Ganjar Ancam Tutup Sekolah Tempat Bullying, Ini Respons Muhammadiyah

Jum'at, 14 Februari 2020 - 22:34 WIB
Ganjar Ancam Tutup Sekolah...
Ganjar Ancam Tutup Sekolah Tempat Bullying, Ini Respons Muhammadiyah
A A A
JAKARTA - Beberapa waktu terakhir marak aksi bullying oleh anak yang masih duduk di bangku sekolah. Salah satunya dialami oleh siswi SMP Muhammadiyah di Purworejo yang videonya viral setelah mendapat perlakuan tak pantas dari tiga orang siswa teman sekelasnya.

Saat ini, Polres Purworejo pun telah mengamankan tiga terduga pelaku yakni TP (16), UH (15), DF (15).

(Baca juga: Gubernur Jateng Ancam Tutup Sekolah Tempat Terjadinya Bullying)

Sampai-sampai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengusulkan untuk menutup sekolah tempat terjadinya bullying. Dia pun berencana melebur sekolah berkapasitas murid kecil dengan sekolah lain di sekitarnya.

Hal ini disampaikan Ganjar sebagai tindak lanjut kasus bullying yang terjadi di sebuah SMP di Purworejo. Ganjar mengatakan, kasus bullying ternyata tak hanya terjadi di sekolah dengan kapasitas murid besar.

"Sekarang mesti kita pikirkan bagaimana mengevaluasi sekolah seperti ini. Dengan sekolah berkapasitas sedikit jangan-jangan kapasitas sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?," ujar Ganjar di Semarang, Kamis (13/2/2020).

Atas peristiwa ini, Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti memberikan tanggapannya. Kata dia, tidak adil kalau hanya karena satu kasus sekolah ditutup.

"Kalau mau dibuka, kekerasan di sekolah masih banyak terjadi termasuk sekolah negeri. Apakah pemerintah akan menutup sekolah-sekolah itu?" kata Abdul Mu'ti, Jumat (14/2/2020).

"Bahwa masih ada masalah dan kekurangan itu tidak bisa dipungkiri. Itulah yang menjadi tugas kita bersama. Sebaiknya para pejabat pemerintah memahami masalah secara komprehensif dan tidak mengambil kebijakan yang emosional," tambahnya.

Abdul Mu'ti menjelaskan, SMP Muhammadiyah butuh berdiri tahun 1989. Pada awalnya jumlah siswanya cukup banyak. Berdirinya sekolah negeri berdampak pada berkurangnya siswa. Tetapi SMP Muhammadiyah butuh tetap berprestasi dan banyak alumninya berhasil dalam karier profesional.

"Muhammadiyah menerima tiga siswa pindahan karena dikeluarkan dan ditolak oleh sekolah negeri. Dengan segala keterbatasan dan komitmen melayani masyarakat anak-anak "bermasalah" tersebut diterima dengan harapan dapat dibina dengan baik," pungkasnya.
(maf)
Berita Terkait
Meluruskan Konsep Kekerasan...
Meluruskan Konsep Kekerasan di Sekolah
Sanksi Tegas Kekerasan...
Sanksi Tegas Kekerasan di Sekolah
Memberdayakan Satgas...
Memberdayakan Satgas dan Tim Anti Kekerasan di Satuan Pendidikan
SD dan SMP Jadi Lokasi...
SD dan SMP Jadi Lokasi Terbanyak Kasus Perundungan di Sekolah Indonesia, Ini Datanya
Murid Kenakan Jilbab...
Murid Kenakan Jilbab Jangan Sampai Terulang Kembali
Kemendikbudristek Gencarkan...
Kemendikbudristek Gencarkan Program Anti Perundungan di Sekolah
Berita Terkini
Tempe, Jaranan, dan...
Tempe, Jaranan, dan Teater Mak Yong Diajukan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia
1 jam yang lalu
Keren! Mahasiswa Universitas...
Keren! Mahasiswa Universitas Ciputra Berhasil Menembus Dua Ajang Fotografi Dunia
1 jam yang lalu
20 Pantun untuk Halalbihalal...
20 Pantun untuk Halalbihalal Lebaran 2025 di Segala Suasana, Simak Ya
3 jam yang lalu
25 Contoh Ucapan Hari...
25 Contoh Ucapan Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman dan Guru Sekolah
6 jam yang lalu
Besok Lebaran, Ini Kosakata...
Besok Lebaran, Ini Kosakata Seputar Idulfitri dan Penulisannya Menurut KBBI
7 jam yang lalu
Angpao atau Angpau?...
Angpao atau Angpau? Ini Kata yang Baku Menurut KBBI
8 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Inginkan Senjata...
Ukraina Inginkan Senjata Nuklir, Ini Respons Vladimir Putin
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved