Siswa SMK Akan Sekolah 4 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Masa waktu belajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan ditambah menjadi 4 tahun pada 2015. Hal ini dirumuskan agar kemampuan siswa lebih profesional untuk cepat diserap pihak industri.
Direktur Pembinaan SMK Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud M Mustaghfirin Amin mengatakan, SMK membutuhkan waktu ajar empat tahun karena tidak cukup kemampuan siswa jika hanya sekolah tiga tahun. Apalagi siswa SMK ini berbeda dengan SMA yang secara intensif dilatih sisi keterampilannya.
"Jadi sesuai survev Mckenzie. Jika hanya tiga tahun mereka hanya menguasai level kemampuan sederhana. Namun kalau ditambah satu tahun maka skillnya sudah orde tinggi," katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis 19 Juni 2014.
Mustagfirin melanjutkan, tidak semua jurusan di SMK akan sekolah empat tahun. Jurusan yang akan dibuka empat tahun misalnya, jurusan teknik alat berat, kimia industri, teknik industri, geologi tambang dan jurusan kehutanan.
Dijelaskannya, dengan ditambah satu tahun maka mereka akan menguasai teknik operasional secara utuh. Untuk jurusan kehutanan yang banyak menghasilkan polisi kehutanan, mereka harus mengerti struktur tanah dan kondisi kehutanannya. Adanya penambahan masa sekolah ini juga akan meningkatkan citra profesionalitas lulusan SMK di dunia industri.
Berdasarkan data, banyak lulusan SMK penerbangan dari sekolahnya menghadapi kendala ketika hendak masuk ke dunia kerja. Selama tiga tahun di SMK, siswa hanya punya jam praktik 1.200 jam.
Padahal, untuk bisa mendapatkan basic licence atau sertifikat kompetensi untuk teknisi pesawat yang berlaku secara internasional harus punya jam praktik 3.000 jam.
Mengenai kapan kebijakan ini akan dilaksanakan, dia mengungkapkan, secara umum SMK empat tahun akan mulai dilaksanakan tahun depan. Meski saat ini ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan SMK empat tahun tersebut.
Seperti misalnya, di SMK 2 Depok Sleman, SMK 26 Jakarta dan SMK 7 Semarang. Tahun depan, lanjutnya, semua SMK akan menerapkan namun tidak semua jurusan.
"Hanya jurusan yang teknik dan kompleks saja yang ditambah satu tahun belajar. Jurusan seperti teknik sepeda motor masih tiga tahun belajarnya karena materinya sederhana," terangnya.
Mustagfirin menambahkan, SMK empat tahun ini berbeda dengan SMK 3+1. Dia menerangkan jika SMK 3+1 ini bagi siswa yang sudah lulus ujian nasional (UN) akan dimagangkan untuk belajar kewirausahaan dengan pelaku industri.
Namun, SMK empat tahun ini berlaku untuk semua siswa untuk belajar teori dan praktik selama empat tahun tanpa dipotong UN. Akan tetapi, tambahnya, tujuannya sama yakni meningkatkan kualitas lulusan UN agar cepat terserap di dunia kerja.
Direktur Pembinaan SMK Ditjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud M Mustaghfirin Amin mengatakan, SMK membutuhkan waktu ajar empat tahun karena tidak cukup kemampuan siswa jika hanya sekolah tiga tahun. Apalagi siswa SMK ini berbeda dengan SMA yang secara intensif dilatih sisi keterampilannya.
"Jadi sesuai survev Mckenzie. Jika hanya tiga tahun mereka hanya menguasai level kemampuan sederhana. Namun kalau ditambah satu tahun maka skillnya sudah orde tinggi," katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis 19 Juni 2014.
Mustagfirin melanjutkan, tidak semua jurusan di SMK akan sekolah empat tahun. Jurusan yang akan dibuka empat tahun misalnya, jurusan teknik alat berat, kimia industri, teknik industri, geologi tambang dan jurusan kehutanan.
Dijelaskannya, dengan ditambah satu tahun maka mereka akan menguasai teknik operasional secara utuh. Untuk jurusan kehutanan yang banyak menghasilkan polisi kehutanan, mereka harus mengerti struktur tanah dan kondisi kehutanannya. Adanya penambahan masa sekolah ini juga akan meningkatkan citra profesionalitas lulusan SMK di dunia industri.
Berdasarkan data, banyak lulusan SMK penerbangan dari sekolahnya menghadapi kendala ketika hendak masuk ke dunia kerja. Selama tiga tahun di SMK, siswa hanya punya jam praktik 1.200 jam.
Padahal, untuk bisa mendapatkan basic licence atau sertifikat kompetensi untuk teknisi pesawat yang berlaku secara internasional harus punya jam praktik 3.000 jam.
Mengenai kapan kebijakan ini akan dilaksanakan, dia mengungkapkan, secara umum SMK empat tahun akan mulai dilaksanakan tahun depan. Meski saat ini ada beberapa sekolah yang sudah menerapkan SMK empat tahun tersebut.
Seperti misalnya, di SMK 2 Depok Sleman, SMK 26 Jakarta dan SMK 7 Semarang. Tahun depan, lanjutnya, semua SMK akan menerapkan namun tidak semua jurusan.
"Hanya jurusan yang teknik dan kompleks saja yang ditambah satu tahun belajar. Jurusan seperti teknik sepeda motor masih tiga tahun belajarnya karena materinya sederhana," terangnya.
Mustagfirin menambahkan, SMK empat tahun ini berbeda dengan SMK 3+1. Dia menerangkan jika SMK 3+1 ini bagi siswa yang sudah lulus ujian nasional (UN) akan dimagangkan untuk belajar kewirausahaan dengan pelaku industri.
Namun, SMK empat tahun ini berlaku untuk semua siswa untuk belajar teori dan praktik selama empat tahun tanpa dipotong UN. Akan tetapi, tambahnya, tujuannya sama yakni meningkatkan kualitas lulusan UN agar cepat terserap di dunia kerja.
(kri)