Muhammad Nasikin Ingin Jadikan UI Entrepreneurial Campus
A
A
A
DEPOK - Tiga calon Rektor Universitas Indonesia (UI) seluruhnya berasal dari Fakultas Teknik. Salah satunya yakni Muhammad Nasikin, mantan Ketua Senat Akademik.
Ia menuturkan, apa disampaikan dalam Debat Publik sudah dipersiapkan sejak 2-3 bulan lalu. Hal itu seputar rencana strategi dan visi misi.
"Kalau persiapan khusus enggak ada karena memang sejak lama disusun, jadi mengalir saja. Masyarakat bisa tinggal baca di website," ungkapnya di Balai Sidang, Selasa (18/11/2014).
Nasikin mengungkapkan, dia ingin menjadikan UI berupa Entrepreneurial Campus. Dimana UI harus menjadi perguruan tinggi yang mampu menghasilkan karya inovasi selesaikan masalah bangsa. Keinginannya pun disampaikan di hadapan publik di Balai Sidang UI.
"Ajang ini membuat saya tak merasa bersaing, semua sama kawan saya Dunia perguruan tinggi, kolega, dapat amanah pimpinan kalau tidak terpilih maka balik jadi dosen. Santai saja," ungkapnya.
Nasikin mengaku memiliki bekal jaringan internasional dengan sering terlibat dalam simposium di tujuh negara untuk bidang akademik. Ia pun sebagai aksesor dan menjadi tim akredetasi nasional.
"Saya juga koordinator berbagai kegiatan badan internasional Jepang. Namun saya bisa terpilih menjadi tiga besar mungkin program saya sedikit lebih baik, dan mungkin visi misi kawan-kawan teknik lebih membumi," paparnya.
Ia menuturkan, apa disampaikan dalam Debat Publik sudah dipersiapkan sejak 2-3 bulan lalu. Hal itu seputar rencana strategi dan visi misi.
"Kalau persiapan khusus enggak ada karena memang sejak lama disusun, jadi mengalir saja. Masyarakat bisa tinggal baca di website," ungkapnya di Balai Sidang, Selasa (18/11/2014).
Nasikin mengungkapkan, dia ingin menjadikan UI berupa Entrepreneurial Campus. Dimana UI harus menjadi perguruan tinggi yang mampu menghasilkan karya inovasi selesaikan masalah bangsa. Keinginannya pun disampaikan di hadapan publik di Balai Sidang UI.
"Ajang ini membuat saya tak merasa bersaing, semua sama kawan saya Dunia perguruan tinggi, kolega, dapat amanah pimpinan kalau tidak terpilih maka balik jadi dosen. Santai saja," ungkapnya.
Nasikin mengaku memiliki bekal jaringan internasional dengan sering terlibat dalam simposium di tujuh negara untuk bidang akademik. Ia pun sebagai aksesor dan menjadi tim akredetasi nasional.
"Saya juga koordinator berbagai kegiatan badan internasional Jepang. Namun saya bisa terpilih menjadi tiga besar mungkin program saya sedikit lebih baik, dan mungkin visi misi kawan-kawan teknik lebih membumi," paparnya.
(kri)