Tinggi Peminat, UPA Peradi 2020 Capai 4.844 Peserta dari Sabang-Merauke

Sabtu, 22 Februari 2020 - 15:09 WIB
Tinggi Peminat, UPA...
Tinggi Peminat, UPA Peradi 2020 Capai 4.844 Peserta dari Sabang-Merauke
A A A
JAKARTA - Ujian Profesi Advokat (UPA) yang rutin digelar Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) pada awal tahun 2020 ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2020 serempak di beberapa kota di Indonesia. Jumlah pendaftar peserta UPA tahun 2020 sebanyak 4.844 peserta dari Sabang sampai Merauke.

Ketua Panitia UPA 2020, R Dwiyanto Prihartono mengungkapkan seluruh peserta itu berasal dari beberapa kota di Indonesia namun penyelenggaraannya dilakukan di 37 kota. Dari ke 37 kota itu, peserta paling banyak berasal dari DKI Jakarta yang mencapai 1.785 pendaftar peserta dan pelaksanaannya bertempat di Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Pelaksanaan ujian profesi advokat Peradi ini dikoordinir oleh Panitia Ujian Profesi Advokat (PUPA) yang terdiri dari 14 anggota dari Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) yang ditunjuk dengan Surat Keputusan Ketua Umum DPN Peradi sebagai panitia inti yaitu Dwiyanto Prihartono (Ketua), Irwan Hadiwinata (Sekretaris), Srimiguna (Bendahara), Zul Armain Aziz (Wakil Ketua) dengan anggota-anggotanya Teddy Soemantri, Harlen V Sinaga, Victor Nadapdab, Shalih Mangara Sitompul, Agus SP Otto, Tasman Gultom, Bun Yani, Anitha Pusponegoro, Coki Sinambela, Jamaslin James Purba.

Selanjutnya PUPA bekerja sama dengan outsourcing mempersiapkan pelaksanaan ujian tersebut dengan merekrut sejumlah 284 advokat untuk membantu penanganan proses UPA di berbagai tempat di Indonesia saat ujian berlangsung termasuk melibatkan seluruh DPC Peradi yang menjadi kota pelaksana UPA.

“Ujian Profesi Advokat yang akan dilaksanakan secara serempak di berbagai tempat di Indonesia tentu memerlukan penanganan yang tidak mudah, karenanya PUPA merekrut sejumlah advokat termasuk dari advokat cabang-cabang di daerah UPA untuk ikut serta membantu kelancaran pengawasan pelaksanaan UPA tersebut dan untuk mewakili DPN Peradi dikirimkan 57 pengurus ke daerah-daerah UPA sebagai pengawas yang akan memonitor pelaksanaan UPA di kota-kota tempat UPA tersebut akan berlangsung,” ujar Dwiyanto di Untar, Jakarta, Sabtu (21/2/2020).

"Sebenarnya masih sangat banyak orang yang ingin mendaftar untuk mengikuti ujian profesi advokat ini, namun untuk menjaga kualitas profesionalitas dan kelancaran pelaksanaan UPA maka pendaftaran telah kami tutup karena perlu waktu persiapan pelaksanaan ujian yang cukup sehingga dapat tercapai kelancaran dan keberhasilan dalam penyelenggaraannya," sambung Dwiyanto.

Ketua Umum Peradi Fauzie Yusuf Hasibuan sangat bangga atas banyaknya pendaftar yang ingin mengikuti UPA Peradi karena berarti kepercayaan masyarakat terhadap Peradi yang dipimpinnya sangat tinggi terbukti dengan banyaknya peminat yang terus mengalir ingin dan telah mendaftar sebagai peserta.

"Banyak peminat yang ingin mendaftar untuk mengikuti ujian Profesi Advokat hal ini membuktikan Peradi Grand Slipi Tower dipercaya oleh masyarakat sebagai organisasi yang kredibel", ujar Fauzie.

UPA ini nantinya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melakukan pendidikan Profesi Advokat atau PPA. Yang mana akan dilakukan penyelarasan terhadap pendidikan advokat guna meningkatkan mutu dan kualitas advokat agar mampu berperan aktif menghadapi berbagai tantangan ke depan.

“Kita selaraskan hal ini sesuai dengan UU Advokat dan Sistem Pendidikan Tinggi Nasional,” kata dia.

Fauzie berharap PPA yang akan dilaksanakan oleh Peradi bersama Kemendibud bisa menjawab kebutuhan advokat dalam memahami perkembangan sistem teknologi. Hal ini juga ditujukan guna meminimalisir adanya advokat yang kehilangan pekerjaan.

“Jika mereka tidak mengikuti perkembangan bukan tidak mungkin para advokat ini akan kehilangan pekerjaan di masa datang. Maka Peradi berinisiatif akan melakukan pendidikan yang berkaitan dengan IT untuk menambah wawasan dan profesionalisme advokat-advokat yang menjadi anggota di bawah kepemimpinannya,” sambungnya.

"DPN Peradi akan melakukan penselarasan terhadap pendidikan advokat dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas advokat guna menghadapi berbagai tantangan ke depan yaitu revolusi industri 4.0," lanjut Fauzie.

Fauzie menambahkan DPN Peradi telah bekerja sama dengan perusahaan IT dari Korea akan membangun sistem fasilitas pendidikan berbasis informasi teknologi. Nantinya berbagai disiplin ilmu dapat diakses dengan mudah untuk mendapat ilmu dari berbagai pengajar dalam dan luar negeri bahkan dari ahli-ahli terkemuka di bidangnya hanya dengan gunakan komputer sebagai alat utamanya.

"Dengan cara ini diharapkan mutu dan kualitas advokat-advokat anggota akan semakin meningkat ilmunya dan tidak kalah bersaing di pasar global dunia," ucapnya.

Ketua Dewan Pembina Peradi, Otto Hasibuan mengatakan hal senada advokat Peradi di bawah pimpinan Fauzie Yusuf Hasibuan harus mengerti berbagai peraturan yang berkaitan dengan perkembangan sistem informasi teknologi. "Hal ini sebagai bagian dari kemajuan profesionalitas dan kredibilitas advokat sebagai profesi yang memberikan jasa bantuan hukum," ujarnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2683 seconds (0.1#10.140)