Tanda Kegagalan Kurikulum 2013 Menurut ICW
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Kurikulum 2013 sudah memperlihatkan tanda-tanda kegagalan. Kurikulum 2013 juga mulai diragukan efektivitasnya.
Peneliti ICW Divisi Monitoring Pelayanan Publik Siti Juliantari mengatakan hal itu bisa dilihat dari tidak tersedianya buku pelajaran di berbagai sekolah dan guru yang belum siap untuk menerapkan kurikulum tersebut. Sehingga, kurikulum ini dinilai terlalu dipaksakan untuk diterapkan.
"Setelah kurikulum ini dijalankan 2013-2014, kami melihat bahwa dari awal bermasalah, ternyata permasalahan itu memang ada hingga saat ini," ujar Siti di Kantor ICW, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Menurutnya, berbagai masalah muncul ketika banyak sekolah mengeluh karena belum tersedianya buku paket untuk murid maupun pegangan guru.
Selain itu, masalah lainnya adalah minimnya kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum ini karena banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan.
"Hal lain yang berpotensi akan mempengaruhi penerapan kurikulum ini adalah pergantian rezim di Kemendikbud pasca Pilpres 2014," pungkasnya.
Peneliti ICW Divisi Monitoring Pelayanan Publik Siti Juliantari mengatakan hal itu bisa dilihat dari tidak tersedianya buku pelajaran di berbagai sekolah dan guru yang belum siap untuk menerapkan kurikulum tersebut. Sehingga, kurikulum ini dinilai terlalu dipaksakan untuk diterapkan.
"Setelah kurikulum ini dijalankan 2013-2014, kami melihat bahwa dari awal bermasalah, ternyata permasalahan itu memang ada hingga saat ini," ujar Siti di Kantor ICW, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
Menurutnya, berbagai masalah muncul ketika banyak sekolah mengeluh karena belum tersedianya buku paket untuk murid maupun pegangan guru.
Selain itu, masalah lainnya adalah minimnya kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum ini karena banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan.
"Hal lain yang berpotensi akan mempengaruhi penerapan kurikulum ini adalah pergantian rezim di Kemendikbud pasca Pilpres 2014," pungkasnya.
(kri)