Manajemen Unsri Prodi Favorit SNMPTN

Senin, 16 Maret 2015 - 15:51 WIB
Manajemen Unsri Prodi...
Manajemen Unsri Prodi Favorit SNMPTN
A A A
PALEMBANG - Calon mahasiswa yang memilih Universitas Sriwijaya (Unsri) sebagai perguruan tinggi negeri pertama pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tetap tinggi. Tercatat, Ilmu Manajemen Unsri menjadi program studi terfavorit tahun ini.

“Sejauh ini, Ilmu Manajemen Unsri menjadi program studi dengan jumlah pendaftar terbanyak baik sebagai pilihan PTN pertama maupun pilihan PTN kedua, yakni 4.236 pendaftar,” ungkap Penanggung Jawab SNMPTN Unsri Prof Anis Saggaf kepada SINDO, 15 Maret kemarin.

Pembantu Rektor I Unsri ini menyebutkan, hingga pukul 17.30 WIB pendaftaran terakhir 15 Maret 2015 kemarin tercatat calon mahasiswa yang memilih Unsri sebagai PTN pertama berjumlah 27.999. Sementara Unsri sebagai PTN kedua sebanyak 13.720 calon mahasiswa. Sedangkan yang melalui bidik misi sebanyak 4.826 orang. “Total pendaftar SNMPTN tercatat 41.719 orang,” terang dia.



Diakuinya, tahun ini beberapa program studi mengalami penurunan kuota mahasiswa baru. Pembatasan kuota mahasiswa baru ini berdasarkan kebijakan pemerintah lewat surat edaran Dirjen Dikti guna menuju PTN sehat. Rasio idealnya ditetapkan 1:20 untuk program studi bidang eksakta dan 1:30 untuk program studi sosial.

Dengan kebijakan tersebut, tahun ini beberapa program studi mengalami penurunan kuota mahasiswanya. Sebab tercatat, ada 82 dosen sudah memasuki masa pensiun. “Prodi yang dimaksud di antaranya Fakultas Teknik Sipil, FKIP, Arsitek, dan Biologi,” sebut Anis.

Anis menyebutkan, kuota maba Unsri yang tersedia sebanyak 5.990 orang, rinciannya jalur SNMPTN 3.010 orang, SBMPTN 1.818 orang, dan jalur USM ada 1.162 orang. Sementara program studi dengan daya tampung terbesar yaitu Kesehatan Masyarakat dengan 125 orang di bidang eksakta dan Ilmu Hukum sebanyak 200 orang di bidang sosial.

“Keduanya masuk prodi 10 besar SNMPTN. Kesmas menjadi favorit kedua, sementara Ilmu Hukum menjadi favorit ke lima padahal kuotanya tertinggi,” ulasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel Widodo menjelaskan, tahun ini pemanfaatan Ujian Nasional (UN) bisa menjadi pertimbangan dalam SNMPTN. Kondisi ini berbeda dibanding tahun lalu dengan gabungan pembobotan nilai rapor dan nilai UN murni yang digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN.

Dia menjelaskan, jika sekolah memberikan nilai kepada siswa dengan tidak jujur, perguruan tinggi negeri bisa langsung melakukan blacklist selama dua tahun. “Data integritas tersebut nantinya merujuk pada perangkingan resmi yang dirilis BNSP,”ujarnya.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)