjasama dengan pemerintah Belanda ini maka semua aspek revitalisasi itu telah dan sedang dilaksanakan sehingga bisa memberikan layanan pendidikan untuk menghasilkan lulusan SMK yang berkompeten. (Neneng Zubaidah)
(nfl)
Berita Terkait
10 SMK Terbaik di Indonesia...
10 SMK Terbaik di Indonesia Berdasarkan Data LTMPT 2022
Lulusan SMK Banyak yang...
Lulusan SMK Banyak yang Menganggur? Kemendikbud Jawab dengan Data
Pembelajaran Berbasis...
Pembelajaran Berbasis Praktik di SMK, Siapkan Lulusan Profesional untuk Bekerja dan Berwirausaha
Gebyar KPTK Pacu Guru...
Gebyar KPTK Pacu Guru Sekolah Kejuruan Lebih Kreatif
PT SJAM Donasi Tenda...
PT SJAM Donasi Tenda ke 5 SMK Binaan di Sulsel
Catat, Daya Tampung...
Catat, Daya Tampung SMA/SMK Negeri di Jabar Hanya 41 Persen
Berita Terkini
Pendaftaran Beasiswa...
Pendaftaran Beasiswa BCA 2026 Dibuka, Kuliah Gratis, Uang Saku, Kesempatan Kerja
1 jam yang lalu
MNC University Jajaki...
MNC University Jajaki Peluang Kerja Sama dengan LP3I
2 jam yang lalu
Wamen Stella Apresiasi...
Wamen Stella Apresiasi Visi Riset Unika Atma Jaya dalam Perkuat Pendidikan Tinggi Indonesia
2 jam yang lalu
PIP 2025 Sudah Diumumkan...
PIP 2025 Sudah Diumumkan Cair, Tapi Kok Belum Masuk? Ini 5 Alasan Belum Diterima
3 jam yang lalu
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
3 jam yang lalu
7 Dokter Spesialis Paling...
7 Dokter Spesialis Paling Dibutuhkan Masyarakat, Bisa Jadi Pilihan Mahasiswa Kedokteran
6 jam yang lalu
Infografis
Tips Melakukan Detoks...
Tips Melakukan Detoks Media Sosial Agar Tidak Kecanduan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved