Inovasi Pembelajaran Kurikulum 2013 Belum Tentu Positif

Selasa, 25 November 2014 - 01:52 WIB
Inovasi Pembelajaran...
Inovasi Pembelajaran Kurikulum 2013 Belum Tentu Positif
A A A
YOGYAKARTA - Dengan diterapkannya kurikulum 2013, berbagai macam inovasi pembelajaran bagi peserta didik dilakukan, bahkan terkadang menyita perhatian khusus. Namun ternyata, pengembangan inovasi yang dilakukan tidak selalu berdampak positif, justru terkesan memaksa.

"Inovasi pembelajaran kurikulum 2013 yang terjadi saat ini justru penyebarannya biasa menggunakan strategi pemaksaan. Padahal strategi pemaksaan merupakan pola yang sangat bertentangan dengan kaidah inovasi. Saya sebut pemaksaan karena biasanya inovasi yang ada cenderung memaksakan kehendak, ide dan pikiran sepihak," ujar Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma (USD) Dr Teguh Dalyono MS, Senin (23/11/2014).

Dalam seminar 'Inovasi Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum 2013' di kampus setempat, Teguh menuturkan, pihak pelaksana, baik pendidik, kepala sekolah maupun pengawas sejak awal tidak diikutsertakan dalam proses perencanaan maupun tiap tahap pelaksanaan kurikulum 2013. Hal itulah yang membuat para pelaksana kebingungan dan implementasi yang dilakukan menjadi tidak memperhatikan situasi dan kondisi sebenarnya.

"Namun besar kemungkinan kebingungan ini terutama dipicu oleh kompleksitas atau tingkat kerumitan inovasi, yakni tingkat kerumitan untuk memahami dan memanfaatkan inovasi bagi penerima. Inovasi yang mudah dipahami dan digunakan penerima akan lebih cepat tersebar, dan sebaliknya yang rumit akan lambat proses penyebarannya," tegasnya.

Karenanya, Teguh mengusulkan agar latar belakang tiap teoritik maupun inovasi pembelajaran dapat disampaikan secara lugas para para pelaksana. Dengan begitu, para guru pun dapat terbantu menemukan jalan keluar dari persoalan yang ditemui di lapangan.

Sementara itu, Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi USD lainnya Dr Yohanes Harsoyo justru menyoroti pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam implementasi Kurikulum 2013. Menurutnya, penerapan TIK perlu dilaksanakan secara terintegrasi, sistematis dan efektif.

"Penyelenggaraan pendidikan tentu juga harus sesuai dengan situasi dan perkembangan teknologi saat ini. Karenanya, TIK harus menjadi bagian dari pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler," ujarnya.

Harsoyo menuturkan, perlu disadari jika TIK perlu diterapkan secara benar. Penggunaan TIK dalam pembelajaran perlu diarahkan untuk mendukung para siswa mampu berpikir kritis dan kreatif.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4537 seconds (0.1#10.140)